New Family

2.6K 181 4
                                    

Sasuke menggosok giginya dan di saat bersamaan dirinya terlihat imut dengan pipi chubby yang bergoyang karena gerakan sikat giginya.

Sasuke menyudahi kegiatannya dan segera keluar dari kamarnya dengan seragam sekolah melekat pada tubuhnya.

Bocah yang masih menduduki bangku sekolah dasar tersebut membuka pintu kamarnya dan terpaku melihat gadis cantik di depannya yang sama-sama menggunakan baju seragam yang sama dengannya.

Wajah Sasuke terlihat datar berlawanan dengan batinnya yang mengagumi kecantikan Sakura yang berbeda dari saat pertama ia melihatnya di pojokan gang.

Sakura terlihat lebih fresh. Luka yang didapatnya di pipi kanan terlihat bersih dan bebas dari kotoran, berbeda dari kemarin yang lukanya tak terawat. Meskipun sudah terlihat bersih, luka Sakura masih terbuka.

Sasuke mendapati pipi gadis di hadapannya terluka dan tak diobati. Bocah berusia 9 tahun yang sudah mengerti cara dan mengayunkan pisau dengan benar sejak umurnya menginjak usia 7 tahun itu menarik Sakura ke kamarnya.

"Hei!" Protes Sakura.

"Kau cari apa?" Tanya Sakura yang tak mendapat respon Sasuke yang membuka laci meja, mencari sesuatu.

"Hei ayam jawab aku!"

"Ck, urusai!" Sasuke mendekati Sakura dengan obat merah, beberapa kapas, dan plester di tangannya.

"Mau apa kau ayam?"

Sasuke mendecakkan lidahnya. "Apa wajahku yang tampan ini tampak seperti ayam?" Sakura cengo dengan pertanyaan kesal Sasuke.

Ternyata bocah yang sejak kemarin hanya terdengar sepatah dua kata yang diucapkan ini memiliki kepedean tingkat dewa--namun diakui Sakura bahwa bocah itu tampan.

"Ih, kepedean kau ayam!"

"Hn." Sasuke menjawab acuh tak acuh Sakura dengan gumaman andalannya.

Tangan Sasuke bergerak mulai membuka obat merah dan dituangkan setetes dua tetes di atas permukaan kapas.

"H-hei!"

"Diamlah alien!"

"Ap-apa?"

Sasuke menaruh jari telunjuknya di depan bibir tipis Sakura menandakan agar Sakura tak terlalu banyak bicara lagi setelah ini.

Sakura meringis saat merasakan perih menyentuh pipinya. Sasuke khawatir kalau ia menekan terlalu kuat kapas itu di pipi Sakura.

"Apa sakit?" Cicitnya. Jujur, Sasuke gengsi menanyakan hal-hal yang seperti itu.

Sakura menggeleng pelan. "Hanya sedikit perih."

Sasuke tak menjawab lalu mengambil plester dan memasangnya di tempat tadi dia obati.

"Hn, ayo sarapan. Mereka sudah menunggu." Ajak Sasuke. Sakura hanya mengangguk dan mengikuti Sasuke yang sudah berada di luar kamar.

Mereka berjalan dalam keheningan. Wajar karena mereka belum mengenal satu sama lain.

"Hei ayam!" Panggil Sakura pada Sasuke namun bocah itu tak kunjung membalikkan badannya.

"Sasuke aku memanggilmu!" Sakura sedikit kesal lalu mengerucutkan bibirnya.

"Hn? Namaku Sasuke, bukan ayam." Datar Sasuke tanpa membalikkan badannya dan tetap berjalan.

Sakura mendengus lalu terkikik. "Kau cocok dengan panggilan ayam."

"Ck, apa yang ingin kau katakan?" Desak Sasuke tak ingin berbasa basi.

"Ih, kau ini tidak seru!"

AICONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang