#4 - Kill Teressa

7 3 0
                                    

03 November.
Hari ini aku berhasil membalaskan dendamku kepada orang yang membullyku. Aku jadi makin bergairah sejak kejadian itu. Haha

"Wah? Kau sedang menulis diary? Kau memang seperti seorang gadis ya? Hihi" Aku memergokinya yang tengah menulis di buku diarynya saat aku mengunjungi kelasnya.

"Berisik kau! Mau tahu saja!"

"Boleh aku lihat?" Aku langsung merampas diary tersebut dari genggamannya.

"Kali ini jangan dibaca keras-keras!"

"Meski kau sudah me-modar-kan mereka, kau tetap menulisnya di diarymu? Wah kau benar-benar gila! Kalau ada yang membacanya bagaimana?"

"Akan kupastikan tidak akan ada yang bisa membaca diaryku! Dan jika ada yang berhasil membacanya, aku akan menghabisinya duluan sebelum dia sempat membocorkannya!"

"Haha kau ini... Barusan kan aku membacanya?"

"Kalau kau pasti akan menjaga rahasia ini, kan? Bukankah kita partner?"

Yap, benar sekali. Aku bukan gadis sialan yang sukanya bergosip dan membocorkan rahasia teman-temannya lalu mengadu domba satu sama lain, setelah itu cuci tangan.

"Nah, apa kau sudah terbiasa menulis ceritamu di Dieopad?" aku bertanya pada Marcel.

"Ya... lumayan. Bahkan kejadian kemarin juga kujadikan bahan cerita."

"Jadi kau menjadikan kisah hidupmu sebagai bahan untuk ceritamu di Dieopad?"

"Ya." jawabnya acuh tak acuh.

"Kudoakan semoga banyak yang membaca. Nah setelah ini apalagi yang akan kau lakukan?" tanyaku lagi.

"Maukah kau menemaniku? Kali ini aku ingin membuat ceritaku lebih menarik." katanya yang malah balik bertanya, lebih seperti dia ingin mengatakan, "Ayo, kau harus membantuku membunuh orang lagi!".

"Tentu saja aku mau, kita kan partner!" jawabku dengan bersemangat.

* * *

Aku mengikuti langkah kaki Marcel dari belakang. Entah dia ingin pergi ke mana. Aku hanya membuntutinya. Setelah lelah ke sana kemari berjalan tanpa tahu tujuan, akhirnya sampailah kami berdua di ruang kelas 1-D.

"Kau mau apa ke kelas ini? Bukankah kau tidak memiliki teman di sekolah?" tanyaku yang mulai keheranan.

"Kau lihat gadis di pojokan kelas sana?" Marcel tak menghiraukan pertanyaanku dan malah balik bertanya padaku.

"Yang sedang bersama seorang laki-laki itu kah?"

"Ya. Namanya Teressa. Dia anak kelas 2-C. Salah satu personil dari geng Marcel's Bulliers, yang dipimpin oleh Mei. Dia juga sering membullyku."

"Geng apa?"

"Marcel's Bulliers. Geng yang suka sekali membullyku. Geng itu didirikan khusus hanya untuk membullyku yang katanya ngeselin. Aku merasa tersanjung." jawabnya dengan wajah bangga. Kenapa dia jadi bangga hanya karena dibully terus.

"Tahu dari mana kau ada geng seperti itu? Lalu siapa itu ketuanya, si... Mei?" tanyaku lagi padanya.

"Dia orang yang pertama kali membullyku dan mempengaruhi banyak orang di sekolah ini agar membullyku. Mei sekelas denganku."

"Si juara kelas? Lalu apa yang sedang dilakukan si Teressa ini di ruang kelas 1?"

"Dia sedang mengunjungi pacarnya. Brandon, anak kelas ini."

Marcel's Diary In DieopadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang