Malam yang sunyi, udara yang sejuk memang sangat menenangkan. Kini Venus sedang duduk santai di balkon kamarnya, dengan harapan tak ada yang mengganggu ketenangan hatinya saat ini.
Namun, sebuah notifikasi menghancurkan harapan yang baru saja ia pikirkan.TitanAl :
Heh jutek
Sorry ya gue baru ngabarin lo, soalnya gue baru dapet id lo 3 menit yang laluVenusAn :
Dih apaan sih, emangnya siapa yang nungguan kabar lo?TitanAl :
Ya barangkali gituVenusAn :
Ga.TitanAl :
Foto profil lo cantik deh, gue sukaVenusAn :
Foto monyet lo bilang cantik juga?TitanAl :
Ya gapapa lah, apapun yang lo pake pasti keliatan cantik kok (:VenusAn :
Basi.TitanAl :
Jangan jutek gitu dong, nanti gue makin sukaVenusAn:
Trsrh.TitanAl :
Diluar sana banyak lho yang ngarepin dichat sama gue. Lo harusnya bersyukur, bukannya bls singkat kaya gituVenusAn :
Bdamt.TitanAl :
Besok pagi gue jemputVenusAn :
?TitanAl :
Sekolah barengVenusAn :
GaTitanAl:
Gak mau nih?VenusAn :
GaTitanAl :
Lo gak ada niatan jual hp gitu?VenusAn :
Ga. Knp emg?TitanAl :
Ya gpp sih, barangkali lo mau jual hp terus beli keyboard. Biar bisa bls chat agak panjangan gitu (:Venus menghela nafasnya gusar. Sebenarnya ia tak membenci atau memusuhi Titan sama sekali, hanya saja terkadang ia gusar dengan sifat Titan yang sangat menyebalkan. Jujur, Venus juga mulai menyukai Titan saat kejadian di kedai tempo hari, tapi rasa benci nya kadang selalu menutupi perasaannya. Semenit kemudian ia kembali fokus pada ponselnya lalu mengetik sesuatu.
VenusAn :
Lo tuh maunya apa sih?TitanAl :
Jadi pacar lo. Lo juga mau kan jadi pacar gue?VenusAn :
Ga.TitanAl :
I love you"Dasar gila" batinVenus.
Venus bangkit dari duduknya dan melangkah menuju kamar. Rasanya harapan Venus untuk menenangkan diri telah hancur sia sia oleh si pengganggu itu. Venus menghembuskan nafasnya gusar. Karena ia tak ada niatan sedikitpun untuk membalas pesan Titan, ia memilih untuk tidur karena hari juga sudah semakin larut.🕷🕷🕷
"Pagi" dengan nada percaya dirinya, laki laki berperawakan tinggi itu menyamakan langkahnya dengan Venus.
Suara yang sangat femiliar di telinga Venus."Hm" tanpa melirik orangnya pun, Venus sudah hafal betul siapa orang yang berada di sampingnya saat ini.
"Yah, jangan jutek dong. Ntar cantiknya ilang"
"Gue udah cantik dari orok, mau ngapain aja ya gue bakal tetep cantik" Dengan percaya diri Venus mengatakan itu sambil mempercepat langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENUS
Teen FictionAku melihatnya diantara keramaian lorong, bila ku sapa, akankah ia membalas rasa? Atau hanya melempar senyum sekedar untuk menghargai? Atau sebaiknya aku diam saja agar tak tersakiti? Karena bisik bisiknya, ia pandai menyapa hati, lalu tak lama ia...