#7 - Bakar! Bakar!! Pengkhianat?!

7 3 1
                                    

"Apa kejadian semalam kau jadikan cerita?" tanyaku saat kami berjalan menuju restoran. Hari ini hari Minggu, hari libur sekolah. Kami jalan-jalan ke mall untuk mencari inspirasi.

"Kau ini hanya bertanya 'apa kejadian itu dijadikan bahan cerita?', tapi kau sendiri membaca ceritaku tidak?" tanyanya sambil memperagakan caraku berbicara.

Aku menggelengkan kepala.

"Baca juga dong! Jangan cuma bertanya. Lumayan kan bertambah satu pembaca."

"Ahhh entahlah aku tak terlalu suka membaca."

"Membaca kan jembatan ilmu. Kau bisa mendapat banyak ilmu dengan membaca."

"Itu adalah kalimat motivasi yang keluar dari mulut seorang psikopat. Wow"

"Jangan asal mengejekku psikopat, dasar psikopat!"

"Hei hei, aku tidak segila dirimu saat membunuh ya. Lagipula korbanku sangat sedikit dibanding korbanmu." balasku dengan muka ketus.

"Hahhh aku menyerah... Wanita selalu menang..."

"Tapi, yang lebih penting lagi, apa kau sudah mengecek cerita-ceritamu? Jika memang pembaca ceritamu sudah banyak dan kau sudah cukup terkenal, pasti sudah ada yang membuatkanmu film." ucapku.

"Film? Film apa? Memangnya di Dieopad ada film?" Marcel balik bertanya.

Anak ini belum jago ternyata. Aku langsung menyopet ponsel Marcel dengan cepat dan membuka cerita Secret Knife.

"Kau hanya perlu memencet ikon ini. Jika ada film di sini, itu artinya ada orang yang membuat film berdasarkan ceritamu dan kau di-tag."

"Hanya cerita yang seperti ini yang dibuatkan film?"

"Tidak. Semua jenis cerita bisa dibuatkan film. Jika jumlah pembaca ceritamu mencapai jumlah yang ditentukan, orang lain bisa membuat film berdasarkan ceritamu."

"Siapa yang membuatkanku film?"

"Ada orang yang login Dieopad sebagai pembuat film, bukan penulis cerita. Kau dari awal login sebagai penulis cerita. Kau pasti tidak mengerti caranya membuat film."

"Memang." Aku menunjukkannya cara login sebagai pembuat film serta cara memposting filmnya.

"Menjadi penulis cerita saja cukup bagiku. Berapa durasi filmnya?"

"Harus kurang dari 15 menit. Ada lagi yang lebih menyenangkan. Jika ceritamu bisa masuk rank 5 besar, kau bisa mendapat hak untuk langsung membuat film untuk ceritamu. Nanti akan diarahkan cara membuat filmnya."

"Wow keren! Apakah itu bisa membuatku semakin terkenal?"

"Tentu saja! Maka dari itu kau harus bisa membuat ceritamu mencapai rank 5 besar."

"Sekalian saja jadi rank 1!" jawabnya dengan percaya diri.

Kami cukup lama berada di restoran. Aku menemani Marcel yang sedang bersemangat membuat strategi untuk misi selanjutnya.

"Aku akan terus membunuh agar aku bisa menjadi rank 1!"

"Lalu kau mau membunuh siapa? Mei? Kapan kau akan membunuh ketua geng MB?" tanyaku mulai antusias. Entah kenapa aku sangat tertarik jika misi selanjutnya adalah membunuh si ketua geng.

"Pelan-pelan. Mei akan kujadikan menu terakhir yang spesial. Enaknya membunuh siapa ya? Hmm... Mungkin membunuh dua orang atau lebih dalam satu tangkapan lumayan seru?"

Yak! Inilah yang kutunggu-tunggu! Akhirnya dia berkembang juga, berkembang dengan sangat cepat. Dengan begini aku akan lebih setia menjadi partnernya.

Marcel's Diary In DieopadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang