VII : Ketimpuk bola

20 5 3
                                    

If it's all the same to you wheter I'm here or not, then i'll stay with you
🍁🍁🍁

“Ciee udah berduaan aja nih” ucap Nia tiba-tiba yang menghampiri kami berdua.

“Iya dong, gue dan Valen udah baikan.” Jawab Arnesta dengan girang.

“Yaudah deh berduaan nya, gue mau nyontek pr lo nes. Ayo cepet ke kelas.” Ucap Nia dengan menarik tangan Arnesta dari Valen. Valen pun hanya menggelengkan kepala.
                        ***

Setelah pelajaran bahasa inggris selesai, dilanjutkan dengan pelajaran olahraga. Semua siswi berebut untuk masuk kamar mandi, karena jika mendapat giliran terakhir itu akan membuat mereka menunggu lama. Arnesta dan Nia pun dengan cepat mengambil kamar mandi.

Setelah berganti pakaian kami diperintahkan untuk melakukan pemanasan sebelum masuk ke materi hari ini. Setelah melakukan pemanasan, pak Dito menyuruh kami untuk membentuk barisan dan dia akan menyampaikan materi hari ini. Dan materi hari ini adalah sepak bola.

“Pak masa cewe main bola sih?” celetuk Nia.

“Ini termasuk ke dalam materi bola kecil Nia. jadi kita semua harus praktek bola kaki.”

“Yaahh pak kan kami gak tau cara mainnya sih. Tau nya nontonnya doang, apalagi kalo aja pemain yang ganteng.” Celetuk Nada.

“Disini kita belajar sama-sama. Yaudah gak usah banyak protes lagi. Kita mulai dengan anak laki-laki dulu lalu dilanjutkan dengan anak perempuan.” Ucap pak Dito tegas.

Setelah permainan anak laki-laki selesai akhirnya tim Arga memenangkan permainan ini dengan skor 2-1. Dan selanjut nya kami para cewe tangguh akan bermain.

Seperti layaknya perempuan kebanyakan, kami hanya bisa berteriak ketika bola itu diperebutkan. Ke mana bola pergi semua mengumpul untuk merebutnya. Dan diakhiri dengan tim Nia sebagai pemenangnya dengan skor 1-0.

Setelah pertandingan selesai kami diperbolehkan ke kantin. Tetapi saat Arnesta dan Nia menuju kantin, tiba-tiba ada sesuatu benda yang menabrak kepala Arnesta dengan keras. Semua pun langsung berubah menjadi gelap.
                  ***

“Arnesta kamu gk papa?” suara itu pertama kali Arnesta dengar. Seperti suara Valen, ya itu benar suaranya.

“Valen?” tanya Arnesta.

“Kamu kok disini? Loh kok gue di uks?” tanya Arnesta lagi.

“Kamu tadi kena bola. Trus pingsan jadi aku bawa ke sini.”

“Eh tunggu-tunggu bola basket?”

“Iya tadi itu kami lagi latihan basket. eh taunya Rico salah ngelempar bola, dan bola nya nabrak kepala kamu.”

“Aaah rese yaa si Rico.” ucap Arnesta mencoba duduk tapi terasa kepala nya masih sedikit pusing.

“Eh masih pusing ya nes?” ucap Valen

“Iya nih.”ucap arnesta sambil memegang kepala nya.

“Yaudah deh aku tungguin kamu sampe sembuh. Eh kamu udah makan?”

“Belum tadi abis main bola, lagi laper-lapernya tuh. Eh taunya malah pingsan.”

“Aku beliin makanan bentar ya.” Ucap Valen dan pergi meninggalkan Arnesta.

“Jangan lama-lama” teriakku. Valen pun tersenyum.

“Nes lo nggak papa nes?”

“Nes lo gk luka kan?” Teriak Nia tiba-tiba memasuki uks.

When destiny say NoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang