Lia melamun ke arah Gibrran yang ada disebrang tempat duduknya entah apa yang ada di dalam pikirannya.
"Lia?" panggil Riska.
"hey! Are you oke?" tangannya melambai-lambai di hadapan wajah Lia.
"woy!!" kedua kalinya menepuk pundak Lia.
"iya, gua cinta sama Gibrran! " ceplos Lia tanpa disadari.
"hah? What did you say baby?" ucap Riska kaget dengan tatapan berbeda.
"apaan? Gua tadi bilang apa? Gak gak gak gua tadi halu aja" Lia tak bisa menahan rasa malu nya di depan Gibrran, mencoba berusaha tenang dan seolah tak ada perkataan yang ia ucapkan tadi.
"serius lo cinta sama Gibrran?" tanya adit.
"eee... Ngggaaa" Lia gugup, ntah apa yang terjadi dengan dirinya.
"gausah jadi orang muna deh lo" tegas vigo.
Senyum smirk pria yang ada di hadapannya membuat Lia tak bisa berkata apapun. Tapi Lia berusaha tak memperdulikannya.
Lia mengulurkan tangannya mengambil secangkir minuman yang ada di hadapannya dan minum hingga tak ada sisa sedikit pun.
Refleks
Matanya membulat menatap kertas berwarna merah, Lia segera membuka dan membaca nya langsung. Ekspresi wajah Lia berubah menjadi tegang setelah membaca selembar kertas merah.
"LO HARUS JUJUR TENTANG PERASAAN LO SAMA COWOK YANG LO SUKA SEKARANG! "
Lia bingung apa maksud dari tulisan ini.
Apa yang harus dia lakukan sekarang."lo baca apaan Lia? " tanya Riska seolah dia tidak tau apa-apa.
"gatau, gua gak ngerti maksud dari tulisan dikertas ini" melihatkan kertas ke arah Riska.
"maybe lo harus to the point sama Gibrran kali Lia" Riska memberikan senyum smirk nya sambil melirik ke arah Gibrran.
"serius gua harus ngelakuin ini? " tanya Lia meyakinkan sekali lagi "gua malu Ris ngelakuin ini didepan umum" lanjut Lia.
"selagi mencoba buat apa malu?" Riska senyum lebar.
"ok gua coba, bismillah" meratapi dan tarik nafas.
"Gibrran, I LOVE YOU SO MUCH!!!" teriak Lia melampiaskan isi hatinya.
'apa yang baru gua ucapin astaga, sadar Lia!' decak Lia dalam hati.
Kini Lia menjadi tontonan pengunjung dalam Cafe. Semua tatapan mengarahkan ke Lia.
Kayak drakor gitu yaa:v
"Cieee, tembak dong!" sorak pengunjung Cafe.
"Gasss... Langsung bro" ujar Vigo menyenggol tubuh gibrran.
"Gausah pidato dulu dah kelamaan lo" sahut Adit.
Lia menutup mukanya dengan kedua tangannya, mengatur nafasnya dengan sebaik mungkin dan berusaha untuk relaks. Sedangkan Gibrran hanya diam tak mengeluarkan kalimat apapun dari mulutnya. Gibrran yang dingin tetaplah dingin.
"Santai, usahain lo biasa aja. Gua yakin dia bakal balas perasaan lo" kata Riska meyakinkan. "tunjukin dong kalo lo emang laki!" sinis Riska menatap mata Gibrran tajam.
"sorry gua gak bisa" kata Gibrran memberi senyum, berjalan menuju kasir dan bergegas pergi dari Cafe.
Suasana hening tiba-tiba saat Gibrran pergi. Lia hanya meratapi nasibnya. Lelaki dingin tetaplah dingin tak semua wanita dapat menaklukan hati yang sekeras batu itu. Cobalah berusaha lebih keras lagi!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Kapten Hati Lia
РазноеCover by: Mira Susanti "Ngomong-ngomong cinta nih, pas gue tadi udah hampir nyerah banget. Eh, ada orang yang bikin gue semangat lagi" Happy Reading 🙂