Three!!!

620 52 17
                                    

"Pa.. lihat deh dia. Telinganya kayak telinga gajah"

"Ssst. Enggak boleh gitu"

Miyu yang digendong di belakang kepala Manaka langsung mengeratkan pegangannya pada kedua telinga Manaka.

"Hm? Kenapa sayang?"

"Miyu enggak mau sekolah. Miyu mau pulang aja" ucapnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca

"Kok gitu?"

"nnnngggg..."

"Coba lihat pippi sini"

Manaka dengan mudahnya mengangkat tubuh Miyu dari belakang kepalanya, dan meletakkan tubuh Miyu ke bawah agar ia berdiri dengan kedua kakinya. Manaka membungkuk, mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi Miyu.

Tangan Miyu menyeka air mata yang perlahan mulai turun.

"Kenapa.. pasti karena tadi ada yang ngatain kamu ya?"

Miyu mengangguk.

Manaka menarik kedua tangan Miyu dan meletakkannya pada kedua telinganya.

"Besar mana sama telinga pippi? Merah mana kalau dijewer sama mama?"

Miyu meraba telinga Manaka, "TELINGANYA PIPPIIII..." jawabnya kemudian tertawa.

Miyu berangsur tersenyum. Telinga Miyu jadi caplang gitu enggak sepenuhnya salah Manaka, salah Rika juga karena telinganya berbentuk demikian.

"Kita masuk kelas ya?" Tanya Manaka.

Miyu menggeleng, "Miyu bisa sendiri. Miyu kan anak yang pemberani"

"Gitu dong. Itu baru anak pippi Manaka sama mama Rika. Tos dulu"

"Yeeeeey"
*Clap

..

..

..

Ngaku doang anak pemberani, setibanya di kelas, Miyu justru enggak mau ditinggal sama Manaka. Jadi Manaka terpaksa ikut belajar di hari pertama.

Manaka juga ikut-ikutan bantuin Miyu mewarnai. Keasyikan, soalnya di rumah enggak bisa kayak gini.

"Heeey. Nama kamu siapa?"

Salah satu murid mendekati Miyu.

"Kamu ditanya tuh, jawab dong" ucap Manaka ke Miyu.

"Mi.... eum.... Mi... Miyu" setelah itu Miyu menyembunyikan wajahnya di lengan baju Manaka.

"Miyu? Bagus ya namanya. Kenalkan, aku Oda Nana" ucap anak itu sambil mengancungkan tangan ke Miyu.

"Hallo, Oda Nana. Salam kenal" Manaka menggantikan peran Miyu, ia mengancungkan tangan Miyu agar keduanya bisa berjabat tangan.

"Kamu mewarnai apa Miyu?"

Miyu perlahan mengintip "eum.... itu.... eum..... nnnnngggg" tapi kembali menyembunyikan wajahnya.

Anak bernama Oda Nana itu memperhatikan kertas gambar milik Miyu. Langit, dengan matahari dan ada beberapa batang bunga tulip yang sudah di warnai dengan warna ungu.

"Oooh, ini ya. Sama sih, tapi punyaku enggak ada bunganya. Hanya langit dan matahari saja"

Miyu kembali mengintip.

"Sebentar.... eum.... Ah ini dia" Oda Nana mengambil krayon berwarna oranye dan kuning "Pakai ini untuk mewarnakan bagian mataharinya ya"

Miyu mengangguk pelan dan mengambil batangan krayon tersebut dari tangan Oda Nana.

The Caplang's Family (I) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang