Venus - 2

108 13 0
                                    

"Lo budek?" Suara seseorang memotong ucapan Galexia.

Dengan refleks Venus dan Galexia menoleh ke sumber suara tersebut. Itu Titan.

Tatapan Venus dan Titan terkunci beberapa saat, hingga datanglah panci rombeng yang memecahkan keheningan.

"LO BERDUA DIPANGGIL KE RUANG BK? LO BERDUA ABIS NGAPAIN?" Teriak Alpha dengan nafas ngos ngosan.

"Berisik bego" Ucap Galexia santai.

"Bego bego juga lu sayang kan? " Alpha menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Iww" Galexia mendengus kesal. "Iya sih gue juga heran, lo itu udah bego, ngeselin, gak bisa diem, gak bisa ngomong pelan, gak ganteng ganteng amat pula. Tapi gue bisa sayang gitu aja. Lo pake pelet? "

"Dasar pacar kurang ajar, masa gue pake pel....."

"Yaudah gue ke bk dulu ya lex" Venus memotong ucapan Alpha dan bangkit dari duduknya.

"Hati hati ya Ven, ruang bk biasanya jadi kandang macan dadakan" ucap Galexia diikuti dengan tawa singkatnya.

Titan berjalan keluar kelas lebih dulu, meninggalkan kelas Venus.

🕷🕷🕷

"Maaf ibu mengganggu jam belajar kalian" Seorang wanita paruh baya tersenyum manis ke arah Titan dan Venus. Dia adalah Bu Milah, penanggung jawab ruang BK di SMA Angkasa.

"Ada apa ya bu? " Tanya Titan langsung pada intinya.

"Silahkan duduk dulu"

Titan dan Venus kemudian menatap dua buah kursi yang berada di hadapan Bu Milah.

Dengan refleks, Titan dan Venus menarik kursi yang sama. Lalu mereka saling menatap sinis.

"ini punya gue" Kata Titan datar.

"apaan sih lo, gue yang pegang duluan" Venus tak kalah sinis.

"gue gak peduli"

"Bener ya kata orang, cowok jaman sekarang itu kayanya gengsi banget ngalah sama cewek" Venus mendelikan matanya.

"Bener ya kata pepatah, manusia jaman sekarang lebih percaya dengan KATA ORANG"

"Sudah sudah, kalian ini malah bertengkar!" Bu Milah menatap mereka bergantian. "Cepat duduk, ada yang ingin ibu bicarakan" sambung Bu Milah.

Dengan sangat berat hati Titan harus mengikhlaskan kursinya itu untuk sosok biadab disampingnya ini.

"Jadi begini" Bu Milah menarik nafasnya dalam dalam kemudian menghembuskannya perlahan. "Seperti yang telah kalian ketahui bahwa sekolah kita akan melaksanakan salah satu program tahunan OSIS yang wajib diadakan setiap tahun yaitu Camping" Lanjut Bu Milah menjelaskan.

"Jadi tujuan Ibu manggil saya apa ya?" Lagi lagi Titan lah yang angkat bicara.

"Ibu akan memberikan tugas pada kalian"

"Tugas?!" Jawab keduanya berbarengan.

"Dikarenakan Titan adalah ketua geng besar disekolah ini, dan Titan juga banyak disegani oleh siswa di sekolah ini maka para guru sepakat untuk menunjuk Titan sebagai penanggung jawab keamanan di acara Camping itu"

"Saya gak bisa"

"Lakukan, atau nilai raport taruhannya"

"ibu ngancam saya?"

"ini perintah, bukan ancaman"

Titan akhirnya pasrah, mau tidak mau ia harus melaksanakan tugas dari musuh bebuyutannya itu. Ya, Bu Milah bisa dibilang musuh bebuyutan Titan karena selalu menghukum Titan setiap kali Titan melakukan kesalahan. Titan memang dikenal sebagai anak brandalan, suka tawuran, merokok, berkelahi, ikut balapan liar dan masih banyak lagi. Tapi di sisi lain dia adalah anak yang sangat pandai dan dibanggakan sekolah. Ia pernah mengikuti sebuah Olimpiade Sains dan menjadi juara pertama.

VENUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang