Di tempat mereka berdiri sekarang, terlihat wajah Sasuke yang tetap datar dan tenang walau dalam hatinya terdapat sensasi menyesakkan. Sakura sudah pernah mengalami hal seperti ini, dan terakhir kalinya seperti ini Sakura sempat koma. Itu sudah lama terjadi sekitar 3 tahun yang lalu.
Entah apa yang ada di dalam dirinya, sejak Sasuke melihat seorang gadis yang meringkuk dengan rapuhnya di pinggir jalan membuat perhatiannya teralihkan.
"Hoi Sasuke!" Panggil seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Tsunade.
"Whoa Baa-chan! Tak kusangka ternyata Baa-chan alias kepsek sekolah, alias nenekku, alias--"
"Baka! Kau terlalu banyak bicara, lagipula bagaimana keadaan Sakura-san?" Shikamaru menggeplak kepala Naruto agak keras.
"Anyiir, sakit bege!" Sungut Naruto namun tak dipedulikan orang-orang di sekitarnya.
"Yaah...dia masih dalam penanganan. Namun kujamin beberapa menit lagi dia pasti siuman." Tsunade melirik Sasuke. "Berkat tindakan pertolongan pertamamu." Tsunade berjalan mendekati Sasuke melirik sekilas bagian seragam yang ada bekas sobekan kemudian menepuk pelan bahu kokoh pemuda itu.
Berjalan menjauh, Tsunade berkata sambil melambaikan tangannya. "Nee, kalian kalau mau masuk bergiliran! Dia butuh istirahat! Kalau sampai dia kenapa-napa, aku jamin kalian takkan melihat esok hari!" Serunya.
Naruto bersusah payah menelan ludahnya. Pikirannya mulai bergentayangan liar. Bagaimana kalau Tsunade tidak main-main dengan ucapannya? Setahunya Tsunade itu orangnya tidak akan segan-segan melakukan hal-hal mengerikan.
"Jangan berpikir macam-macam!" Ino memukul kepala durian berwarna pirang tersebut.
Naruto mengelus kepalanya sambil menggerutu. "Kenapa kalian ini hobi sekali memukuli kepalaku, sih?! Naksir, hah?!"
"Najis!" Komentar Temari mengikuti Ino yang menariknya menuju ke kamar klinik Sakura.
"Jahat sekali ttebayo!"
***
Pertama yang Sakura lihat adalah cahaya yang mencoba disesuaikan oleh penglihatannya hingga menjadi agak buram. Lalu pandangan buram tersebut lama-lama menjadi jelas.
"Aku, dimana?" Bahkan saat tenaganya hampir terkuraspun, kata-kata yang terlontar masih terdengar tegas dan tegar.
Naruto, Hinata, Temari, dan Shikamaru menatap Sakura tanpa berkedip. Terlalu kagum dengan gadis yang sedang berbaring itu.
Lain halnya dengan Ino yang tersenyum lebar. "Jidat! Kau tau dia mengkhawatirkanmu, loh!" Ino berujar antusias.
"Ck, pig! Aku sedang tidak mau bercanda, siapa yang mem--" Ucapannya terhenti saat kembali mengingat kembali detik-detik sebelilum semua yang dilihatnya buram.
"Ah, tadi Sasuke..." Batinnya tak melanjutkan lalu mencari keberadaan Sasuke.
"Mana ayam itu?" Tanya Sakura.
"Menunggumu." Ino hanya cengar-cengir yang dibalas gerlingan bola mata Sakura.
"Mencariku?" Seseorang dengan ciri rambut khas memasuki ruangan Sakura. Ia melirik Ino dan Sai.
Seakan menjadi kode tersendiri, Ino dan Sai buru-buru mendorong para tamu keluar yang menimbulkan bisikan yang mengganggu pendengaran.
Sasuke memejamkan matanya malas lalu membuka matanya, hanya terlihat tatapan tajam setelahnya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Sasuke datar namun menusuk.
Dan di saat seperti inilah Sakura tak mampu menormalkan nada bicaranya. "A-aku...melaku...kan a-apa?" Sakura melirihkan suaranya dan memilih berpura-pura lupa, nyalinya seakan menciut di hadapan seniornya di organisasi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AICON
FanfictionSingkat cerita, organisasi bela negara atau AICON. Dengan anggota yang rela mengorbankan apapun demi negaranya termasuk nyawa. Berkemampuan khusus dibawah kepemimpinan Uchiha. . . . *Karakter pinjam punyanya paman Mashashi Kishimoto ? tapi murni ima...