flashback 1 day before..
Jisoo mengendus kesal, berkali kali ia mencoba menelfon sahabatnya, Jennie dan Rose, bahkan Lisa, tak ada dari ketiganya yang menjawab panggilan darinya tersebut. Jisoo tersenyum getir, pada akhirnya.
mengapa, disaat ia benar benar membutuhkan sahabat sahabatnya tersebut, mereka tak ada disisinya?
memang ya, benar apa kata orang.
bukan sahabat namanya kalau tau diri.
sekali lagi, Jisoo mengendus kesal. dan menjatuhkan dirinya di kasur kamar Rose yang empuk. Sekarang gadis itu tengah bermain ponselnya dan sesekali melirik kearah handphone Rose yang sedari tadi tak berhenti bergetar.
sekarang ia mengerti mengapa sahabatnya itu tak juga menjawab panggilan telfon darinya.
KAN HAPENYA KETINGGALAN DI KAMAR.
Satu kebodohan Jisoo terungkap. melempar kepalanya ketembok dengan keras hingga bunyi dugh terdengar cukup keras, membuat penghuni kamar sebelah merasa terganggu.
"BACOT JISOO. UDAH GUE BILANG, TELFON TAEYONG SEKARANG ATAU LO GAAKAN GUE BUKAIN PINTU! MATI LO." Teriak Rose dari kamar sebelah tersebut.
Jisoo sekali lagi merutuki dirinya sendiri karena memilih Rose menjadi sahabatnya. gadis itu, terkadang dapat menjadi sahabat yang diidam idamkan semua orang. Tetapi, lebih banyak menjadi sahabat yang dibenci semua orang.
Salah satunya, karena dia cepu.
Rose bahkan dengan santainya mengatakan kepada Taeyong kalau Jisoo menyukai lelaki tersebut!
Salah duanya, karena dia licik.
Rose mengunci dirinya di kamar gadis itu agar ia menelfon Taeyong dan menjelaskan tentang dirinya- karena si bodoh itu tak mau mendengarkan orang lain selain dirinya.
Salah tiganya, karena dia bermuka dua.
ROSE BAHKAN MEMBICARAKANNYA DI BELAKANG DENGAN TAEYONG. ENTAH APA YANG GADIS ITU RENCANAKAN!!!!
tapi itu adalah alasan mengapa mereka semua menyayangi Rose dengan sepenuh hati.
masa bodoh, dengan menyayangi Rose. Sekarang nyawanya sedang terancam!!
"JISOO, ANGKAT TELFON DI HANDPHONE ROSE." Teriak Jennie dari kamar sebelah, mendengar itu, mendadak Jisoo langsung mengangkat panggilan telfon yang masuk tanpa melihat siapa nama yang tertera disana.
yonglay.
"Chu?"
"bukan, ini Jisoo. ini... siapa?"
"Jadi benar, Jisoo dan Chu orang yang berbeda ya.."
Jisoo mendadak gelagapan, sekaligus kaget. ia mendadak tak tahu harus bagaimana.
"eh- ti- tidak kok! Chu itu aku, dulu, nama panggilanku Chu."
tak ada jawaban dari pria itu hingga akhirnya panggilan tersebut diputus secara sepihak oleh lelaki tersebut. tak ada yang bisa Jisoo lakukan selain diam menatap layar handphone Rose yang sudah menghitam.
"you did a great job, Jisoo." seru Rose dengan bangganya, yang entah apa, tidak bisa Jisoo pahami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy Lips.
Short StorySemenjak kenal kamu, aku merasa lebih seksi. terima kasih telah mengenalkanku pada filter ini, gadis cantik. # AU, many harsh words. - Markisshyuck, 2017.