30

2.5K 198 9
                                    

Jisoo menautkan alisnya bingung ketika ia melihat pengunguman yang berada dalam mading sekolahnya.


PARTY 27TH CENTURY 

TODAY, 5 PM TILL MIDNIGHT!  

Come and Join! 

Free enter for all of the students!


"WOOHOOO. Kesempatan emas untuk seorang Jisoo memperjuangkan cintanya." ucap Lisa tiba tiba. 

"Gak lucu." seru Jisoo dengan ketus

Lisa memasang wajah tak perdulinya, lalu berjalan menghampiri Rose yang berada di pinggir lapangan sedang memberikan minum kepada Jaehyun. Entah apa mereka. Pacaran? Tidak tahu. Rose tak pernah berniat menyembunyikan apapun darinya, tapi sampai sekarang, gadis itu belum juga memberitahunya tentang hubungan mereka. Terserahlah, Nanti juga Rose akan menceritakan semuanya dengan sendirinya. 

"Jisoo." 

Suara itu memanggil namanya dengan tegas, yang sontak membuat Jisoo memberhentikan langkahnya. 

"Ya?" 

Taeyong tersenyum lembut hingga matanya tak terlihat. "Nanti sore, dateng sama aku ya." 


Saat itu, Jisoo lupa kalau mencintai bukan hanya ada kebahagiaan, tetapi ada kepahitan juga.


***


Tak terasa, langit mulai menggelap, menandakan kalau sore mulai datang. Semua murid mulai berlarian untuk secepat mungkin menyiapkan diri mereka dengan semaksimal untuk acara nanti. Berbeda dengan Jisoo yang masih setia terduduk di depan kelasnya. Menunggu seseorang. 


bahkan hingga waktu menunjukkan pukul 5 pun, lelaki itu belum juga menampakkan dirinya. 


Jisoo mendesah frustasi, menyesal karena terlalu banyak berharap. Menyesal karena kembali percaya kalau ia dan lelaki itu bisa bahagia. dan kini, hatinya kembali dibuat remuk.

Jisoo mulai membereskan seluruh barang barang bawaannya, lalu merapihkan bangku yang menjadi saksi bisu kepahitan hidupnya hari ini. 

Mungkin sehabis ini, tak ada lagi Jisoo yang berharap kepada Taeyong. 


"Jisoo.." Sebuah suara mengagetkan Jisoo yang sedang menunduk sedih, langsung mendongakkan wajahnya menatap lelaki tampan yang terlihat kelelahan. berlari. lelaki itu berlari ke sini, demi dirinya?

"Maaf, aku terlambat." 

Jisoo diam seribu bahasa, ia tak tahu apa yang harus ia lakukan.

"Tadi mamaku telfon, aku disuruh pulang kalau masih mau di aku anak.." jelas Taeyong dengan nafas terengah engah. merasa kasihan, Jisoo menarik tangan lelaki itu untuk duduk di sebelahnya, dan memberikannya minum sisa dirinya menunggu lelaki itu sedari tadi. Dengan cepat, Taeyong menerima minuman tersebut dan meneguk habis cairan tersebut.

"Maaf, habis.." ucap Taeyong merasa bersalah. 

Jisoo tak dapat menahan tawanya saat melihat wajah polos lelaki yang selama 3 tahun terakhir ini mengisi hatinya itu. Ia dengan sigap mengambil sebuah tissue dan mengelap beberapa keringat di dahi Taeyong dengan telaten. "Jangan buru buru makanya, capek ga kamu?" 

Sexy Lips.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang