Miku menatap layar ponselnya. Memperhatikan setiap postingan foto yang dari tadi lewat setiap kali ia mengusap layarnya ke atas. Dominan postingan dia sendiri tapi fotonya Nao dengan caption yang berbeda. Ada beberapa postingan yang justru membuat bibirnya tersenyum sendiri, gadis yang menjadi pujaan hatinya itu terlalu menarik untuk dilihat dan ada beberapa koleksi foto yang sengaja enggak diposting oleh Miku, alasannya konsumsi pribadi. Kalian bisa taulah kenapa.
Perjanjiannya dengan Sato Shiori pun berjalan dengan lancar jaya. Duit bayarannya yang lumayan itu ia tabung buat beli cincin tunangan. Miku enggak mau nyusahin orang tuanya. Terlalu cepat dirimu berniat nak.
Lagi enak enak lihatin foto pacar, dan tarikan nafasnya mulai enggak beraturan.. di layar ponsel Miku muncul panggilan dari sang pujaan hati.
Diangkat..
"Halo sayang..."
"Miku, setelah pulang sekolah aku mau ke cafe biasa"
"Ngapain? Mau tebar pesona ya?!"
"Bukan! Manamo mendadak ngajak ketemu, soalnya-"
"Aku ikut!!"
"Eeeh? Enggak usah.. dia mau bicara empat mata aja"
"Enggak mau! Pokoknya aku harus ikut. Titik!!"
"Haaaah.. ya udah. Kamu duluan aja ke cafe-nya, aku bentar lagi nyusul"
"Oke. Awas kalau bohong ya"
"Enggak sayang. Udah ya, aku enggak betah lama-lama di toilet"
"Oh jelas dong. Kamu kan betah di toilet kalau ada aku"
"Rubah mesum!"
"Ehehe. Sana balik ke kelas"
"Iya iya.."
Ketika telepon berakhir, Miku mengirim pesan singkat ke Nao.
"Di sekolah jangan kegatalan. Ingat, kita mau tunangan! 😜"
Dua menit setelahnya, balasan masuk.
"Jangan bercanda terus, nanti enggak jadi 😭"
Niat tunangannya Miku hanya dianggap candaan oleh Nao. Kasihan...
..
..
..
Di cafe yang dimaksud, Miku nunggu sendirian sambil menikmati cappucino hangat dan satu kue blueberry muffin yang separuhnya udah dia gigit.
Main game dan sengaja pakai headset biar enggak ganggu pengunjung lain. Sibuk menekan layar, sebuah hand bag seolah jatuh dari langit dan tergeletak di atas meja di depan hadapan Miku. Fokus Miku berpindah ke gadis yang duduk di depannya, bau parfum semerbak yang bikin siapapun jadi kegoda.
"Ngapain kamu di sini?" Tanyanya ke Miku.
"Hm? Oh! Mau jagain Nao. Aku takut nanti kamu rebut"
"Hih! Bener kata Nao, kamu itu overprotektif banget. Aku mau pesan minum dulu, jagain tas aku"
"Sejak kapan aku jadi asistenmu?!"
..
..
Nao pun tiba, memotong pembicaraan yang ada di antara Miku dan Manamo dengan cara nyelonong duduk di pangkuan Miku, saling berhadapan.
"Yaaang. Aku lagi ngobrol.. awas dulu"
"Kiss dulu.." ucap Nao tapi hidung mereka udah saling menyatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Caplang's Family (I) [Complete]
Fiksi Penggemar[GxG Content available] (Also ADULT content) Daily life keluarga telinga caplang -Manaka -Rika -Miyu -Miku -Memi Beserta orang-orang di sekeliling mereka Enjoyed ~(-∆- ~)