(re-upload + modified)
"aaa-aaaaaaaa... Adek mau es krim maaaaaaaaa"
"Iya sayang.. sebentar. Mama cek dulu jumlah belanjaannya. Nanti uangnya enggak cukup. Adek mau ditinggalin di sini?"
"aaa-aaaaaa enggak mauuuuu. Pippiiiiiii"
Itulah Memi. Kalau lagi merengek ke Rika terus enggak dapat apa yang dia minta, dia pasti nangis manggil Manaka. Coba kalau lagi sama Manaka, terus merengek dan enggak dapat apa yang dia mau. Dia bakal mukulin dan sampai gigitin kaki sama jari tangannya Manaka.
"Maaaaaa...."
"Iya sayang. Iyaaaa... Ya tuhan, enggak sabarannya pippi kamu itu jangan diikutin. Mama tinggal beneran nih"
"Hueeeeeeeeee" yah kan, nangis Memi-nya.
"Eh, eh, kok nangis. Siapa yang suruh?"
"Hueeeeeeeee....."
"Memi, diem!"
Seketika Memi diam. Nurut banget kan? Seolah tangisnya barusan hilang ditelan bumi. Coba aja kalau Manaka yang perintah kayak gitu. Yang ada, tulang kering Manaka ditendang.
Rika agak membungkuk seperti biasa. Biar Memi enggak capek ngadah terus kalau mau ngomong. "Jadi beli es krim-nya?" Tanya Rika
"Jadi!!" Ucap Memi dengan suara pelan karena lagi menyeka air matanya. "Yang biasa adek beli sama mamanya Techi ya maaa!!" Teriak Memi semangat.
Rika nelan ludah. Seharusnya tadi dia enggak turutin kemauannya Memi.
"I-Iya udah. Ayo"
"Yeeeeey"
Rika pun mendorong keranjang belanjaan sekalian megangin tangan Memi biar anak bungsunya itu enggak nyasar, karena mall lagi ramai. Kali ini Memi menolak dimasukkan ke troli seperti biasa, karena menurut sumbernya alias Techi, Memi kelihatan banget bocahnya kalau naik ke atas troli. Padahal kan udah mau masuk SD, jadi harus belajar dewasa dan enggak boleh naik ke atas troli lagi.
Memi dan Rika tiba di kulkas khusus yang isinya es krim semua. Memi menunjuk es krim yang dia mau, es krim mahal! Enggak tanggung-tanggung.. es krim merk 'Haagen Dasz' diambil Memi sebanyak 5 cup. Yang ukuran sedang pula.
"Eeeh, kok banyak banget sayang"
"Kata mamanya Techi, kita harus berbagi ma. Satu buat mamaaa, satu buat kak Miyuu, satu buat kak Mikuuu, dua buat adek!"
"Kok adek dua? Pippi enggak dikasih?"
"Enggak! Kemarin, pippi makan es krimnya adek"
"Ooh, gitu ya" Rika pasang raut wajah percaya tapi sebenarnya mikir, bener enggak sih yang dibilangin sama anaknya ini, soalnya kemarin Manaka hampir seharian keluar, kerja. Yang di rumah itu Miyu doang sama Memi.
"Nih ma" Memi memberikan cup es krim terakhir yang dia ambil ke Rika biar dimasukin ke keranjang belanjaan.
Dikarenakan belanjaan lebih dari anggaran, Rika langsung cek dompetnya, nyari kartu kredit.
Untung ada.
Mau mutar balik dan pergi ke kasir, Rika papasan...
Sama RISA!
"Eh... Rika"
"..."
"Hai"
"H-Hai"
"Apa kabar?"
"B-Baik"
Rika canggung. Iyalah... Udah lama enggak ketemu Risa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Caplang's Family (I) [Complete]
Fanfiction[GxG Content available] (Also ADULT content) Daily life keluarga telinga caplang -Manaka -Rika -Miyu -Miku -Memi Beserta orang-orang di sekeliling mereka Enjoyed ~(-∆- ~)