Mungkin memang benar adanya, jika sikap seseorang dapat berubah meski hanya satu malam yang terlewat.
Aku mengalami itu.
Hai, kamu yang disana, apa bahagia sekarang?
Bagaimana hubunganmu dengannya sekarang?
Oh, tentu, aku berharap baik-baik saja.
Ah, aku ingat malam itu. Kita bertengkar, berselisih paham, merasa bahwa kalimat yang keluar dari masing-masing diri adalah yang paling benar. Ego yang menguasai diri. Pertengkaran itu menimbulkan sedikit jarak.
Ya, hanya sedikit jarak.
Tapi saat itu, aku lupa, bahwa sekecil apapun celah, bisa saja kecolongan sesuatu.
Karena esoknya sikapmu berubah seratus delapan puluh derajat.
Aku pikir, saat pagi dimana kita bertukar sapa dan saling memberi ucapan sayang pertanda bahwa hubungan kita memang sudah membaik.
Nyatanya, aku salah.
Masih hangat dibenakku, siang itu, kamu mengirim pesan yang membuatku merasa cukup aneh karena seperti bukan dirimu yang biasanya.
"Jangan lihat status aku," itu pesanmu.
Apa kamu tahu, larangan yang baru saja beri membuatku curiga akan suatu hal?
Aku melakukan itu. Melihat statusmu pada aplikasi pesan sosial media.
Aku terkejut.
Terkejut begitu mendapati nama seseorang yang jelas bukan namaku. Nama orang lain. Nama seseorang yang asing di telingaku.
Hatiku sakit. Bagai di hujam dengan belati yang menusuk begitu dalam. Tapi aku tidak dapat berteriak. Hanya menangis dalam diam, terisak, lalu menatap kenangan yang pernah ada.
Tidak ada lagi ucapan selamat pagi, siang, atau malam.
Tidak ada lagi teguran jika aku pulang terlambat.
Tidak ada lagi teguran jika aku telat makan.Tidak ada lagi... panggilan sayang.
Aku telah kehilangan semuanya.
Lalu aku harus apa?
Aku harus apa, ketika mengetahui sebenarnya kamu telah menjalin hubungan dengan yang lain jauh lebih dulu bahkan sebelum kita bertemu?
Aku harus apa, ketika aku tahu bahwa akulah orang ketiga dalam hubungan ini?
Lalu apa yang harus aku lakukan ketika tahu aku hanya memiliki perasaan ini seorang diri sementara kamu kembali pada bahagiamu yang sesungguhnya?
Aku merenung.
Berharap bahwa malam itu kita tak perlu bertengkar. Berharap waktu dapat mundur, dan aku mengubah beberapa hal.
Aku berharap malam itu tidak pernah berlalu, jika kita telah berubah menjadi asing.
•••
Req @aesthecrent
iya yang req dia mulu. Gue aja bosen.Harap maklum. ×
aesthecrent nih udah gue tulis!

KAMU SEDANG MEMBACA
Unspelled Words
Short StoryIni hanyalah buku berisi kata-kata yang sulit kamu ucapkan dengan lantang. Tak terbatas. Update suka-suka. Copyright (c) by alda alia