*Ada sedikit adegan yang mungkin mengganggu. (Hanya peringatan guys)"Ba-...Bakugou?!"
[Nama] berucap terbata-bata. Tatapan panik ditujukan kepada lelaki yang tengah berada diatasnya. Menindih pelan tubuhnya.
"Ap-apa yang kau lakukan?!" [Nama] berusaha kembali bertanya.
"Hah..?" Bakugou menekan keras suaranya. Tatapan tajam pun balas menatap. Kerutan dikening menjadi-jadi.
"Ada a-apa Ba-Bakugou?"
Sebenarnya,mulut [Nama] sedikit enggan berkata-kata dan ingin segera menyingkirkan lelaki ini dari atas tubuhnya. Jujur saja, posisi ini seakan memaksa jantungnya copot.
"Dingin..." erangnya saat kepala sudah tenggelam ketengkuk [Nama]. Kedua tangannya dengan erat memeluk pinggang [Nama]. Membuat [Nama] tak ada lagi celah untuk menyelamatkan diri dari Sang Singa kelaparan itu.
"Nnn.. Sen-..Ba-Bakugou.." Tubuh [Nama] menggeliat bagai ulat, deru napas Bakugou dilehernya itu, seakan memerintah bulu kuduk [Nama] untuk berdiri.
"Arrrgh.. jangan bergerak kau.." Suara serak khas bangun tidur itu entah kenapa menggema sangat kencang ditelinga [Nama]. Terdengar terganggu juga merasa tak nyaman. Akibatnya, [Nama] dengan refleks. Meletakkan kedua telapak tangan dimasing-masing tulang pipi Bakugou dan secepatnya mengangkatnya dari tengkuk leher kedepan wajahnya. Tetapi, seakan sangat betah dan telah menjadi habitat, kedua tangan lelaki itu masih setia melingkar dipinggang Gadis itu. Sudah sedari tadi, semburat merah terus menghiasi pipi sang gadis.
'Ini yang tak kuharapkan!! Senpai! Apa yang kau lakukan?!' pikirannya bersorak tak mendukung. Namun hatinya malah serasa tidak menolak sama sekali. Tentu, siapa yang tak nyaman diperlakukan seperti ini oleh orang yang mereka cintai selama 3 tahun? Pasti ada. Namun, [Nama] termasuk orang yang senang akan hal itu. Tapi tetap saja, walau ingin. Hatinya sangat tidak siap akan hal ini. Dia bahkan masih tidak tau, apa Bakugou mengenalnya atau tidak.
"Hentikan Bakugou, ada apa denganmu?!" [Nama] setengah berteriak kepada lelaki yang sedang berada tepat dihadapan wajahnya.
"Grr... Sialan! Jangan menggangguku!" Lingkaran tangan pada pinggang secepat kilat terlepas. [Nama] terkesiap saat selanjutnya lelaki tersebut menahan kuat-kuat kedua tangannya disisi kiri-kanan kepalanya.Tatapan mata lelaki itu kosong. Menatap tepat kearah iris [eye colour] yang sekarang jelas sangat ketakutan.
"Ap-apa? Kenapa me-menatap begitu?" Tanya [Nama] sudah gemetar sedari tadi.
Tak ada jawaban dari Bakugou. Keheningan masih saja menimpa lelaki itu. 5 detik puas menatap gadis itu. Kepalanya seketika turun kembali ketengkuk [Nama]. Mengendus pelan, tak lama setelah itu menempelkan lidahnya kesana. Menjilati kecil.
"Ba!-Bakugo-..ah!- hmmh.." Sasaran yang kaget hanya bisa menahan desahan tak lazim dengan menggigit bibir bawahnya.
Jilatan kecil berubah menjadi sebuah gigitan. Gigitan-gigitan itu terasa lembut sebelum akhirnya menjadi kasar dan tak lama setelahnya terdengar suara hisapan disana.
"Geli..." [Nama] berujar pelan ditengah asyiknya lelaki tersebut melahap mangsanya. Tak digubris sama sekali. [Nama] pun menggigit bibir bawahnya, lagi. Hanya bisa pasrah dan beberapa kali menenggak air liurnya sendiri. Matanya tertutup rapat. Masih menahan suara haram yang ingin sekali bebas dari mulutnya. Apalagi, ini adalah pengalaman pertamanya.
Merasa cukup meninggalkan bekas, Bakugou melepas mulutnya dari tengkuk mulus itu. Lidahnya bergerak memutar, menyapu air ludah yang tersisa dibibirnya. Matanya menatap nafsu kearah gadis yang tengah gemetar dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY! [Bakugou x Reader] END.
FanficKeduanya memikirkan hal yang sama. Ya. "Kerinduan ini menyiksa" *Semua karakter BNHA milik horikoshi-sensei!.