Hai, Namaku Jeon Jungkook. Usiaku terbilang sudah tidak lagi muda yaitu 25 tahun.
Sayangnya di usia sekarang aku belum juga menjadi seorang yang mapan. Aku hanya bekerja di cafe yang hanya mempunyai penghasilan tak seberapa.
Aku anak tunggal. Ibu dan Ayahku mengalami kecelakaan pesawat hingga merengut nyawa mereka.
Aku hidup sendirian di dunia ini, pacarpun aku tidak punya. Jadi disinilah aku, menikmati udara malam yang dinginnya hingga menusuk tulang.
Hanya berjalan santai di sepanjang jembatan jalan raya hingga seorang gadis membuyarkan lamunanku.
Gadis itu terlihat sedang berpegangan pada pembatas jalanan ini, oh tidak.. Apa dia akan bunuh diri?
Tubuhnya bahkan sudah memanjat hingga setengah pagar, aku paling benci melihat ini.
Seseorang menjadi sangat terlihat lemah jika tidak bisa menjalani hidupnya dan berakhir terjun dari jembatan. Saat ia ingin melepas pegangannya pada pagar, aku dengan sigap memeluknya dari belakang dan menariknya hingga jatuh ke pelukanku.
"YA!! KAU GILA!! KAU HAMPIR MATI JIKA AKU TAK MENARIKMU" Tubuhnya bergetar di pelukanku, kedua tangannya tertekuk didepan dadaku. Dan aku semakin mengeratkan pelukanku padanya.
---
Kim Namjoo POV
Inilah akhir hidupku.. Aku tak menyangka umurku hanya akan terhenti hingga 23 tahun.
Tapi kupikir ini cara terbaik untuk menyelesaikan semuanya. Aku sudah lelah dengan dunia ini. Terlalu menyiksa hingga aku menyesal pernah terlahir ke dunia.
Ayah, Ibu dan Oppa.. Maaf telah meninggalkan kalian terlebih dahulu. Tapi aku sudah tidak ingin menuruti apa kemauan kalian lagi.
Aku bukan mainan yang selalu kalian perlakukan dengan buruk, Bahkan boneka pernah merasakan bagaimana dipeluk dengan kasih sayang oleh gadis kecil. Sedangkan aku? Apa aku pernah merasakannya? Tidak. Sekarang tidak akan ada yang bisa mengaturku dan aku akan mati dengan tenang di atas sana.
Aku mulai melepas penganganku pada pagar dan badanku sudah kucondongkan ke depan hingga seseorang menarik ku ke pelukannya.
Tidak! Tolong jangan lagi!! Susah payah aku kabur dari rumah untuk pergi ke sini dan seseorang tiba-tiba menggagalkan semuanya.
"YA!! KAU GILA!! KAU HAMPIR MATI JIKA AKU TAK MENARIKMU"
Aku mendorong tubuhnya tapi dia malah mengeratkan pelukannya pada tubuhku hingga tak ada sekat.
"TOLONG LEPASKAN AKU HIKS.. KENAPA KAU MENGHALANGIKU, JANGAN GANGGU AKU, KUMOHON HIKS.. "
"TIDAK AKAN!! AKU MEMANG TAK MENGENALMU TAPI BUNUH DIRI TIDAK AKAN MERUBAH APAPUN! KAU BISA MEMBICARAKANNYA DENGAN BAIK BAIK"
"Tidak, tidak akan bisa hiks.. Tidak akan" lirihku agar dia bisa sedikit mengerti apa yang sedang kurasakan saat ini.
Dia melepas pelukanku dan beralih memegang erat kedua pundakku. "Dengar. Aku mungkin tak bisa membantumu secara total tapi jika kau mau ikut denganku untuk menenangkan diri sejenak, aku sangat berterimakasih mendengarnya"
"Memangnya kau mau mengajakku kemana?" Aku sedikit tertarik, karna sepertinya orang ini tulus ingin membantu. Aku juga bisa menghindari para suruhan Ayahku yang pastinya sudah berkeliaran untuk mencariku di tengah kota ini. Untuk mengurungku kembali di Neraka tentunya.
Bangunan mewah itu bahkan tidak bisa disebut rumah, aku memanggilnya neraka. Karna isinya hanya ada siksaan terhadap fisik maupun mental.
"Aku pekerja paruh waktu di Cafe, dan ini sudah malam. Aku bisa memberimu coklat panas atau kopi tentunya. Dan..
KAMU SEDANG MEMBACA
HJS's One Shoot Collection
Hayran KurguKumpulan oneshoot, twoshoot dari Jei, Bunny, dan Baby J yang lagi waiting buat dibacaヾ(〃^∇^)ノ