Chapter 03##

465 15 0
                                    

" kakak aku bisa mengatakan sesuatu? " tanya Swara.

" apa "

" kita hanya terpaut 3 tahun saja kan? Aku ingin kita menikah bersama. Jadi jika kau tidak menikah maka aku juga "

" jgn seperti itu! Kau menikah saja itu akan membuatku bebas disini kan? Aku masih ingin keliling dunia. Ke Amsterdam, London, Swis, Austria dan banyak lagi. Setelag menikah aku tidak akan disini. Aku akan meninggalkanmu dan tinggal diluar negeri dengan suamiku. Dan kau yang akan mengurus ibu dan ayah, ayo cepat minta Sanskar melamarmu "

" ohh kau ingin meninggalkan kami semua? Dasar!! Sebelum kau pergi maka aku akan bom semua pesawatnya. Dan bagaimana kau bisa pergi ha?? Katakan?? " Swara tertawa kecil memangku bantal

" lalu aku mati. Dan selamanya aku tidak akan bertemu denganmu "

" argh kakak kenapa berkata seperti itu? Ingat ya jika mungkin aku harus lebih dulu mati dari pada dirimu. Nanti siapa yg akan kujaili? Siapa yg akan memberikanku uang nanti? Siapa yg akan kupanggil si Tengil? Siapa yg akan membuat nenek berbohong? " Swara memeluk Teja.

" uhh adikku sayang. " cakap Teja.

" aku akan mengatakan satu hal. Mungkin hubunganku tidak akan diterima. Ya mungkin untuk ayah. "

" kenapa " Swara kini membuat kepalanya tidur dipangkuan Teja.

" Namish dia hanya orang biasa. Kau tahu Ayah selalu mendahulukan kasta kan? Kami sudah berhubungan selama hampir 1 tahun. Tapi aku takut mengatakannya pada Ayah. "

" menikah saja sekarang lagipun Ayah sedang tidak ada kan?"

" kau ini berkata apa ?" Teja menepuk pipi Swara

" aduhh " cakap Swara

" katakan kapan kau bertemu dengannya ?" Tanya Swara.

" kau ingat saat konserku Di Goa? Aku bertemu dengannya disebuah Bar, dia pelayan disana "

Teja menceritakan segalanya pada Swara.

Flashback on

Teja bertemu dengan Namish saat ia selesai konsernya dari Goa, India. Teja datang kesebuah Bar bersama Meera teman sekaligus manajernya.

Seperti umumnya Bar itu sangat ramai, musik diputar keras keras dan semua akan mulai menari.

" Teja aku bisa pulang sekarang, Mahesh sedang sakit ". Cakap Meera setelah mendapatkan kabar jika suaminya sedang sakit.

" baiklah, pulang saja "

" kau yakin ? "

" ya "

" baiklah " Meera memasukkan kembali ponselnya dan pergi.

Teja berdiri didepan meja pelayan yang melayani minuman, ada 3 orang wanita  di sampingnya juga sedang menikmati minuman mereka.

" berikan satu gelas yang paling memabukkan " cakap Teja pada Namish.

Saat itu rambut Teja sedikit berantakan sehingga kurang begitu banyak dikenali bahwa Teja sang bintang sedang ada di Bar itu dan lagipun Bar itu sangat gelap hanya ada beberapa lampu warna saja.

" baiklah nona, duduklah disana aku akan mengantarkannya nanti " jawab Namish

" berikan disini saja " pinta Teja

Namish pun menuruti kemauan Teja, sampai saat ini Teja masih menikmati minumannya sambil sesekali menggerakan badannya sedikit sensual.

Tum meree hoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang