28 - terkurung

107 11 0
                                    

Lay begitu yakin dan mengayunkan pisaunya

SRIKHH

“akh…” rintihnya

Sehingga sayatan terdapat di telapak tangan gadis itu

Mengapa dia melakukan hal ini padaku ? apa aku melakukan kesalahan ? sehingga dia melukaiku seperti ini ?

TIK…TIK…TIK…

Darah segar menetes dari tangan gadis itu, kini jatuh ke lantai. Nesha benar benar meringis kesakitan dan berusaha mengendalikan dirinya dia sendiri tidak tahu harus berbuat apa. Tatapan kasihan yang gadis itu lemparkan kepada lay nampaknya tidak berpengaruh dan itu hanya membuat lay menjadi jadi

“hey Yeoja ! ini baru permulaannya saja. But… aku belum puas dan hari ini aku ingin beristirahat dengan tenang, jadi AYO IKUT AKU” lay mencengkram lengan gadis itu dengan kuat kuat

Dengan kasarnya lay menarik paksa tangan nesha yang terluka. Sayatan yang besar ditangan gadis itu membuatnya menangis.

“Lay !!! lepaskan aku” teriak nesha

Nesha berusaha menahan langkahnya namun lay bersikeras menariknya

“jangan panggil nama itu ! aku tidak kenal siapa dia”

Terlihat sebuah ruang bawah tanah yang mereka telusuri bergema karena langkah kaki. Gelap, hitam, hening kata kata itu pantas menggambarkan tempat itu.

Nampak sebuah pintu yang terbuat dari besi terpampang didepan nesha dan lay

KRIEET….

“welcome… this is yours, new home…new place for you” suaranya sedikit bergema diruangan itu

Nesha gugup dan ketakutan melihat tempat itu

“r..ruang bawah t..anah?” nafas nya tersengal sengal

Lay mengusap rambut gadis itu

“um… tempat ini cocok untukmu, ada banyaaaak barang disini” ucapnya dengan ceria

“l..lay ini bukan dirimu kan ? i..ini bukan kau. Dimana dia ? katakan ! KATAKAN !” nesha bersikeras  melawan

PLAKK…

Sebuah tamparan melayang diwajah gadis itu dan itu membuat luka disekitar bibirnya

“whoa… aku tidak rugi menamparmu. Malahan kau terlihat sexy… AYO !” perintah lay

Nesha menolak dan menggeleng berulang kali namun lay menariknya secara kasar kemudian mendorongnya kesebuah kursi goyang tua. Dengan sigap lay mengambil rantai dan melilitnya bersama kursi itu.

“l..lay apa yang k..kau lakukan” gadis itu meronta ronta diatas kursi sementara lay sibuk mengikatnya

“kalau kau masih ingin menghirup udara keesokan harinya jangan banyak bertanya” lay mengeluarkan kain putih didalam kantung celananya dan menutup mulut gadis itu

“epash….”

Kini posisi pria itu mengelus wajah nesha yang terlihat menyedihkan. penyesalan ataupun rasa kasihan tidak tergambar sekalipun dimata lay. Dia benar benar berbeda

“It’s imposible baby…”

Langkah kaki lay terdengar bergema tanda ia kini mulai meninggalkan gadis itu

“oh ya !” lay membalikkan arahnya

“tempat ini sangat sempurna… iya ! sangat sempurna. Aku suka ! aku harap kau akan betah tinggal ditempat ini, GOOD BYE” dengan santainya lay melambaikan tangan dan mengunci pintu itu

I'm A... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang