Bertemu di Cafe

171 20 7
                                    

Budayakan vote dulu sebelum membaca guys dan setelah membaca jangan lupa koment:)

Kringgg...

Suara lonceng berbunyi, seorang pembeli masuk ke dalam sebuah cafe dan membuat semua mata refleks dan menatap tanpa berkedip ke arah nya.

"Westtt!... Dia Gibrran kan?" Ucap seorang wanita yang sedang duduk di kursi no. 4.

Yups dia adalah Thalia Laurent Valencia panggil saja Lia pemeran utama dalam cerita fiktif ini.

Kedua mata Lia tak berkedip saat melihat pria itu yg baru saja masuk cafe, dan sepertinya pria itu sedang memesan pesanannya.

"Itu siapa sih?" Tanya seorang wanita membalikan badannya dan melihat sosok seorang pria yang sedang memesan itu

Ya... Dia adalah sahabat Lia, Agatha Friska Victoria. Panggil saja Riska.

memang mereka kemana-mana berdua bisa dibilang upin ipin hehe...
yaa karena kesolidan merekalah yang membuat mereka tetap bersatu dari masa TK sampai SMA.

"Oh. Si kulkas_-" jawabnya sambil berdecak dan tersenyum sinis.

"Ris, lo kenal dia?" Tanya Lia penasaran dan menatap serius mata Riska.

"Oh may... Gua lupa kalau lo itu satu sekolah sama dia!" Lanjut Lia yang baru menyadari pakaian seragam yang di pakai Riska sama seperti Gibrran.

"Yaiyalah gua kenal dia, mana ada si satu sekolah gak kenal tuh cowok most wanted di SMA PELITA" jawab riska sembari melanjutkan makannya.

Lia hanya ber-Oh Ria.

'What the fuck! Dia most wanted di sekolah nya? Keren gua gak salah mengagumi dia' Batin lia.

"Lo sendiri kok bisa kenal sama dia? Dia kan gak se-familiar itu sampai sekolah lain kenal dia" bingung riska.

Lia tersenyum sinis.

"Dia itu cowo yg pernah gua ceritain sama lo dua minggu yg lalu, cowok yg satu grup, cowok yg dingin sikapnya, ganteng orangnya, keren penampilannya, cool, care, dan berhati layak nya seorang malaikat".

"Berhati malaikat? Care? Pala lo kejedot tiang listrik ngomong aja diirit-irit kayak orang bisu gak punya mulut" jawab Riska tajam.

"Eits! Sembarangan lo cowo seganteng dia masa gak punya mulut, ngomong seenak jidat lo, jangan ngomong kasar dong sama Pangeran hati, dedek Lia gak suka! "

Riska hanya mengiyakan saja dan mendesah pasrah melihat tingkah lalu sahabatnya yang terlalu alay itu.

"Jadi... Maksud lo Gibrran yg ini? Cowo yang lo bilang cool, care, dingin, dan lo masih baper sama Gibrran? "

"Yups, that's right baby. Bener banget 100% for you Riska" jawab Lia dengan penuh semangat 45.

Lia langsung mengambil dan membuka tasnya itu dan mengeluarkan ponsel dari tasnya dengan buru-buru.

Riska sadari tadi hanya menatap lia penuh penasaran dengan tingkah lakunya yang aneh itu.

"Mau ngapain lo? "

"Minta nomor hp dia! Waktu itu gua cuman bisa simpan id-line dia aja dan hanya bisa mengagumi dia dari jauh dan sekarang gua bakal beraniin diri buat bisa PDKT-an sama dia"

"Doain gua ka! "

Riska hanya bisa pasrah karena melihat sahabat nya yang otaknya rada miring sedikit. Untung sedikit kalo banyak modar gua, muka gua mau taro dimana ini oh may! .

'bundanya nyidam apaan ya bisa jadi seperti Lia gitu' batin riska heran.

Riska membalikan badannya, ingin melihat tingkah sahabatnya yang konyol itu.

"Kenapa gua jadi tegang gini? Seolah ada teroris masuk" gumam riska

"Ah! Bodoamat, I don't care" lanjut riska

Lia berjalan mendekai kursi no. 3 itu yang sedang diduduki Gibrran. Lia tersenyum menatap wajah nya yang ganteng itu dan membuat jantung liat tak terkontrol.

"Gua minta nomor hp lo dong!" Ucap lia sembari menyodorkan ponselnya ke arah Gibrran.

Lia menunggu, tapi tak ada satu katapun yang diucapkan pria itu. Dia hanya fokus pada ponsel nya.

"Minta nomor lo!" teriak lia

Untuk kedua kalinya dia tidak direspon dan Gibrran tak mempedulikannya. Dia asik mendengar kan lagu dari earphone-nya. Lia mendecak kesal. Ia tahu bahwa yg ia lakukan sangat memalukan dan gila, tapi Lia tak peduli apa resikonya demi mendapat cinta nya Gibrran.

God forgive lia!

'Bismillahirahmanirahim' batin lia.

Lia memukul meja hingga gibrran terkejut dengan kedatangannya.

Gibrran mendongakan kepala nya dan mengerutkan keningnya. Menatap bingung dengan wanita aneh yang Ada di hadapannya.

"Minta nomor lo:)" Ucap Lia lembut sambil tersenyum.

Gibrran menaikan Alis kanannya dengan wajah heran dan bertanya-tanya dalam hatinya. 'Siapa wanita ini? Apa yg dia lakukan?' Gibrran mengernyitkan. Ia seperti pernah melihat wanita ini. Tapi dimana? Kapan? Dia tidak ingat!

"Minta nomor Hand-phone lo, Gibrran! " teriak Lia karena pria yang di hadapannya ini masih diam dan menatapnya sinis.

"Lo siapa? "

"Kenalin, Gua Thalia Laurent Valencia. Panggil saja Lia. Gua murid dari sekolah SMA CENDEKIA dan gua masih sendiri" Lia memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya ke arah Gibrran.

"OH... trus? "

"Gua minta nomor Hand-phone lo sekarang! Lo inget gua kan? Yg pernah satu Grup chatting di line sama lo? "

"NGGAK! Apaan si lo SKSD banget"

"Argh... Gibrran! " Lia berdecak kesal. Menggepal kedua telapak tangannya. Lia mulai geram dengan Gibrran.

"Cepet Gibrran kasih nomor Hand-phone lo sekarang! "

"Buat? " tanya gibrran singkat.

"Buat bisa PDKT-an sama lo. Karena gua jatuh cinta sama lo semenjak lo care sama gua di Grup chatting" Ceplos Lia.

Gibrran kaget dengan apa yg diucapkan lia tadi. Sangat jelas ia dengar ditelinganya.
Pertama kalinya ada wanita yg dengan Percaya Dirinya dia mengungkapkan di depan muka tanpa berpikir panjang, tidak seperti wanita yg lain mengaguminya hanya mengirim Surat dan barang-barang yang ia suka.

Gibrran menghela berat dan segera pergi dari wanita aneh itu.

"Lo mau kemana? " tanya lia panik.

Gibrran mengabaikan lia. Ia memasang earphone-nya kembali. Gibrran berjalan menuju kasir mengambil pesanannya yang ia pesan tadi dan langsung bergegas pergi. Meninggalkan wanita aneh itu.

"Gibrran lo belum kasih nomor Hand-phone lo! "

"GIBRRANNN...!!! "

"WOI!!! "

"Argh ngeselin lo"

"Gua bakal berusaha dapetin nomor lo, Gibrran! "

"Gua bakal dapetin cinta lo! "

"GUA PASTI BISA! CAMKAN ITU! "

Lia membalikan badannya dan menatap arah Riska. Dia langsung mengumpat dikolong meja. Dia sangat malu dengan apa yg sahabatnya lakukan. Tanpa dia sadari semua orang melihat kearahnya.

'Kan apa gua bilang, dia cuman malu-maluin gua doang dan pastinya dia bakal di tolak Gibrran' batin riska dalam hati.

'Oh may banana sweety! Please God! Berikan hamba kekuatan agar hamba bisa menghilang dari sini'

'plisss... Tuhan bantu hambamu ini! '

"Thalia Laurent Valencia sedang gangguan jiwa!!! "

***

Vomentnya ya guys:) semoga suka sama awal cerita ini!
Next part guys

Ketua Osis Kapten Hati LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang