Flashback

526 33 4
                                    

''Namikaze-Sama..." Seorang Wanita bersurai pirang kembali memanggil Naruto.

Naruto, Itachi dan Hinata menoleh dan sedikit terkejut melihat ternyata yang datang adalah sekertaris Naruto.

''Ada apa Shion?" Tanya Naruto kemudian.

"Maafkan saya karena sudah menganggu waktu anda, Namikaze-Sama. Tapi pihak dari Nara sudah ada di ruang rapat, sekarang." Jelas Shion dengan sedikit membungkuk.

Naruto mengangguk, ''Aku akan kesana, kau siapkan saja bahan rapatnya.''

''Baik, Namikaze-Sama.'' Didetik kemudian, Shion keluar dari ruangan Naruto. Meninggalkan Naruto, Itachi dan Hinata entah dalam kondisi seperti apa yang dapat dirasakan sekarang, Hinata sedang ketakutan.

''Aku akan rapat sebentar Hime. Kau disinilah dengan Itachi. Kurasa kau bisa menemani si dingin ini mengobrol, kau tau kan Hime jika Itachi ini sangat irit bicara.'' Kekeh Naruto sedikit berbisik pada telinga Hinata dengan iris kebiruannnya yang melirik Itachi.

''Aku percaya padamu. Aku akan segera kembali.'' Ucap Naruto dengan mengelus surai indigo kekasihnya dengan sayang.

Semua itu membuat Itachi geram dan menatap pemandangan didepannya itu dengan dingin. Naruto akhirnya pergi ke ruang rapat, menyisakan
Hinata dan Itachi berdua. Hanya berdua.

Hinata masih gemetar, ia tak berani untuk menatap sosok Itachi yang sepertinya akan menagih sesuatu padanya. Hening, itu lah suasana di antara mereka sekarang. Tak ada satu pun di antara mereka yang ingin membuka suara. Hanya suara langkah kaki Itachi yang bergerak mendekati Hinata. Tatapannya sangat tajam, hingga Hinata tak berani mendongakkan wajahnya.

"Kapan kau akan menepati janjimu itu padaku, Hime?"

Dan pertanyaan itu sukses membuat Hinata mendongak. Namun Hinata tak kunjung menjawab, hingga membuat Itachi semakin geram.

"Kau masih ingin mempertahanku dan Naruto, hm? Dan bagaimana dengan perasaanku? Apa kau tak peduli dengan itu?" Seketika Hinata terbelalak mendengar ucapan Itachi yang terakhir.

"Apa aku harus mengatakan pada Naruto jika kau selama ini bermain dibelakangnya? Apa kebungkamanmu itu memang sengaja hah?"

"...'' Suasana masih hening. Tak ada sepatah katapun Hinata untuk menjawab semua pertanyaan dari Itachi. Kekasih gelapnya itu. Bukan tak ada, memang ia sedang dilanda dilema berat. Bahkan gila.

Dilain sisi ada Naruto dengan lamarannya, dan disisi yang lainnya ada Itachi yang menagih janji padanya untuk memilih.

Hinata begitu mengutuk dirinya sendiri sekarang yang tega membuat dua orang pria yang sangat begitu menganggap dirinya adalah salah satu hidup bagi mereka, terluka.

Namun, ia tak bisa memilih salah satunya―untuk saat ini tentu saja. Hinata merutuki dirinya sendiri yang tak bisa memilih dengan tegas.

Namikaze Naruto kekasihnya, dan Uchiha Itachi, kekasih gelapnya sama-sama memiliki peran yang penting dalam hidupnya. Awalnya, Hinata memang tak begitu peduli dengan keberadaan Itachi. Kedekatannya dengan Itachi dulu hanya sebatas teman curhat. Namun setelah mengenal Itachi lebih jauh, Hinata dilanda kebingungan. Tanpa disadari hatinya mulai terbagi dua. Entah mengapa pesona Itachi mampu membuatnya takluk padahal sejak awal Naruto-lah Pria pertama yang ia sangat cinta.

Tak lama keheningan menyelimuti mereka, Itachi kembali membuka suara.

"Lebih baik kau segera memilih. Aku atau Naruto. Aku akan memberimu waktu, tapi jangan harap kali ini aku akan bersabar Hime. Aku akan mengatakan hubungan kita selama ini pada Naruto. Tak peduli ia adalah sahabatku atau ia adalah kekasihmu, aku akan melakukannya. Dan kau tak akan bisa mencegahku nanti." Ujar Itachi yang detik kemudian pergi berlalu tanpa menatapnya. Hinata hanya terdiam menatap punggung Itachi yang sudah mencapai pintu. Dan suara bantingan pintu yang terdengar keras menandakan memang pria itu begitu marah pada kebimbangannya.

ROOM 409Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang