"Maaf ya?" Kecemasan juga rasa bersalah dapat [Nama] lihat dengan jelas di wajah orang yang setaunya bernama Kirishima. Kedua telapak tangan tampak menempel didepan dadanya. Senyum canggung terbentuk di bibir tipis itu."Hm... Tak apa." [Nama] menjawab singkat, setelahnya dengan cepat berlalu diantara kedua lelaki yang merupakan Senpai barunya. Dia kini enggan menoleh kebelakang. Karena sekali saja Dia menoleh, orang-orang disana akan sadar ada kemerahan yang menempel manis dipipi [Nama]. Jujur saja, Dia sekarang sedang blushing.
Jalannya berubah menjadi sebuah lari kecil. [Nama] menangkup lalu menepuk kedua pipi dengan kedua telapak tangannya. Mengabaikan pandangan para kaum adam yang tengah menatap nafsu karena keimutan [Nama]. "Hei!" Satu pelukan dari depan, berhasil menghentikan lari kecil remaja berbadan mungil tersebut. Matanya melirik.
"Lauren?" Bibir [Nama] membentuk senyum lebar. "Hai, lama tak berjumpa!" Lanjutnya sembari membalas pelukan sahabat Zaman SMP nya itu.Lauren Shiroka. Teman masa SMP [Nama] ini pindah saat duduk di kelas 9. Sejak saat itu, mereka jadi sangat jarang bahkan hampir tidak pernah bisa bertemu.
"Huwaaaa... Kau tak berubah ya [Nama]. Kau masih saja Chibi hehe" tanpa disadarinya, Lauren telah mengucapkan hal yang sekarang mebuat [Nama] mengerucutkan bibirnya. Tak merasa bersalah, Lauren hanya tersenyum bahagia sembari mengeratkan pelukannya.
"Kyaaaa Itu Merekaaa! Senpaiii!!" Teriakan bagai paduan suara muncul dari gerombolan siswi kelas 1 yang tengah berlari kearah [Nama] dan Lauren. Tentu, keduanya dengan cepat melepas pelukan masing-masing dan sama-sama mundur kebelakang hingga punggung menempel ke dinding. Membiarkan Gadis-gadis seangkatan mereka itu berlarian seperti orang tak waras dan melewati mereka. Entah apa yang membuat mereka begitu.
"Hah? Apa-apaan mereka?" [Nama] kembali melangkah maju saat jalan didepannya kembali kosong."Ayo ke kelas?" Selanjutnya Dia berbelok bermaksud mencari ruangan yang akan menjadi kelas mereka.
"Eh? [Nama], kau tidak tau?" Lauren menyusul [Nama] yang sudah berjalan mendahuluinya.
"Ng?Apanya?"
"Heee?! Kukira Kau memilih sekolah ini dengan membawa alasan yang sama dengan para gadis lain."
"Ha? Aku tidak paham, jelaskan saja ke Intinya."
"Singkat saja, 5 orang senpai!" Lauren mengisyaratkan nomor lima dengan jari-jemarinya."Yaitu Izuku Midoriya, Kirishima Eijirou, Monoma Neito,"
"Haa?!" Saat mendengar Nama orang yang dikenal, [Nama] melongo.
"A-ada apa?"
"Ah! Tak apa. Lanjutkan." Ucapnya lemah. Keduanya masih terus berjalan mencari kelas 1-A. Harus kalian tau, nyatanya Lauren dan [Nama] tidak hanya satu sekolah. Tapi, Mereka juga satu kelas.
"Oke.. sampai dimana tadi? Ah ya, Monoma Neito, Todoroki Shouto, dan juga Bakugou Katsuki. Kelima senpai ini, juga menjadi alasan ke 2 para gadis memilih sekolah ini Setelah alasan mereka untuk mewujudkan cita-cita mereka menjadi seorang pro hero."
"Heee... aku baru dengar tentang itu, eh? ha? Tunggu, Bakugou?"
[Nama] pernah mendengar Nama ini. Tapi dimana?"Yaps! Bakugou Katsuki! Si pemarah tampan yang memiliki banyak Fangirl!"
Mulut [Nama] menganga lebar. 'Senpai tadi? Fangirl?' Dalam pikirannya,sebanyak apakah Rivalnya? Harus sekeras apa usahanya Agar dapat merebut hati Seorang Bakugou Katsuki? Atau mungkin ini akan menjadi mustahil dan akan menjadi cinta tak terbalas untuk selama-lamanya? [Nama] membuang jauh-jauh kalimat itu dari dalam pikirannya. 'Jangan pesimis dulu, Bodoh!' Teriaknya dihati. Akhirnya, [Nama] hanya ber-oh pelan menanggapi apa ujar sahabatnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY! [Bakugou x Reader] END.
FanficKeduanya memikirkan hal yang sama. Ya. "Kerinduan ini menyiksa" *Semua karakter BNHA milik horikoshi-sensei!.