chapter 14##

233 14 0
                                    

TUM MEREE HO
PART 14.
.
.

Sarmista kini sedang berusaha membujuk Shekar agar menyetujui syarat yg diajukan Swara.

" aku merasa malu jika kita akan membatalkan pertunangannya, lusa adalah hari baik untuk pernikahan yg dikirimkan Nyinya Dahiya baru saja tadi. "
Cakap Sarmista

" apa kau pikir aku akan membatalkannya? " cakap Shekar.

" permintaan Swara itu juga tdk salah kan? Teja kita sudah kehilangan kedua kakinya. Laki laki mana yg mau menjadikannya istri mereka? Kau seharusnya beruntung melihat Namish yg masih mencintai putrimu tanpa syarat. Jikapun laki laki seperti Namish masih ada didunia ini, maka carilah!! Aku akan menjamin kau akan putus asa dalam pencarianmu "

" aku mengerti, Teja kita memang sangat beruntung. Hanya saja aku tak mampu menatap matanya saat ini. Aku merasa aku adalah ayah yg egois "

" Kau adalah ayahnya, saat ini putrimu membutuhkanmu maka pergilah dan minta maaf pada Namish dan Teja lalu semua akan baik baik saja " cakap Sarmista lalu pergi.

##skip

Shekar menghampiri Teja kekamarnya dan kebetulan disana juga ada Namish.

" kau disini saja!!" Cakap Shekar menghentikan langkah Namish yg hendak pergi

" ada apa ayah?" Tanya Teja

" kau benar. Ayah yg salah. Swara jg benar. Disini ayah yg salah, ayah tdk bisa melihat penderitaanmu karna dinding ego ayah yg begitu keras. Sehingga ayah lupa akan kebahagiaanmu. Lusa nanti kau dan Swara akan bertunangan. Katakan pada Swara jika aku sudah menyetujui syaratnya" cakap Shekar sembari membelai rambut Teja lalu ia langsung pergi meninggalkan kebingungan diwajah Teja dan Namish.

" terimakasih ayah " Swara tidak sengaja mendengar semuanya, ia langsung memeluk ayahnya itu

" lihat kak Namish!! Anushkamu ini berhasil . Good job Swara " Swara memuji dirinya sendiri.

" sangat cerdas, nanti aku akan menelfon Karan Johar untuk membuatkanmu film Swara. Judulnya Adventure of Swara " Namish memberikan tepukan tangannya.

" sungguh kak Namish kau kenal Karan Johar? Sutradara film Kuch Kuch Ho Ta hai itu?" Tanya Swara penasaran

" tidak. Aku hanya bercanda saja Swara. Kenapa kau langsung percaya?"

" aku kira kau benar benar tahu, tidak. Aku hanya ingin bertemu Aksay kumar saja atau Ranveer singh ".

" kalian mulai lagi, Aku bosan dengan topik ini kenapa tidak ada yg membahas aktor atau aktris favoritku?" Tanya Teja.

Namish dan Swara tertawa mendengar pertanyaan Teja

" memang siapa aktor dan aktris favoritmu kak?" Tanya Swara

" tentu saja sitampan Varun Dhawan dan si imut Aalia bhat, bisa kita nonton film mereka malam ini ?" Cakap Teja

" film yg mana? Badrinath ki dhulhania atau humpty sharma ki dhulhania?" Tanya Namish

" Badrinath ki Dhulhania saja. Aku lihat trailernya bagus " cakap Teja

" baiklah nanti malam kita nonton. Aku akan persiapkan cemilannya dan ya, aku juga akan menelfon Sanskar. " Swara kemudian pergi

##skip

Badrinath ki dhulhania siap diputar, bukan dilaptop atau ditv melainkan dilayar lebar bak bioskop dikamar. Cemilan ringan pun siap menemani mereka ber4

Teja, Swara, Namish & Sanskar sudah siap diposisinya masing masing.

Teja dan Namish berada diatas ranjang agar memudahkan Teja dan tidak membuatnya capek jika terus terusan berada dikursi roda. Sedangkan Sanskar dan Swara sudah nyaman diposisi mereka yg berada diatas sofa

Badrinath ki dhulhania ON

" kau sangat perasa Swara " Teja melemparkan bantal kearah Swara saat melihat Swara mulai menangis.

" bagaimana Aalia bhat lari dari pernikahannya kak? Kan kasihan Varun nya. Padahal Varun kan cinta banget sama Aalia " cakap Swara.

" biar saja sekali kali pria yg ditinggal kabur pengantin wanitanya.. ha ha ha " cakap Teja.

" filmnya sangat membosankan, kenapa tidak putar saja Raaz " celetuk Sanskar

" Sanskar " teriak Swara dan Teja bersamaan juga melempar bantal kearah Sanskar.

" kalian ini kenapa? Aku benar kan?" Tanya Sanskar

" Dino morea dan Bipasha Basu mereka sangat hot " cakap Sanskar sembari menarik Swara dalam pelukannya.

" itu film horor aku tdk suka" cakap Teja.

" lihat itu filmnya mau habis dan kalian terus saja bicara. Bagaimana aku bisa menangis?" Cakap Namish

Teja,Swara dan Sanskar hanya melongo mendengar pengakuan Namish.

" apa? Menangis? Kau bisa menangis kakak?" Tanya Swara

" mengapa? Apa hanya perempuan saja yg boleh menangis? " tanya Namish, namun mereka bertiga terus saja tertawa

Gemericik suara dari luar terdengar nyaring, sepertinya hujan.

Swara membuka jendela untuk memastikannya.

" hujannya deras sekali " cakap Swara

" sudah tutup saja, nanti airnya masuk kedalam " cakap Teja.

" Sanskar pulang saja, hujaannya semakin deras atau nanti genangan air semakin meninggi dijalan. Lagipun ini sudah malam kan? " cakap Swara.

" kau ini mengusirku?" Tanya Sanskar

" tidak, tapi diluar hujannya deras sekali "

" sudah tahu hujan mengapa malah memintaku pulang? Nantu aku bisa demam"

" kau itu kan naik mobil. Tdk akan kehujanan kan "

" Swara Sanskar itu benar, ini sudah malam dan diluar hujan. Biar saja Sanskar menginap disini saja, dia bisa tidur bersama Namish nanti. Aku rasa ayah dan ibu tdk akan keberatan " cakap Teja menyarankan

" nah ternyata kakakmu itu jauh lebih pintar dari pada dirimu ya, saat Tuhan membagikan otak kau dimana?, baiklah aku akan keluar dan meminta penjaga memasukkan mobilku " cakap Swara sembari menekam jidat Swara dengan telunjuk tangannya lalu pergi.

" dia hanya mencari alasan saja agar bisa bersamaku semalaman " cakap Swara yg kini sudah membaringkan dirinya kekasur dan menyelimuti dirinya.

" kau mau apa?" Tanya Teja

" tentu saja tidur, filmnya sudah selesai kan?. Baiklah selamat malam " Swara memiringkan tubuhnya dan mulai memejamkam matanya.

" baiklah kau juga tidur ya!" Cakap Namish sembari membaringkan Teja dan menyelimutinya.

Namish lalu keluar dan menutup pintunya

##BERSAMBUNG

2-3PART LAGI END

GK ADA YG AKU MINTA KECUALI RESPOND KALIAN!!!

Tum meree hoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang