Venus - 6

61 8 0
                                    

"TITAN TOLONGIN GUE, TITANNN GUE TAKUT, TITANNNN"

Tawa Titan pecah seketika, bagaimana tidak? Gadis disampingnya ini terus saja meneriaki namanya dengan posisi mata terpejam.

"Pantesan daritadi gue ajak ngomong kaga nyaut nyaut hahahaha"

Beberapa penumpang memperhatikan mereka berdua, dengan tatapan penasaran seakan akan mengatakan "ada apa?" dan sebagian lainnya hanya acuh atau ada juga yang tertawa melihat Venus yang mengigau.

Sebenarnya Titan belum puas menertawakan tingkah gadis disampingnya itu, namun sebentar lagi mereka akan sampai di rumah Venus. Jadi, mau tidak mau Titan membangunkan Venus.

"Ven, bangun ven udah mau sampe"

Venus membuka matanya perlahan, melihat sekeliling dan menyadari sesuatu.

"Lho, gue tidur?"

"Iya, tadi abis lo jelasin tentang pengarahan di sekolah. Lo nengok ke jendela, terus gue ajak ngomong tapi ga nyaut nyaut. Taunya malah tidur"

"Ohh"

🕷🕷🕷

Venus dan Titan berjalan beriringan. Karena posisi rumah Venus tidak sejalur dengan pemberhentian angkutan umum, maka mereka harus berjalan lagi sekitar 100 meter untuk sampai ke rumah Venus.

"Lo kenapa masih ikutin gue?" Nada bicara Venus kali ini rendah, tidak seperti biasanya.

"Gue cuma mau mastiin kalo lo sampe rumah dengan keadaan selamat"

"Lo kenapa kaya gini sama gue?"

"Maksud lo?" Titan menaikan sebelah alisnya.

"Ya maksudnya kenapa lo bisa bersikap kaya gini ke gue? sementara dari berita yang gue denger, lo itu dingin banget ke semua orang" kata Venus dengan sesekali melihat ke arah Titan.

"Emangnya ada yang salah ya?"

"Ya engga sih, gue cuma heran aja"

"Nanti juga lo bakal tau sendiri"

"Ohh oke" Venus hanya mengangguk anggukan kepalanya. "Rumah gue udah deket, lo pulangnya gimana?"

"Ada temen, lo tenang aja"

"Ohh"

"Ini rumah gue, lo mau mampir dulu?" Mereka berhenti di sebuah rumah bercat putih, meskipun tidak se megah rumah keluarga Aldebaran tapi rumah Venus cukup besar.

"Lain kali aja Ven, gaenak udah sore. Gue juga harus balik" Senyum paling indah yang pernah Venus lihat kini tercetak jelas di wajah menyebalkan Titan.

Tiba tiba saja ada sebuah mobil berwarna silver berhenti di hadapan Titan dan Venus.

"Wahh wahhh ada dua es batu berjalan nih" Goda Galexia sembari menurunkan kaca mobil.

"Berisik. Gue cape, mau masuk" ketus Venus sembari membuka gerbang rumahnya yang cukup tinggi itu.

"Lo gak mau ikut sama kita Ven? Kita mau mampir dulu ke lho Mall. Beli alat alat yang kurang buat camping besok" Tanya Alpha dari dalam mobil.

"Enggak deh makasih, gue masuk aja"

Venus melangkahkan kakinya mendekati gerbang, dan mencoba membukanya dengan sedikit dorongan. Namun nihil. Gerbangnya terkunci.

VENUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang