XII: Valen's day

20 1 0
                                    

I'm not like other girls

🍁🍁🍁

Jam beker milik Arnesta berdering menunjukkan pukul 6 pagi. Dengan cepat Arnesta bangun dan mandi. Setelah selesai berpakaian ia mengeluarkan brownies yang telah susah payah ia buat tadi malam.

Setelah semua nya selesai Arnesta pun memesan ojek online untuk ke rumah Valen.

“Bun Arnesta berangkat ya.” Ucap Arnesta membangunkan Bunda nya  yang masih tertidur karena kelelahan.

“Oh iya iya sayang. Naik apa kamu?”

“Udah pesen grab bunda.”

“Yaudah hati hati ya. Bunda titip salam buat Valen yang udah buat anak cantik kesayangan bunda ini capek buat kue.”

“hehehe iya bun.”

Setelah sampai di rumah Valen, Arnesta memastikan bahwa ada motor dan mobil milik Valen terparkir di rumah nya yang menandakan bahwa Valen sedang ada di rumah.

Arnesta mengetuk pintu dan untung saja yang membukakan asisten rumah tangga nya valen.

“mau nyari siapa dek pagi pagi gini?” Tanya bik ijah

“Mau nyari Valen nih bik tapi bibik jangan bilang-bilang, saya mau kasih surprise ke Valen. Saya boleh ke kamar nya?” Tanya Arnesta dengan berbisik takut valen mendengar nya.

“oiya iya dek. Valen nya masih di atas masih ngorok tuh.” Ucap bik ijah ikut berbisik

Dengan membawa brownies dan beberapa perlengkapan lainnya Arnesta berjalan pelan menuju kamar Valen. Ia membuka pintunya perlahan dan untung saja tidak di kunci.

Dengan menyalakan lilin lalu Arnesta bernyanyi lagu selamat ulang tahun.

“Happy birthday to you… happy birthday to you” Arnesta bernyanyi.

Karena mendengar ada suara Valen pun terbangun dari tidur nya. Valen pun kaget ketika melihat banyak balon ada nada Arnesta di kamar nya.

“Wah kamu inget ulang tahun aku ternyata.” Ucap valen sambil memeluk Arnesta.

“Tiup dulu dong lilin nya” Ucap Arnesta

Valenpun meniup lilin tersebut.

“Happy birthday and happy valentine day my valen.” Ucap Arnesta sambil memberi kado pada Valen yang berisi baju basket dan coklat.

“Thankyou and happy valentine too my Arnesta.” Ucap Valen sambil memeluk Arnesta sekali lagi.

“Potong kue nya…potong kue nya…potong kue nya sekarang juga.” Arnesta bernyanyi.

“Nih suapan pertama buat kamu.” Ucap valen sambil menyuapkan nya pada Arnesta. Tetapi kue tersebut tidak sampai ke dalam mulut Arnesta, Valen malah berbalik menyuapi diri nya sendiri.

“Ihh kamu tu.” Ucap Arnesta kesal.

“Hahahaha.”

“Enak ga?” Tanya Arnesta.

“Enak banget kamu beli dimana?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When destiny say NoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang