4.4

39 9 0
                                    

"Malam, [Name]," sapa Jimin, yang disapa membalas dengan senyuman kecil.

Setelah percakapan mereka malam lalu, [Name] merasa ia harus menjauhi Jimin, ditambah lagi dengan tatapan yang diberi Hoseok ketika ia memberi tau bahwa ia bertemu dengan Park Jimin. Namun, [Name] merasa Park Jimin mengetahui sesuatu yang tidak diketahuinya, dan ia ingin menggali kebenaran yang ia sembunyikan.

Jimin pun beranjak dari tempat duduknya, lalu mulai melangkah pergi, diikuti oleh [Name].

Pada pertemuan mereka yang ketiga, Jimin menawarkan [Name] untuk mengunjungi suatu tempat; sebuah toko ramen yang terletak tak jauh dari taman tersebut.

"Kau sudah pernah kesini?"

Yang ditanya mengangkat bahunya.

"Oh." Jimin lalu membuka pintu toko.

"Kalau begitu, silahkan masuk."

------» • «------

Dengan interior dan suasana yang tradisional disertai dengan alunan musik yang mendukung, tak butuh waktu yang lama agar [Name] menjadi nyaman di dalam toko tersebut.

Setelah memandangi menu, gadis tersebut bersenandung.

"Sudah memutuskan mau pesan apa?" tanya Jimin yang duduk di seberangnya, tangan menopang dagu, memandangnya dengan senyum di wajah. [Name], yang tidak tau harus merasakan apa dari gestur pria tersebut, menganggukkan kepalanya.

Melihat respon lawan bicaranya, Jimin lalu mengangkat tangannya.

"Hyung!" panggilnya. Pekerja di toko tersebut tidaklah banyak, sehingga pekerja yang sedang membersihkan meja— dan kebetulan berada di dekat dimana mereka berada— harus segera menghampiri mereka.

Mata [Name] menatap Jimin, lalu ke pelayan yang sudah berdiri di sebelah meja mereka, siap untuk mencatat pesanan mereka.

"Kau mau pesan apa?"

[Name] melihat ke arah menu sekali lagi sebelum menutupnya.

"Aku pesan seporsi—"

Tunggu.

Kedua mata gadis itu melebar seketika.

Aku pernah melihat dia sebelumnya.

"Seporsi?" tanya pelayan tersebut dengan nada monoton.

Ya, tidak salah lagi.

"S-Seporsi Nanami Ramen," balasnya dengan sedikit ketus, lalu mendorong buku menu ke arahnya.

Pelayan itu mengangguk, mengulang pesanan mereka, dan setelah sesuai, pergi meninggalkan meja mereka.

"Hei," bisik [Name] ke Jimin, yang selama ini hanya terdiam sambil mengangkat alisnya kebingungan.

"Orang berengsek yang di stasiun itu temanmu?"

Jimin tersedak.

Subway Encounter ↬ Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang