Sudah memasuki musim panas. Gerah mau kemana-mana. Gerak dikit jadi keringatan. Kasihan si kecil Miyu, sampai dipakaiin kaus singlet doang sama popok celana. Di kulitnya udah ada beberapa ruam karena biang keringat.
Miyu lagi dititipin di rumah kakek dan neneknya atau rumah orang tuanya Rika yang ikutan pindah ke Tokyo tapi beda blok.
Rika sekarang udah punya job sebagai model majalah. Kadang juga lenggak-lenggok di atas catwalk.
Manaka? Dia udah berhenti kerja. Juga udah berhenti kuliah. Enggak sanggup otaknya. Stress dan ada rencana pakai mau bunuh diri. Gayaan aja sih, niatnya ngancem Rika aja, tapi yang ada dia malah digampar di bagian kepala, pipi, dan bahu. Dan Rika malah balik ngancem buat mutusin Manaka. Makanya sekarang dia lagi pesta perpisahan sama orang-orang di tempat dia kerja. Setelah itu, dia bakal jadi 'tukang pantau' usaha toko roti yang sebagian sahamnya di atas namakan dengan nama Rika biar enggak diem-diem aja di rumah.
Miyu lagi diem-diem aja. Mainin boneka karet yang bentukannya kayak kacang kastanye. Sesekali dia menjangkau mainan yang kalau ditekan bisa keluarin suara sama musik. Kalau udah dengar itu, kepalanya bakal ngangguk-ngangguk kayak mainan dashboard mobil terus tangannya gerak satu, mutar-mutar enggak jelas. Kadang juga, dia ikutan nyanyiin alunan musik tersebut. Seadanya aja. Yang penting happy.
Jam 3 sore, Rika datang menjemput sesuai janjinya. Enggak langsung pulang, dia istirahat dulu. Capek habis pemotretan. Melihat anaknya main dengan ceria, bikin capeknya hilang gitu aja, tapi pelan-pelan malah tidur.
"Maaaaah..." Miyu kecil memanjati tubuh Rika yang tergeletak di dekatnya.
"Hmmm... Apa sayang...."
Miyu enggak sengaja meremas buah dada Rika, Rika jelas shock. Enggak pernah-pernah Miyu kayak gini.
"Heeey!!! Kok kamu gini sih. Jangan jadi kayak pippi dong"
"Suuuuuu maaaaah" ulang Miyu lagi.
"Nah gitu dong. Bilang kayak biasanya. Jangan kayak tadi lagi ya. Enggak baik"
"Unhh" sekarang Miyu malah tidur.
"Kok tidur? Katanya mau minum susu"
Enggak berapa lama. Miyu beneran tidur. Mungkin ketularan capeknya Rika.
🐈🐋🌰
"Sayang. Tau enggak.."
"Apa"
"Masa tadi Miyu megang ini" Rika nunjuk buah dadanya, "Diremas pula. Pasti kamu kan yang ajarin"
"Aku lagi kan yang kena. Namanya juga anak aku, ya pasti.. ada lah.. punya bibit-bibit-"
"Ya enggak mesti yang mesum juga kan?"
"Mana aku tau. Eh iya, besok ke pantai yok"
"Panas-panas gini? Entar kulit aku terbakar Manakaaaa. Capek-capek perawatan"
"Ya jangan siang-siang. Agak sore aja. Aku lagi pengen main aiiiir"
"Kan di kolam berenang rumah juga bisa sayang"
"aaaa-aaaaa... Maunya ke pantaaaaai"
Rika tiba-tiba naruh curiga ke Manaka, karena tumben aja si caplang ini semangat mau pergi ke pantai.
"Oke, tapi ada syaratnya"
"Yes! Apa?"
"Kamu haaarus pegangin Miyu terus. Kemana pun kamu pergi, apa pun yang mau kamu beli, haaarus bawa Miyu"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Caplang's Family (I) [Complete]
Fanfiction[GxG Content available] (Also ADULT content) Daily life keluarga telinga caplang -Manaka -Rika -Miyu -Miku -Memi Beserta orang-orang di sekeliling mereka Enjoyed ~(-∆- ~)