Menikahlah Denganku, Hime

637 41 2
                                    

Naruto duduk dengan menyeruputi ocha hangat yang mengepul dihadapannya. Semenjak Hinata membuatkannya ocha, Pria bersurai kuning itu masih terlihat diam.

Bibirnya mengerucut, entah kesal karena apa Hinata tak tau menahu. Ah-Hinata hanya pura-pura tak tau.

"Naruto-Kun.." Naruto menoleh ke samping kirinya dan-

"Hn?" Jawabnya singkat. Menyakitkan.

"Kau marah padaku? Jika Ocha yang kubuatkan hanya kau pandangi saja, lebih baik kuminum saja." Hinata meraih Ocha Naruto dan menyeruputnya. Naruto mendengus.

"Kenapa tidak menjawab pesan dan telfonku? Kau sibuk apa seharian ini?" Tanya Naruto pada inti masalah yang membuatnya kesal pada kekasih mungilnya itu.

"Ponselku mati, Naruto-Kun..."

"Lalu, kenapa tidak membalasnya setelah ponselmu hidup?"

''Bagaimana aku akan menjawab pesanmu, Naruto-Kun, kau saja sudah ada dibelakangku tadi.'' Naruto mengerucutkan bibirnya.

"Kau tau kan Hime jika aku sangat mencemaskanmu, kukira kau berselingkuh di flatmu ini hingga harus kususul. Perkataan Kiba selalu mengiang diotakku ttebayo. Aku takut." Curhat Naruto dengan iris kebiruannya yang berkaca-kaca. Naruto memegang kedua tangan Hinata dan mengecupnya sayang. Sungguh, perkataan itu membuat Hinata tak enak hati.

''Aku selalu disampingmu, Naruto-Kun.

Cukup percaya padaku dan aku tak akan mengkhianatimu. Lain kali, jangan percaya pada perkataan orang lain, Naruto-Kun.'' Ucap Hinata dengan tersenyum. Menguatkan Naruto dengan kata-kata manisnya yang tentu saja itu kebohongan. Dan Naruto percaya akan hal itu.

''Aku selalu percaya padamu, Hime...''

XxX

Langkah kaki Itachi membawanya ke sebuah apartemen mewah yang berdiri megah di pinggiran pusat kota. Dan disinilah ia berdiri sekarang, room 409. Kamarnya.

Ia memutuskan untuk menyewa apartemen untuk beberapa saat, bayangan dan janji Hinata padanya sangat terngiang dikepalanya. Bahkan ia sangat mengingatnya baik-baik.

"Itachi? Ah-kau benar Itachi bukan?" Suara baritone yang sudah tak asing lagi bagi Itachi tiba-tiba saja menyapa gendang telinganya.

Itachi tanpa menghentikan langkahnya menolehkan kepalanya ke samping, "Kiba?'' Gumamnya. Pria bernama Itachi itu seketika berhenti.

''Ah ternyata ini benar kau. Kapan kau tiba di Tokyo eh? Bukankah kau banyak menghabiskan waktumu di Korea?'' Kiba menghela nafasnya beberapa kali bahkan mengerjapkan kedua matanya tak percaya jika dihadapannya itu adalah Itachi, rekan kerja bahkan setim di Namikaze Corp dulu.

"Kau disini juga, Kiba?" Akhirnya Itachi meresponnya.

''Aku hanya mengunjungi rekan kerja saja disini, ah tak kusangka akhirnya bertemu rekan lama.'' Celoteh Kiba dengan cengiran gigi taringnya yang justru tak ditanggapi Itachi.

''Mau menemaniku minum bir?" Celetuk Kiba lagi.

''Aku sedang lelah. Aku hanya ingin istirahat." Jawab Itachi.

Kiba mendengus, ia menepuk bahu Itachi,

''Kuharap lain kali kau tak akan menolak minum denganku Itachi.''

"Tidak, Kiba. Aku hanya lelah, aku tak terusik sedikit pun dengan rumor itu, maaf hari ini aku tak bisa menemanimu minum.

"Apakah Naruto sudah tau kau akan datang? Pasti dia senang kau kembali lagi, Itachi.''

ROOM 409Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang