[Name] menggerutu di depan laptopnya. Dirinya telah mengirim pesan ke Taehyung sesaat setelah ia kembali dari mall, yaitu sekitar satu setengah jam yang lalu, namun belum ada balasan apapun dari lelaki tersebut. Biasanya ia akan membalas dalam kurun waktu— paling lambat— lima belas menit.
"Apakah ia sengaja mengabaikanku?" gumamnya, memencet tombol 'panggil' di sisi kanan atas chatroom mereka.
Taehyung sedang berada di panggilan lain.
[Name] menghela napas frustasi, lalu mematikan laptopnya.
Taehyung adalah satu-satunya teman yang ia punya, walaupun sepertiga harinya dihabiskan untuk berselancar di internet dan dunia maya. Taehyung pernah memberitahukannya tentang bahayanya orang luar — yang ironisnya termasuk dirinya — dan hal tersebut membuat [Name] takut untuk bersosialisasi; menjelaskan mengapa ia tidak pernah membuka pesan dari orang asing yang telah menumpuk di layar laptopnya.
Namun, hal itu tidak akan berlangsung lama, mengingat bahwa orangtuanya — akhirnya — melepaskan dirinya dari homeschool dan membiarkannya menuntut ilmu layaknya kebanyakan orang.
[Name] melihat ke luar jendela. Langit biru cerah yang di dampingi oleh awan putih kini berubah menjadi langit senja dengan guratan biru gelap, warna oranye yang disisakan matahari menyebar dengan indah.
Ia kemudian berdiri, lalu berjalan keluar untuk menyiapkan makan malam. Dengan perlahan, dibukalah pintu kamarnya. Terdengar suara Hoseok — yang sebelumnya tertidur lelap di sofa ruang tamu.
"Apa kamu gila?!"
[Name] meringis ketika mendengar bentakan Hoseok. Ia ingin menghampirinya, namun tubuhnya seakan-akan melekat ke lantai; membiarkannya menguping lebih lanjut.
"Kau tidak bisa seenaknya saja, Kim Taehyung! Dia berada di sekitar sini, bagaimana kita bisa membiarkan [Name] keluar?!"
"Apa maksud pembicaraan itu?"
Tanpa disadari, kalimat tersebut keluar dari mulut [Name]. Hoseok sontak menatapnya terkejut, sebelum mematikan panggilannya dengan buru-buru.
[Name] bergegas menghampirinya; tangannya langsung menyambar ponsel yang dicengkram oleh Hoseok.
Ia berlari meninggalkan ruang tamu, mata fokus kepada layar ponsel Hoseok yang masih menyala, menunjukkan percakapannya dengan Taehyung.
KIM TAEHYUNG
Panggilan diakhiri
00:05:26Kau akan mendapatkannya, Hobi.
18:09Jantung [Name] berdegup kencang, dan langkah kakinya terhenti. Ia membaca kalimat tersebut berulang kali, otaknya tidak mengerti mengapa sesuatu terasa janggal ketika ia membaca nama panggilannya Hoseok dari Taehyung itu.
Hobi?
Pria yang dipikirkannya menyambar kembali ponsel miliknya. Ia lalu memberi [Name] sebuah tatapan tajam sebelum melangkah pergi tanpa suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Subway Encounter ↬ Min Yoongi
Fanfiction"Apa kau tak tau apa-apa soal tren saat ini?!" "Jadi, menurutmu celana jeans kurang bahan dan sobek-sobek seperti ini adalah tren anak muda sekarang?" © mintshooky, 2018