BAB 2

882 92 8
                                    

Cause besok aku ga bisa update part 2, jadi hari ini aja ya❤
Terimakasih yang sudah vote dan berkenan untuk komen cerita ini, kalian yang buat aku semangat buat ngelanjutin nya😊
Gomawo~




"Kau baru pulang?"

Taemin baru saja menginjakkan kakinya di dalam mansion mewah
Milik ayahnya, ia mengabaikan pertanyaan wanita yang sedari tadi sudah berdiri dengan wajah cemas di ambang pintu masuk.

Taemin melewati wanita dengan kisaran usia 40 tahunan namun masih terlihat sangat cantik. Kulitnya masih nampak kencang, putih, dan segar, lekuk tubuhnya tidak kalah dari wanita-wanita berusia 20 tahunan diluar sana. Dan tentu saja semua itu didapat dengan perawatan rutin, yoga, dan makanan 4 sehat 5 sempurna yang di dapat setiap hari.

"Kau tuli? Tidak bisa bicara?"

Langkah kaki taemin terhenti, ia berbalik dan matanya menatap tajam tepat kedalam bola mata wanita tersebut. Ia masih diam dan enggan untuk membuka mulutnya untuk mengeluarkan sepatah katapun.

"Kau masih tidak ingin memberikanku alasan kenapa kau baru pulang?"

Alih-alih menjawab taemin malah menarik sudut bibir kirinya, seakan-akan ia tengah mengejek wanita dengan balutan gaun tidur berwarna ungu tua tersebut.
Kau pikir kau siapa? Pikir taemin.

"BENAR-BENAR! KENAPA AKU HARUS MEMILIKI ANAK YANG TIDAK TAHU DIRI SEPERTIMU HAH!"

Wanita itu sudah tidak bisa menahan emosinya hingga ia berteriak dihadapan taemin.

"Aku juga tidak pernah meminta kau menjadi ibuku, dan sampai kapan pun  aku tidak akan pernah menganggapmu sebagai seorang ibu"

Taemin begitu tenang saat mengucapkan kata-kata itu, namun nada bicaranya terdengar sangat dingin dan menusuk hingga membuat wanita yang tidak ingin ia panggil dengan sebutan ibu itu diam seketika.
Para maid yang berbaris rapi pun hanya merunduk kala mendengar ucapan yang terlontar dari bibir mania majikan cantik mereka itu.

"Dan satu hal yang harus kau tahu. Kau bisa mengatur ayah dan adikku, tapi tidak denganku"

.

'Sayang aku merindukanmu'

"Aku juga"

'Aku tidak sabar untuk segera kembali ke korea dan bertemu denganmu'

"Aku lebih tidak sabar untuk hal itu, aku menunggumu"

'Aku mencintaimu minho'

"Aku lebih mencintaimu hana"

Minho langsung mengakhiri sambungan panggilan tersebut, ia menyandarkan punggung kokohnya ke sandaran sofa tunggal berbahan dasar velvet yang terletak diruang tengah manison miliknya, lelaki berbibir sensual itu membawa jemari kokohnya untuk memjijit pelan keningnya kala rasa pusing menyerang kepalanya secara tiba-tiba.

"Brengsek!"

Minho melempar ponsel mahalnya dengan keras ke dinding, hingga membuat ponsel tersebut hancur berkeping-keping.

"Kau berani menipuku Kim Hana?"

.

"Kau pulang jam berapa kemarin malam?"

Suasana makan malam yang tadinya nampak begitu tenang tiba-tiba saja berubah menjadi sangat menegangkan saat kepala keluarga mulai buka suara.

"Kau pasti sudah mendengarnya dari wanita itu kan ayah, jadi untuk apa bertanya padaku lagi?"

(2MIN SG) I Need My Happy EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang