Venus - 4

74 7 0
                                    

Malam yang sunyi, udara yang sejuk memang sangat menenangkan. Kini Venus sedang duduk santai di balkon kamarnya, dengan harapan tak ada yang mengganggu ketenangan hatinya saat ini.
Namun, sebuah notifikasi menghancurkan harapan yang baru saja ia pikirkan.

TitanAl :
Heh jutek
Sorry ya gue baru ngabarin lo, soalnya gue baru dapet id lo 3 menit yang lalu

VenusAn :
Dih apaan sih, emangnya siapa yang nungguan kabar lo?

TitanAl :
Ya barangkali gitu

VenusAn :
Ga.

TitanAl :
Foto profil lo cantik deh, gue suka

VenusAn :
Foto monyet lo bilang cantik juga?

TitanAl :
Ya gapapa lah, apapun yang lo pake pasti keliatan cantik kok (:

VenusAn :
Basi.

TitanAl :
Jangan jutek gitu dong, nanti gue makin suka

VenusAn:
Trsrh.

TitanAl :
Diluar sana banyak lho yang ngarepin dichat sama gue. Lo harusnya bersyukur, bukannya bls singkat kaya gitu

VenusAn :
Bdamt.

TitanAl :
Besok pagi gue jemput

VenusAn :
?

TitanAl :
Sekolah bareng

VenusAn :
Ga

TitanAl:
Gak mau nih?

VenusAn :
Ga

TitanAl :
Lo gak ada niatan jual hp gitu?

VenusAn :
Ga. Knp emg?

TitanAl :
Ya gpp sih, barangkali lo mau jual hp terus beli keyboard. Biar bisa bls chat agak panjangan gitu (:

Venus menghela nafasnya gusar. Sebenarnya ia tak membenci atau memusuhi Titan sama sekali, hanya saja terkadang ia gusar dengan sifat Titan yang sangat menyebalkan. Jujur, Venus juga mulai menyukai Titan saat kejadian di kedai tempo hari, tapi rasa benci nya kadang selalu menutupi perasaannya. Semenit kemudian ia kembali fokus pada ponselnya lalu mengetik sesuatu.

VenusAn :
Lo tuh maunya apa sih?

TitanAl :
Jadi pacar lo. Lo juga mau kan jadi pacar gue?

VenusAn :
Ga.

TitanAl :
I love you

"Dasar gila" batinVenus.
Venus bangkit dari duduknya dan melangkah menuju kamar. Rasanya harapan Venus untuk menenangkan diri telah hancur sia sia oleh si pengganggu itu. Venus menghembuskan nafasnya gusar. Karena ia tak ada niatan sedikitpun untuk membalas pesan Titan, ia memilih untuk tidur karena hari juga sudah semakin larut.

🕷🕷🕷

"Pagi" dengan nada percaya dirinya, laki laki berperawakan tinggi itu menyamakan langkahnya dengan Venus.
Suara yang sangat femiliar di telinga Venus.

"Hm" tanpa melirik orangnya pun, Venus sudah hafal betul siapa orang yang berada di sampingnya saat ini.

"Yah, jangan jutek dong. Ntar cantiknya ilang"

"Gue udah cantik dari orok, mau ngapain aja ya gue bakal tetep cantik" Dengan percaya diri Venus mengatakan itu sambil mempercepat langkahnya.

VENUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang