Cerita selewat aja

0 2 0
                                    

Di suatu pagi, seorang pemuda tengah berkeliling kota dengan bersepeda. Aktivitas ini rutin ia lakukan karena, "Bersepeda membuat kita sehat dan lingkungan bebas polusi!" Begitulah katanya. Pemuda ini tidak lain tidak bukan adalah Marcel. Pemuda yang polos, lugu dan dermawan. Ia selalu menerapkan gaya hidup sehat dan tak lupa, rajin belajar. Meskipun sibuk dengan pekerjaannya sekarang, ia tetap tak melupakan kewajibannya sebagai seorang pelajar SMA.

Marcel kebetulan melewati jalan yang begitu sepi. Yang ada hanya pohon-pohon rindang yang menaburkan daun-daun kering dan menutupi sebagian jalanan. Marcel merasa lelah setelah cukup jauh bersepeda. Ia pun memutuskan untuk berhenti sejenak di tepi jalan. Ia mengeluarkan botol minumnya yang ia simpan di tempat penyimpanan botol di batang tubuh sepeda. Sembari beristirahat dan menikmati kesejukan alam, Marcel mengoperasikan ponselnya dan membuka sebuah aplikasi. Aplikasi yang sangat disukainya yakni, Dieopad.

Ya, aplikasi yang membuatnya menjadi tergila-gila dan terus mencari pengalaman demi bahan ceritanya, Secret Knife. Marcel mengetik sesuatu di layar ponselnya. Ternyata ia sedang melanjutkan cerita kesayangannya.

Setelah beberapa menit masuk ke dalam dunia Dieopad, Marcel merasakan sesuatu. Sesuatu yang tak asing seperti... manusia! Aura-aura keberadaan seseorang telah terdeteksi olehnya. Marcel merasakan ada seseorang yang mendekat. Ia baru sadar kalau tempatnya berhenti saat ini adalah tempat yang sepi dan hanya ada ia seorang diri di sana.

Makhluk itu semakin dekat. Marcel dapat mendengar derap langkah orang itu yang melaju semakin cepat. Pendengaran Marcel cukup tajam, seperti kelinci. Ia sudah mengasah panca indranya, bahkan sekarang ia sudah memiliki indra ke-6! Marcel sengaja tak menoleh ke belakang, di mana arah orang itu mendekat. Ia menunggu orang itu mendekat dan ingin tahu siapa orang itu dan mau apa dia.

Sedikit lagi orang itu sampai. Tinggal beberapa sentimeter sampai Marcel tahu siapa orang itu sebenarnya. Marcel merasa kalau orang itu adalah orang jahat. Marcel sudah menyiapkan jurus andalannya. Ia sudah berancang-ancang. Dalam hitungan ke-3 orang itu akan sampai di samping Marcel.

1...

2...

3!!

Marcel pun menoleh ke samping dan--

Dan ternyata itu hanyalah seorang nenek tua (ya namanya nenek ya tua lah). Marcel terkejut melihat sosok yang ia lihat. Tapi nenek tersebut membalas keterkejutan Marcel dengan senyuman yang ramah. Marcel pun ikut membalas senyuman nenek tadi. Untuk ukuran nenek yang sudah terlihat sangat tua dan banyak keriputnya, jalannya lumayan cepat juga.

"Berarti nenek itu masih sehat!" ujar Marcel.

Legalah perasaan Marcel. Ternyata tidak ada hal aneh yang terjadi padanya hari ini. Marcel menyudahi kegiatan mengetiknya di Dieopad. Ia akan mengayuh sepedanya lagi. Tapi kali ini ia ingin bersepeda sambil mendengarkan musik lewat earphone-nya. Dikeluarkannya earphone dan ketika ia hendak mencolokkan kabelnya ke ponsel, tanpa ia duga--

"Hei! Kembalikan ponselku! Dasar ba**sat!!" Marcel mengeluarkan kata kasarnya pada seorang jambret yang merampas ponselnya.

Jambret itu berlari sangat kencang. Marcel mengejar jambret tersebut. Ia mengayuh pedal sepeda sekencang mungkin. Haha, dalam hitungan detik saja Marcel sudah bisa menyusul jambret brengsek itu. Kini Marcel tak berisik dan berkata kasar lagi. Ia mulai bersikap tenang dan mengeluarkan senjata rahasianya. Marcel siap untuk meluncurkannya ke jambret di depannya. Si jambret terkejut melihat Marcel yang berhasil menyusulnya. Si jambret pun menambah kecepatan berlarinya.

Marcel pun tak mau kalah. Ia juga mengayuh sepedanya lebih kencang. Dan dengan sangat cepat Marcel mengayunkan tangan kirinya yang memegang pisau lalu menebas lengan si jambret. Meski lengannya sudah ditebas, si jambret masih tetap kuat berlari. Akhirnya langkah selanjutnya adalah Marcel menebas bagian perutnya. Si jambret pun berhenti dan terjerembab. Marcel menghampiri si jambret dan menebas bagian lehernya.

"AMPUN! AMPUUUUNNN......" Itulah kata-kata terakhir yang keluar dari mulut si jambret.

Kini Marcel berhasil mendapatkan kembali ponselnya, dan juga... mendapatkan sedikit pemanasan dengan si jambret.

"Padahal hari ini hari liburku. Terpaksa aku harus memangsamu."

- - - - -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marcel's Diary In DieopadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang