Melodi Kelimabelas : Sebelum Semua Berakhir

19 0 0
                                    

Melodi Keajaiban

Dita Chun © 2013

*

*

*

*

*

Melodi Kelimabelas :

Sebelum Semua Berakhir

              Empat tahun hampir berlalu. Semua penghuni International Middle School bertambah dewasa. Tak terasa Melodi dan Sarah sudah tumbuh menjadi dua orang remaja berusia 14 tahun yang akan segera lulus dari sekolah ini tahun depan. Lebih cepat dari remaja menengah atas pada umumnya memang. Tapi, begitulah. Melodi berhasil meraih peringkat teratas dua tahun terakhir dan peringkat dua teratas dua tahun sebelumnya. Seperti apa yang Melodi tuliskan dalam surat pada keluarganya tiga tahun silam. Ia berada di tengah-tengah orang hebat dalam sekolah ini dan sekarang ia berhasil menjadi seorang teladan yang hebat bagi semua orang. Setidaknya, untuk seluruh penghuni kelas A dan sekolah ini.

              Melodi tak henti-hentinya menyebut keajaiban yang terjadi bukanlah sebuah kebetulan. Keajaiban tentu ada, tapi perlu proses untuk mendapatkannya. Perlu usaha keras agar keajaiban datang dan itu tidaklah mudah. Tapi, akhir yang tercapai benar-benar akan tampak begitu menakjubkan.

              “Melodi!” Melani melambai dari kejauhan. “Terima kasih!”

              Melodi mengangkat tangan kanannya dalam posisi tergenggam. Ia ingin menunjukkan bahwa ia masih terus berusaha sampai sekarang dan ia ingin Melani juga melakukan hal demikian di sekolah barunya, sebuah perguruan tinggi di Amerika. Melani mencapai target dan Melodi masih ingin tinggal sedikit lebih lama di sekolah ini. Tapi, tetap saja ia masih berusaha sekuatnya. Semua orang harus terus berjuang, kan?

              “Ganbatte[1]..!” teriak Melani penuh semangat.

              Melodi menyusun sebelas huruf dengan jemarinya, “G-a-n-b-a-r-i-m-a-s-u[2]!

              Melani tersenyum sembari terus melangkah mundur, meninggalkan sekolah yang sempat membesarkan namanya selama empat tahun ini. Ia memang saingan terberat bagi Melodi, tapi ia juga teman yang sangat hebat bagi Melodi. Teman yang terus membuatnya berusaha lebih dan lebih kuat. Melodi berjanji bahwa gadis bernama Melani itu juga akan diingatnya sampai mati dan menyimpan kenangannya di hatinya yang terdalam. Tak peduli mereka teman atau rival. Melodi hanya merasa ia harus mengingat sosok gadis itu. Selamat tinggal, Melani. Semua akan sangat merindukanmu...

              “Melodi!” seseorang menepuk pundah Melodi. Itu Sarah. “Aku mendapat kabar tentang Kak Ares.”

              Melodi terbelalak, “Lalu?

              “Sebuah kecelakaan terjadi, tapi sekarang dia baik-baik saja. Aku dapat kabar dari orang tuanya kalau dia ada di Jakarta sekarang. Dia harus menjalani masa rehabilitasi karena kecelakaan itu.

              Melodi mengelus dada penuh syukur. Akhirnya, semua jadi semakin jelas saat ini. Mungkin Ares tidak akan ke Bandung untuk beberapa waktu, tapi itu tidak masalah. Bagi Melodi, selama Ares baik-baik saja, kapanpun pria itu akan kembali sungguh tidak masalah.

              Hal-hal ajaib terus terjadi setiap hari. Ketika Melodi mampu memahami gerak bibir orang lain. Ketika Melodi keluar dari sekolah khusus penyandang cacat. Ketika Melodi lulus dari sekolah dasar orang-orang normal. Ketika Melodi masuk ke International Middle School Bandung. Ketika Melodi menyelesaikan konser orkestra—yang sangat berkesan—dalam skenario Ares. Ketika cinta tiba-tiba datang. Sampai ketika cinta menghilang entah kemana dan ia hanya berjalan mengikuti takdir.

              Ia sadar bahwa banyak sekali hal yang harus dijalani, dilewati, dan ditinggalkan. Meski banyak sekali kenangan-kenangan pilu dan rintangan yang terus menghadang, sebagai manusia ia harus terus berjalan. Meski pelan-pelan, meski dengan susah payah, meski menyakitkan. Semua akan indah pada saatnya. Tuhan tidak akan diam selama makhluknya mau berusaha. Tuhan akan memberi lebih dan lebih bagi siapapun yang mau berjuang lebih keras. Semua akan terasa setimpal ketika Tuhan berada di sisi. Ya, pada siapapun, tidak pandang siapa dan dimana. Hanya bagaimana, berapa, dan apa.

Bagaimana seseorang berjuang begitu keras?

Berapa banyak buliran air mata yang jatuh sepanjang perjalanan?

Apa yang sedang ia perjuangkan?

Mereka tidak akan risau ketika sadar Tuhan berada di sisinya

Keadilan yang berat sebelah itu tidak ada

Ketika setiap orang menyadari

Tuhan sudah menciptakan seluruhnya dengan seimbang

Sebuah keseimbangan ketika yang satu lemah dan yang lain kuat

Semua agar saling melengkapi satu sama lain

Agar setiap orang merasakan bahwa hidup ini sangatlah SEMPURNA...

The End

A/N :

Di melodi kelimabelas ini aku mau ngasih tahu sesuatu yang mungkin udah terlewat oleh kalian semua. Dari seluruh judul 15 melodi novel ini, kalo kalian ambil inisial kata pertama di setiap judul, kalian bakal menyusun tiga kata dalam bahasa Inggris. Untuk 3 kata itu, silahkan dicari kalo kalian memang minat! /ditendang/ Memang kayaknya belum semua konflik sempat aku selesaikan sampe di melodi kelimabelas ini. Tau kenapa? Sebenernya novel ini masih punya sequel, ah atau aku malah bilang kelanjutannya itulah yang disebut novel benerannya (utamanya) xD Novel ini dibuat setelah ide kelanjutan novel ini selesai :D Sekadar ide loh ya, novelnya belum benar-benar kelar XDD Jadi... emm, ini novel prequel yang aku buat untuk novel setelahnya. Judul novel setelahnya itu Melodi Senja yang bakal mengupas tuntas tentang kisah Melodi dan Senja yang sempat dijelaskan seupil di melodi-melodi awal novel ini :D Entah kapan selesainya, aku juga masih ngerjain dikit-dikit. Rencananya mau diterbitkan, tapi belum pasti juga sih :D Kita lihat saja nanti! Oke, komennya ditunggu yah! ^_^

[1] Semangat

[2] Aku akan melakukan yang terbaik

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Melodi KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang