chp 9

5.9K 480 31
                                    

hari berganti tapi kushina tak kunjung berubah , pernikahan naruko dan kakashi sudah didepan mata, kushina tak melakukan apapun selain berdiam diri , ia sering meneteskan air matanya di dalam kamar yang dulu sempat naruto tempati, naruko yang merasa terabaikan pun mulai kehilangan kesabarannya,

"kaa-san, ada yang ingin ruko bicarakan" naruko membuka suara

"..."

tak ada jawaban, kushina masih dengan kebungkamannya , tak menghiraukan sekitar , bahkan ia tak lagi mengurusi kebutuhan minato ataupun kedua anaknya, dengan terpaksa mereka melakulan aktifitas sendiri2

"kaa-san, apa yang sudah terjadi, kenapa kaa-san begitu murung,?..." menma bertanya sambil memeluk dan mengelus pundak sang ibu, seperti sedang menyalurkan kekuatan agar sang ibu lebih tegar

"kaa-san adalah kaa-san yang jahat menma-kun" lirih kushina

"apa yang kaa-san bicarakan, jangan berbelit2 seperti itu" naruko merasa kesal karna ia berfikir sang ibu sedang baik2 saja

" ruko, hentikan bicaramu kalau kau tak bisa berbicara dengan baik" menma membungkan naruko

"kaa-san adalah orang tua yang sangat buruk menma-kun, kaa-san sangat jahat" kushina mulai meraung menangis, tak menghiraukan tatapan penuh tanya dari putra putrinya

" sungguh kaa-san adalah kaa-san paling sempurna untuk menma, jadi jangan pernah berfikir yang tidak2 nee kaa-san," menma menenangkan sang ibu sambil sesekali mencium puncak kepala ibunya

" ya, ya,,, memangnya apasih yang membuat kaa-san sefrustasi ini, terlihat sangat menyebalkan tahu" gerutu neruko tanpa merasa salah

plak

dan dihadiahi tamparan sayang di pipi cantiknya oleh menma

"bukankah aku memintamu untuk diam, jika yang akan keluar dari mulutmu itu hanya ocehan sampah" murka menma, naruko hanya mematung memegang bekas tamparan nii-sannya

"kau tahu ruko-chan, kaa-san memilih lebih memanjakanmu bukan tanpa sebab, karena kaa-san berharap kau bisa membanggakan untuk tou-san dan juga nii-sanmu, berharap kau adalah yang terbaik tapi ternyata kaa-san salah, kaa-san malu karena kau gagal dan jadilah kaa-san menutupi semua kesalahanmu" kushina menghela nafas kasar

naruko mematung, ia merasa sangat jemgkel dengan segala ocehan yang tak jelas dari ibunya itu

"kaa-san sungguh aneh, apa kaa-san sudah mulai mencintai si pembawa sial itu, makanya kaa-san mulai membanding2kan aku dengannya , IYA KAN" naruko meninggikan suaranya di akhir kalimatnya, menma   sudah sangat marah pada naruko karena naruko berani membentak ibunda mereka

"APA KAU TAK TAHU APA MAKNA DARI SOPAN SANTUN HAHH,,, NARUKO NAMIKAZE"  maki menma marah

" sudahlah menma-kun, tenangkan dirimu dan dengarkan baik2 nak ,,,,,,"
kushina kembali menetes kan air matanya

"naruto kita, ka,,,kaa-san, sudah mati, dia sudah mati hikssss,,, hikksssss huaaaa"kushina menangis keras, menma terkejut bukan main, sudah cukup lama ia mencari adik bungsunya tapi tak ada hasil

"m,,,maksud kaa-san apa, aku tak faham,,,," tanya menma bingung

kushina mengangkat kedua tangannya di depan hajahnya, menatap dengan sedih

"kedua tangan ini hikkk , kedua tangan ini lah yang sudah membunuhnya hikssss ,  sungguh aku sangat menyesall hikkkssss "lirih kushina

menma melepaskan pelukannya , ia merasa sangat terpukul, merasa gagal melindungi adiknya

"kenapa kaa-san, apa yang sudah terjadi, apa yang sudah terjadi kaa-san,?..."menma bertambah bingung serta takut, ia takut bahwa apa yang dikatakan kaa-sannya benar adanya

my pain, no againtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang