BAB 8

792 80 12
                                    

Fajar menyingsing. Lee Taemin masih terlihat betah untuk menutup kedua kelopak matanya, hingga saat ini ia masih sangat nyaman tertidur di atas tempat tidur berukuran king size itu, karena memang aroma maskulin yang meruak di ruangan inilah yang menjadi penyebab utamanya.

Namun, tirai jendela kaca besar yang terletak di hadapannya tiba-tiba saja tersingkap, dan tanpa di persilahkan secercah cahaya matahari masuk menembus jendela kaca tersebut hingga tepat menyapu kedua kelopak mata taemin.

Merasa sedikit terusik, taemin membuka kedua kelopak matanya dengan perlahan hingga memamerkan kedua bola matanya yang bersinar.

Taemin mengerjap beberapa kali saat indera penglihatannya langsung mendapati seorang lelaki dewasa sedang berdiri tegap di hadapannya.

Lelaki itu nampak sangat menawan hanya dengan kemeja berwarna putih susu dan celana bahan berwarna cream yang membungkus tubuh kekar tersebut.

"Tampan sekali, kau malaikat ya? Apa aku sudah berada di surga?"

Taemin mengulas senyum manis di bibirnya.
Taemin ingat, bukankah ia telah merenggang nyawa dengan cara berjalan di zebra cross saat lampu hijau masih menyala dalam keadaan kendaraan sedang ramai-ramainya berlalu lalang?
Jadi apakah saat ini ia betul-betul sudah berada di surga?

"Hey! Apakah aku sudah bisa bertemu ibuku?"

Ucap taemin lagi saat ia tidak juga mendapat jawaban dari sosok yang ia anggap malaikat itu.

Lelaki itu mendekati taemin dan berjongkok di sisi tempat tidur.

"Cepat bangun, kau sudah tidur terlalu lama"

Ucapnya seraya menyentil pelan kening taemin.

"Presdir...."

Dan Ya, lelaki itu adalah Choi Minho.

"Apakah anda juga berada di surga saat ini?"

Minho menatap wajah taemin dengan tatapan penuh belas kasihan.

"Lee Taemin kau masih hidup, CEPAT BANGUN!"

Sedetik kemudian wajah minho berubah menjadi garang, teriakan lelaki itu mampu menyadarkan taemin hingga setengah tubuhnya sudah terduduk dengan sempurna di atas tempat tidur.
Kenapa minho bisa ada di dalam kamarnya?

"Presdir...."

Mata bulat itu terbelalak, tidak! Dimana setelan kerja yang membalut tubuhnya tadi malam dan kenapa ia malah mengenakan piyama tidur?
Dan tunggu! Ini dimana?
Ruangan dengan perpaduan warna abu-abu dan biru navy ini  bukan kamarnya.

Taemin menoleh dan menatap tajam ke arah minho, walaupun dengan tatapan seperti itu minho tahu ada rasa takut dan juga was-was mendominasi sosok manis itu sekarang.
Taemin kemudian membawa kedua lengan kurusnya kedepan dada.

"Presdir anda...."

"Bukan aku yang melakukannya!"

Ya memang bukan minho yang menggantikan pakaian taemin, tetapi ia sudah melihat aset berharga dibalik piyama merah muda tersebut.

"Lalu siapa yang menggantikan pakaianku?!"

Taemin menarik selimut untuk menutupi tubuhnya sebatas leher, sorot matanya benar-benar memancarkan rasa cemas yang berlebih, huh! Mungkin sajakan minho sudah berani meraba ataupun menyentuh tubuhnya.

"Tidak perlu tahu! Cepat bangun, kau membuat ku melewatkan 2 meeting penting pagi ini"

Taemin hanya diam, seketika mata yang terbuka lebar itu menyayu, dan ia merunduk begitu dalam.

(2MIN SG) I Need My Happy EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang