~Prolog~

79 10 1
                                    

Hasil Revisi

Vote and comment

Happy reading~

----------------------------------------------------------

Suara langkah kaki yang tengah berlari terdengar sedikit di trotoar jalan, banyak yang hanya menghiraukan langkah itu termasuk gadis yang berjalan sambil menarik kopernya masuk ke dalam bandara yang berada di Banjarmasin.  Sementara laki-laki yang terus berlari mengejar gadis itu tidak berpikir apa-apa lagi yang terpenting adalah bisa mengejar gadis itu sebelum akhirnya pergi dari hadapannya, atau mungkin selamanya.

.

"SHAFA TUNGGU !" seru laki-laki itu memanggil gadis tersebut.

.

Gadis itu sama sekali tidak menghiraukannya. Sudah waktunya ia masuk kedalam pesawat dan ia tidak punya waktu untuk meladeni laki-laki itu lagi. Semua sudah berakhir dan ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ini adalah pilihannya, mau tidak mau laki-laki itu harus menerimanya.
.

Gadis yang dipanggil Shafa itu mencoba menahan sesak didadanya ketika ia mengingat bagaimana semuanya berawal hingga kejadian saat ini. Mungkin ini tidak akan pernah terlupakan dalam hidupnya.
.

Flashback

.

Ridho baru saja selesai lari pagi ketika ia melihat sepucuk surat berada di teras rumahnya. Tidak ada nama pengirim disana, hanya sebuah tulisan namanya yang berarti surat ini adalah untuknya. Dengan rasa penasaran, ia pun masuk kedalam kamarnya dan membaca surat tersebut.

.

"Dear Ridho...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Maaf, mungkin ini mendadak untukmu. Tapi aku sudah memikirkan ini sejak lama. Mungkin sudah sejak kita pertama bertemu dan kamu menyatakan perasaanmu padaku. Saat itu aku begitu kaget dan tidak bisa berkata apa-apa. Di mana pikiranku masih kekanak-kanakan, aku hanya bisa berpikir seadanya, tidak memikirkan bagaimana kedepannya. Hingga akhirnya aku membalas perasaanmu dan kita jadian tepat sepekan setelah pernyataan perasaanmu.

Entah bagaimana, di hari hari setelah itu. Perasaanku tidak pernah tenang..

Hatiku gelisah dan semua terasa kacau...

Aku tidak mengerti apa yang terjadi padaku, sebelumnya aku tidak pernah seperti ini..
Hingga dua hari yang lalu aku berpikir bahwa sebenarnya hubungan kita ini adalah kesalahan. Status pacaran ini adalah kesalahan. Maka dari itu, aku ingin hubungan ini selesai. Tidak ada status apapun lagi di antara kamu dan aku. Cukup sampai disini.

Aku tahu mungkin ini akan terasa berat bagimu, namun ingatlah.. ini juga untuk kebaikanmu. Agar kamu tidak terjebak dalam hubungan haram ini lagi.
Hanya itu yang bisa ku sampaikan..

Satu lagi.. saat kamu menerima surat ini, aku mungkin sudah kembali ke kota asalku..

Tertanda

-Shafa- "

.

Ridho yang membaca itu langsung panik dan pergi mengambil kunci motornya. Ia tidak mempedulikan panggilan mamanya yang memanggilnya dari dalam rumah. Pikirannya kini hanya tertuju pada gadis bernama Shafa. Ia tidak ingin kehilangan Shafa, baginya gadis itu sangat berarti yang mampu mengubahnya dari berandalan menjadi sosok yang mungkin memang tidak sebaik diri gadis itu. Tapi paling tidak, ia sudah lebih baik dari sebelumnya.

You and Our PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang