Cklek
Taemin yang baru saja akan membuka pintu kamar langsung memundurkan langkah kakinya saat mendapati sosok cantik dengan kulit putih susu yang serupa dengan kulitnya sudah berdiri tegak di hadapannya seraya mengamati penampilan dirinya dari atas ke bawah.
"Sudah mau pergi?"
Taemin hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan suara yang terdengar amat halus dan lembut.
"Tidak ingin sarapan dulu?"
Taemin menggeleng lembut dan tersenyum.
"Kau pendiam sekali, aku sangat rindu pada taemin kakakku yang selalu mengajakku untuk berbicara tentang banyak hal"
Taemin sendiri pun rindu, ia rindu dengan dengan dirinya yang dulu.
"Aku pergi dulu taeyeon"
Lee taeyeon, adik kandung taemin yang terpaut jarak 1 tahun dari taemin, hanya diam saat kakaknya itu melewatinya begitu saja.
"Apa sulit sekali untuk menerima Yuri sebagai ibu kita?"
Taemin menghentikan langkah kakinya untuk menuruni anak tangga, ia diam dan mematung di tempat ia berpijak saat mendengar ucapan taeyeon.
"Aku tidak tahu hal apa yang membuatmu sangat membenci yuri"
Tayeon memutar tubuh nya dan menatap dalam punggung sempit kakak yang sangat ia sayangi itu.
"Apa karena sekarang yuri menggantikan posisi ibu?"
Lee Taerin, ibu kandung mereka adalah sosok yang sangat mereka sayangi dan cintai melebihi apapun didunia ini telah menghembuskan nafas terakhirnya akibat serangan jantung beberapa tahun yang lalu, hingga 4 tahun setelah kejadian yang membuat keluarga kecil mereka terpukul itu berlalu, akhirnya ayah mereka memilih untuk mempersunting seorang wanita muda bernama Kwon Yuri, karena ayah mereka ingin kedua anaknya memiliki seseorang yang bisa merawat anak-anaknya dengan kasih sayang seorang ibu.
Sebenarnya taeyeon ragu pada perkiraannya sendiri, dari awal ayah mereka memperkenalkan Yuri pada mereka berdua, taemin lah yang terlihat sangat setuju dan antusias atas kehadiran yuri ditengah-tengah keluarga kecil mereka. Yuri baik sangat baik, wanita cantik itu tidak terlihat seperti ibu tiri kebanyakan yang suka membuat anak tiri mereka tersiksa.
Tapi entah mengapa sejak beberapa tahun ayah dan ibu tiri mereka itu membangun bahtera rumah tangga, sifat taemin yang selalu bermanja-manja pada yuri lenyap begitu saja. Sosok cantik itu lebih suka menatap ibu tirinya dengan tatapan yang benar-benar mengerikan dan belum lagi kata-kata kasar untuk ibu tiri mereka yang selalu saja keluar dari belah bibir plum tersebut, hingga membuat sang kepala rumah tangga tak segan-segan berteriak dan memarahi anak sulungnya itu jika sudah bersikap keterlaluan pada ibu tiri mereka.
Taeyeon menghela nafasnya dengan berat saat taemin malah kembali melangkah dan meninggalnya dirinya, jujur saja taeyeon sangat merindukan kehangatan yang selalu menyelimuti keluarga kecil mereka.
Ia sangat ingin tahu, hal apa yang membuat taemin membenci ibu tiri mereka itu?
.
"Sebenarnya aku tidak masalah jika tiap pagi kau sudah lalu lalang dalam apartemenku, tapi lama kelamaan aku kesal juga"
Kibum berdecak sebal, taemin memang selalu datang tanpa permisi dan pergi pun tanpa berpamitan.
"Kau tidak diberi makan ya dirumahmu? Aigo~ taemin ku malang sekali"
Kibum mengusap pelan puncak kepala taemin seperti anak anjing yang tidak diberikan makan oleh sang majikan, sosok berbibir tipis itu mengambil mangkuk kosong di hadapan taemin dan kembali menuangkan sup kedalam sana, jika di hitung-hitung ini sudah mangkuk yang ketiga.

KAMU SEDANG MEMBACA
(2MIN SG) I Need My Happy Ending
FanfictionDalam hidupku, yang aku inginkan hanya akhir yang bahagia - Lee Taemin