#13 - Jack (The Ripper) & Rose

2 2 0
                                    

"Ma-maaf aku mengagetkanmu. Aku tidak sadar kalau kamu sudah datang Marcel." ucap gadis di hadapan Marcel.

"Ti-tidak apa-apa."

Gadis itu menundukkan kepalanya, tidak berani memandang wajah Marcel. Dan pipinya memancarkan rona merah. Namun Marcel malah memandangi gadis di hadapannya terus-menerus.

Aku lupa kalau aku harus sembunyi.

"Jadi kamu sendirian kan?"

"Iya. Sepertinya begitu..."

"Kalau begitu langsung saja," gadis itu berbicara dengan sekuat tenaga.

"Aku akan menyatakan perasaanku di sini!" lanjut gadis ini.

"Sebentar, kenapa harus di tempat ini?" tanya Marcel.

"Karena... aku... malu jika di tempat yang ramai--"

"Bukan karena kamu malu dilihat orang kalau kamu sedang mencoba menyatakan perasaan kepada seorang psi--ehem, kepada seorang anti sosial?"

"Bukan kok. Aku tidak pernah merasa seperti itu. Alasan lainnya adalah aku takut kamu dibullly lagi, karena harus berurusan denganku."

Berurusan dengannya? Jadi dia pembawa masalah nih? Rasa-rasanya dia gadis yang suka menjebak perasaan laki-laki.

"Hmm... anu... aku sudah lama menyukaimu. Sudah lama aku memperhatikanmu. Pokoknya aku sangat suka padamu--"

"Tunggu dulu! Kamu ini buru-buru sekali? Aku saja belum tahu siapa namamu?" Marcel memotong pernyataan cinta gadis itu.

"Oh? Apa aku tidak menyebutkan namaku di surat?"

"Kalau sudah ada di surat buat apa aku bertanya namamu?"

"Maaf. Perkenalkan. Namaku Rosa. Aku kelas 2-B. Salam kenal Marcel." jawab Rosa dengan malu-malu.

Hmm, pas sudah. Jack & Rose. Ah tidak, Jack (The Ripper) & Rose. Jadi ingat adegan Titanic tadi siang di atap sekolah.

"Yah, salam kenal. Jadi kamu tahu namaku?"

"Siapa yang tidak tahu namamu? Kamu kan terkenal!" jawab Rosa dengan senyum cerianya. Kenapa dia malah memasang wajah gembira begitu? Salah, salah.

"Hmm yah... memang aku terkenal. Kenapa kamu suka padaku, Rosa?" tanya Marcel lagi.

"Karena... sebenarnya kamu itu baik pintar rajin lucu polos dan keren. Tapi sayang karena kamu tidak punya teman jadi banyak yang membullymu. Dan mereka sebenarnya hanya iri padamu yang pintar dan baik. Ya kan? Aku ingin sekali bilang pada semua orang, berhenti membullymu. Tapi... aku pasti akan kena juga--"

"Jangan. Jangan sampai itu terjadi. Kamu pasti akan kena bully juga."

"Aku serius dan perasaanku jujur. Aku tidak seperti mereka yang jahat. Jadi... hmm... apa aku boleh menyukaimu, Marcel?"

"Te-tentu saja. Kenapa tidak?"

Hah? Kenapa dia jadi lunak begitu? Marcel? Lagi-lagi dia jadi baik hati. Apa dia akan luluh oleh seorang gadis? Bisa saja kan orang ini memang sedang menjebak Marcel? Dia mencoba mendekati Marcel lalu saat Marcel akhirnya lengah dan menyukai Rosa juga, dia akan memanggil teman-temannya untuk mulai membully Marcel. Lebih lebih membullynya.

Marcel's Diary In DieopadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang