SM - 4

30 3 0
                                    

Pagi hari, jam tiga tepatnya, ayam jantan berkokok membangunkan Saras. Dia bangkit dari tidur untuk membasuh mukanya, kemudian kembali lagi ke kamar untuk belajar—rutinitas keseharian yang biasa dijalani Saras. Dia tidak punya waktu belajar saat malam hari karena digunakan untuk bekerja. Kecerdasannya dalam membagi waktu tidak mengganggu aktivitas dirinya sebagai seorang pelajar. Yah, walaupun Saras terkadang terlambat ke sekolah karena ketiduran seusai belajar. Bukankah yang namanya manusia tak luput dari kesalahan? Semua itu wajar. Tapi kesalahan-kesalahan yang manusia lakukan, juga memiliki batasan-batasan tertentu. Ada kesalahan yang bisa dimaafkan. Ada yang tidak. Tergantung dari manusia itu sendiri.

*********

"Selamat pagi, teman-teman! Helo...pagi-pagi kita berjoget! Eaaa!" Reno menyanyi-nyanyi dengan suara melengking, membuat kebisingan di pagi hari yang masih sunyi sepi akan penghuni di kelas itu.

"Nggak kurang kenceng, Ren? Toa punya sekolahan kalah loh sama suara lu," Sindir Saras.

"Ngalah-ngalahin suaranya bebek lagi baris dijalan nih anak." Dimas cekikikan. Sedangkan Citra hanya menahan tawanya.

"Kalian demen banget ya ngehina gue? Suara bagus kaya Afgan gini dikatain."

"Kampret lo! Bagus darimana coba, masih bagusan dandang punya emak gue dipukul."

"Yang ada kalo lo nyanyi, fans lo bakal pingsan duluan dengernya, Ren." Mereka bersenda gurau sebelum mengisi hari dengan menerima ilmu seperti biasa.

Dua puluh menit berlalu, bel masuk berbunyi. Saatnya kegiatan belajar mengajar dimulai. Siswa-siswi mulai tenang ketika guru masuk ke dalam kelas mereka.

"Nah, anak-anak saya adalah guru mata pelajaran Biologi. Kalian bisa panggil ibu, Bu Lis. Pada hari ini, kita akan mempelajari tentang ciri-ciri mahkluk hidup beserta tingkat organisasi kehidupan di sekitar lingkungan sekitar. Apa saja ciri-ciri mahkluk hidup yang kalian ketahui? Coba sebutkan!"

"Makan, bu!" Jawab Reno.

"Kamu hidup apa hanya untuk makan saja?"

"Hehe, tidaklah, Bu." Yang mengundang gelak tawa di kelas X IPA 4.

"Saya, Bu Lis!" Saras mengangkat tangannya.

"Silakan."

"Mahkluk hidup memiliki ciri-ciri antara lain, memerlukan nutrisi dari makanan dan minuman, melakukan respirasi, metabolisme, transportasi zat, pengeluaran zat sisa atau ekskresi, iritabilitas, bergerak, tumbuh dan berkembang, beradaptasi dengan lingkungannya serta bereproduksi."

"Penjelasan yang bagus sekali. Siapa nama kamu?"

"Sandara Saraswati."

"Oke, lalu bagaimana tingkat organisasi kehidupannya, San?"

"Tingkat organisasi kehidupan dimulai dari yang terkecil yaitu, molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer."

"Good, Sandara." Bu Lis melihat daftar absen kelas, lalu mencentang absen Saras, menambahkan poin untuk jawaban memuaskan yang telah diberikannya.

"Anak-anak sekarang buka buku halaman 10. Saya akan menuliskan dulu satu-persatu penjelasan tingkat organisasi dipapan. Nanti kalian catat di buku tulis."

"Siap, Bu!" Jawab mereka serempak.

Tak terasa jam pelajaran berganti. Siswa-siswi X IPA 4 menuju ke lapangan setelah berganti baju olahraga. Saras, Citra, Reno, dan Dimas berjalan bersama-sama. Walaupun masih kenal semingguan, tapi keakraban sudah tercipta diantara mereka.

"Ras!" Panggil Reno.

"Apa?"

"Otak lo encer bener dah. Kagum gua." Reno memandang Saras dengan mata yanh berbinar-binar.

Stay MagicalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang