Chapter 07##

318 22 0
                                    

TUM MEREE HO
( KAU MILIKKU )

.
.
.
.
.
.
SEKEDAR INFO!!!
JANGAN MENJADI PEMBACA GELAP!!!
HARAP TINGGALKAN JEJAK
LIKE KOMEN AND SHARE!!
SELALU DITUNGGU
OK?

.
.
.
Teja selalu merasa gusar, ia selalu menatap layar ponselnya dan berdiri mondar mandir dikamarnya.

" kakak " Swara membuka pintu kamar Teja.

" aku rasa Sanskar tidak bermaksud apa apa " cakap Swara.

" sudahlah. Aku tidak marah padanya. Suatu saat semua akan tahu kan? Entah sekarang atau besok " cakap Teja.

" kakak sebenarnya ada Ayah dibawah. "

" kenapa? Bukankah masih satu minggu lagi kan ayah pulang?"

" aku tidak tahu tapi dia memanggilmu "

" kenapa?" Teja langsung turun kebawah diikuti Swara.

#skip di bawah.

" apa ini ? " cakap Ayahnya Teja melempar surat kabar kewajah Teja.

" lalu mengapa Ayah?" Teja membaca surat kabar itu, dan memang sudah ia duga gadis itu melakukannya.

" lagi? Dan lagi? Apa kami tidak mencarikan pria yg baik untukmu? Hampir setiap minggu datang 2,3 kali lamaran tapi kau selalu menolaknya. Apa kau tidak memikirkan harga diri Ayah?"

" harga diri? Karna memikirkan itu Dia yg kucintai sudah mati. Karena aku takut Dia sekarang sudah tidak bersamku. Harga diri apa yg ayah bicarakan? Membunuh semua orang yg mencintaiku hanya karna dia bukan orang kaya? "

" Teja sudahlah jangan berdebat dengan ayahmu " cakap Ibunya.

" tidak ibu kali ini aku tidak akan diam. Memangnya Ayah mau apa kalau aku tidak mau menurutinya? Apa dia juga akan membunuhku atau mengurungku dikamar? Aku sudah muak dengan semua ini" cakap Teja yg sedari tadi bersuara keras

Plakkk....tamparan dari Ayahnya sukses mendarat dipipinya

" hanya tamparan? Ayo tampar lagi! Ayah memang selalu begitu kan. Kau masih punya putrimu yg lain kan? Ayo nikahkan saja Swara dengan pria berkelas pilihanmu itu!! Karna sayangnya aku tidak tertarik dengan pilihan pria berkelasmu itu " cakap Teja sambil memegangi pipinya.

" kakak sudah! Mengapa berbicara seperti itu pada Ayah " cakap Swara.

" kau berani berteriak pada Ayahmu?" Teriak ayahnya

" kenapa? Kalau tadi ayah saja menampar ku mengapa aku tidak boleh meminta keadilanku? Harus ini harus itu, aku capek Ayah. Teja lelah. Selama ini Teja sudah menurut pada Ayah, sekali ini saja Teja minta Ayah dengerkan Teja!! "

" kau akan menikah dengan anak teman Ayah. Dan kau harus menurut !!!"

" selalu saja seperti ini" Teja merasa sangat kesal, amarah membara dalam hatinya membuatnya memutuskan untuk pergi keluar dengan mobilnya.

" kakak mau kemana?" Tanya Swara.

" Diamlah ditempatmu Swara!! Jelaskan saja pada Ayah aku sudah menyerah " cakap Teja.

" ibu jangan mencegahku !!" Cakap Teja melihat ibunya yg berjalan mendekatinya.

Teja lalu pergi ......

" harus begini, harus begitu memangnya Ayah ini siapa?. Aku benar benar membencinya " geram Teja yg saat ini berada didalam mobilnya dan meminum alkohol.

------------
Skip kamar Swara.

Swara berusaha menelfon Sanskar.

" hallo , kau dimana?" Cakap Swara.

" ada apa? Aku sedang ada dikedai ice cream perempatan kota bersama teman temanku "

" sebenarnya baru saja Ayah marah marah sama kakak. Terjadi masalah yg begitu besar. Kakak terus saja melawan Ayah dan saat ini ia pergi entah kemana. Dia pergi membawa mobilnya dan meninggalkan ponselnya. Aku bingung aku harus apa. Aku merasa khawatir dengan kakak. Apapun bisa terjadi saat dia marah dab sekarang sudah malam. "

" kapan dia keluar?" Tanya Sanskar

" baru saja "

" baiklah aku akan mengejarnya jangan khawatir. Aku tahu ini semua salahku aku akan memperbaikinya "

" terimakasih, telefon aku jika sudah bertemu kakak ya?"

" ok "

Sanskar menutup teleponnya dan langsung menjalankan mobilnya mencari Teja.

----

" aku harus apa?" Swara terlihat sangat panik.

" mungkin aku harus memberitahu ini pada kak Namish " Swara pergi kekamar Teja untuk mencari nomor telepon kakak Namish di ponsel Teja.

Swara kini memegang ponsel Teja dan mencari nomornya dan ketemu. Swara mulai menghubunginya

" hallo, ini Swara kak " cakap Swara.

" ada apa Swara kau terlihat panik? " tanya Namish

" ehmm...sebenarnya. kau tahu Ayah sudah tahu tentang hubungan kalian dan dia sangat marah pada kakak Teja. Mereka bertengkar lalu kak Teja marah dan pergi. Sebenarnya aku merasa khawatir dengannya. Kakak sudah mengenal kakakku kan? Dia akan berbuat apa ?"

" tenanglah Swara, " Namish menutup teleponnya.

#skip

Sanskar kini menemukan mobil Teja, sekarang ia tepat ada dibelakangnya dan Sanskar berusaha menghadang mobil Teja untuk berhenti tapi sepertinya mobil Teja tak terkendali dengan kecepatan tinggi.

" ada apa ini? Mengapa mobilnya melaju dengan cepat dan seperti terombang ambing " cakap Sanskar dalam mobilnya sambil terus memencet klakson mobilnya.

Teja tidak menyadari jika Sanskar berada tepat dibelakangnya karna sekarang ia benar benar tidak terkendali, ia terus saja minum hingga pandangan matanya mulai kabur dan tubuhnya lemas. Ia merasa begitu sangat hancur. Pikirannya seakan diaduk aduk, berbagai prasangka berkecamuk hebat dalam benaknya.

Dannn......braaakkkkk.....

Mobil Teja menghantam sebuah pohon besar dan tubuhnya sebagian masuk dan sebagian lagi keluar dari mobil. Darah bercucuran dari wajahnya. Sementara kakinya terhimpit sesuatu didalam dan mengeluarkan darah yg begitu banyak. Mobil nya mulai berasap.

Tum meree hoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang