Malam hari tepatnya malam minggu. Langit begitu cerah semakin malam bintang pun mulai terlihat jelas. Lia membuka jendela kamar disisi kanan dan disisi kiri sudah ada Riska yang berdiam diri menatap cerahnya langit malam ini.
"Li, liat deh ada bintang jatuh" ucap Riska sambil menepuk pundak Lia beberapa kali.
"iya gua liat" Lia hanya tersenyum. Dalam hatinya ia berharap 'jika memang dia jodohku bantulah aku untuk bisa meluluhkan hatinya, jika tidak mungkin aku akan jadi orang yang buruk didunia ini' Lia terus menatap ke langit dan tanpa disadari ia meneteskan air mata lagi.
"Hey Lia, lo nangis lagi?" saat Riska menengok arah Lia ia melihat Lia sedang menangis "Harapan lo apa Lia? " Riska penasaran kenapa Lia tiba-tiba nangis. Sambil mengusap air mata yang menetes di pipi Lia.
"Harapan gua sederhana ga banyak, simple kok. Gua cuman mau jodoh gua itu Gibrran" Lia kembali tersenyum dan melihat kearah Riska yang penuh harapan. "Gimana dengan lo Ris? Harapan lo apa malam ini? " Lia melontarkan pertanyaan yang sama kepada Riska.
"Harapan gua juga simple kok. Gua mau keinginan sahabat gua bisa jadi nyata" mereka berdua langsung berpelukan. Betapa berharganya memiliki seorang sahabat yang selalu merasakan suka duka bersama.
"Makasih, lo emang sahabat gua yang terbaik banget" Lia memeluk erat Riska hingga tak bisa bernapas.
*****
Pukul 09.00 pagi mereka bergegas untuk pulang agar Mommy tidak khawatir.
Disepanjang perjalanan Riska melihat sebuat toko buku langganannya. Tatapannya kearah sana ada sosok seorang pria yang sepertinya ia kenal.
"Pak pak! Berhenti disini saja" menepuk-nepuk pundak sopir dan langsung mengeluarkan beberapa lembar uang kertas dari dompetnya.
"Tapi mba tujuan yang akan dituju belum sampai" ucap sopir itu.
"iya pak gapapa, saya berhenti disini aja" Riska langsung membuka pintu mobil dan menarik pergelangan tangan Lia.
"Eh.. Ehh! Ada apaan si? Kenapa kita turun disini? kan masih jauh" Lia melontarkan beberapa pertanyaan yang membuatnya penasaran. Apa yang dilakukan Riska?
Tak ada respon apapun dari Riska. Pandangannya hanya tertuju dengan seseorang di dalam yang sedang memilih buku. Tapi yang membuat Riska penasaran siapa wanita yang ada di sebelah pria itu?
Riska membuka knop pintu. Setelah masuk Riska berpura-pura membaca buku dan Lia fokus memilih buku yang ia cari.
'Brengsek, itu Gibrran dan anak baru' decak Riska kesal tanpa disadari ia telah meremas buku yang dipegangnya.
Lia berpindah tempat, saat sedang mencari buku tanpa sengaja Lia menyenggol badan seorang pria tinggi dan seperti nya ia kenal dengannya "Gibrran!" gumam Lia menjatuhkan buku yang dipegangnya. Matanya mulai berkaca-kaca. Ia tak tahan dengan apa yang diliatnya sekarang.
Gibrran pun berpaling kearah Lia. Dan merasa bahwa ia sedang memegang tangan seorang gadis anak baru disekolahnya itu. "Li ini bukan seperti yang lo pikirin" Lia tak mendengarkan perkataan Gibrran lalu berbalik menarik pergelangan tangan Riska dan bergegas pergi dari toko buku.
Rasanya sakit melihat orang yang ia cintai sedang bersama orang lain yang bahkan baru datang dikehidupannya.
Lia menyetopkan sebuah taksi dan segera pergi. Diperjalanan Lia mulai menangis deras. Rasanya sesak sekali didada seperti beribu-ribu pisau menamcap di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Kapten Hati Lia
RandomCover by: Mira Susanti "Ngomong-ngomong cinta nih, pas gue tadi udah hampir nyerah banget. Eh, ada orang yang bikin gue semangat lagi" Happy Reading 🙂