KEDATANGAN SURYA

135 0 0
                                    

Sebelum kedua pasangan itu angkat bicara nenek Sundari telah mendahului 'Hai sudah malam dan kalian pasti lelah silahkan tidur' tapi pintu depan telah terbuka nenek Sundari sangat heran bagaimana mungkin orang semuda ini dapat masuk semudah ini ke dalam rumahnya yang merupakan pusat dari partai Pengemis. terkenal sangat sukar sekali ditembus bahkan oleh Dewata Nawa Sanga sendiri, hampir saja mereka dua orang tua akan menuburuk kedepan , apabila tidak melihat Arya Indraguna dan Sumitra sudah menyambut dengan hangat kakak kau masih hidup' kata Arya Indraguna halus mengembirakan.

orang disebut kakak beranjali 'maafkanalah hamba nenek sudah saatnya hamba mengambil saudara hamba' nenek Sundari kernyitkna dahi tapi senyuman manis tetap menggulum di bibir 'siapakan gerangan kau anak muda' tapi orang telah bergerak sebagai salah dari Dewata Nawa Sanga tentulah nenek Sundari melihat gerakan orang, dengan goyangkankan tangan ingin menghalangi orang, bukanya anak muda itu terpental ke belakang, malahan tangan nenek Sundari agak gemetar mendapatkan kenyataan bahwa tenaga dalam anak muda ini telah mencapai titik sempurna, nenek Sundari tersenyum Gembira mendapatkan kenyataan se[erti ini.

Meskipun Surya bisa dikatakan gagal merebut kembali Arya Indraguna dan Sumitra, namun dia puas ternyata tenaga dalamnya tidak kalah hebat dengan nenek terkuat dalam urutan Dewata Nawa Sanga, meskipun pertarungan terjadi sesaat dua orang kakek pengemis mengerti sudah kedatangan tamu hebat, mereka mulai sangsi apakah akan mampu menghalau tami tidak diundang ini, mereka juga heran kenapa orang ini mampu menembus formasi markas pusat sedangkan Dewata Nawa Sanga pun belum tentu berhasil dalam hal menembus formasi karena heran pengemis tidak bernama tapi bernama pengemis berujar 'siapakah kau anak muda?"

Lokapala dan Lalita semenjak kedatanagan orang ini memperhatikan dengan kaget, seperti yang lain kedua orang anak ini juga heran, kenapa bisa seorang anak semuda ini dapat menembus formasi tanpa ketahui lagi bahkan ketua Ashrama Bambu pun tidak mampu melakukanya tanpa diketahui, melihat mimik muka nenek Sundari kedua orang aank kecil menjadi makin ragu apakah rahasia mereka kali ini akan terbongkar, bila sampai letak markas besar partai pengemis diketahui bukan tidak mungkin rahasia terbesar partai ini akan diketahui oleh kelayakan ramai bila roang ini bermaksud jahat.

anak muda ini melihat Arya Indraguna dan Sumitra tersenyum manis , lalu menjura dengan hormat "maafkanlah kami menganggu istrirahat malam anda, tapi perkenalkanlah dulu hamba bernama Surya, selama dua puluh tahun terakhir telah digembleng oleh kakek Baksaruapa dan Candrawaktra, hamba merupakan putra Dewi Natuna berayah Kyai Amara, kakak kembar hamba Surabhi' demikianalh perkenalan anak muda tidak lain adalah Surya saudara kembar Surabhi, dibawa pergi oleh Dewi Wajrani, mendengarkan pernyataan orang Sumitra segera berlarian memeluk Surya 'kakak kau adikmu beribu Dwi Aiya berayah Kyai Punyacamari, berkakak Cakrawayu:

Nenek Sundari Begitu senang kdatangna Surya, di bebirnya tersengging senyum manis, tapi lama juga Surya tidak bergerak melihat Sumitra, di seprti mengingat sesuatu, tapi tidak ketemu 'kau Arya Indraguna adikku?" mata Surya menatap Lokapala, tanpa disadari oleh seipapun Surya telah maju kedepan melihat gerakan Surya yang tiba-tiba, nenek Sundari tercengnag melihat ggerakan orangm uda, dimana gerakanya sudah sebanding dennga Unmada malah membuat nenk Sundari menjadi senang, tapi sebelum Surya berhasil mencenkram Likapala, Arya Indraguna sudahn menghadang di tengah jalan.

Dengna tersenyum Arya Indraguna menagkis seranga Surya akibat pertemuan kedua tenaga, mereka berdua terhuyung kebelakang selangkah, tapi perbedaanya Arya Indraguna bergetar tubuhnya, bukan karena dia kalah tenaga dalam melaikan malhan tenaga dalam mereka hanya berpaut setingkat, tapi dalam ilmu meringkan tubuh surya masih meang setingkat, Arya Indraguna merasa suatu nergi memasuki dirinyi, akibatnya tubuhnya memrah, mukanya seprti kepiting rebus dari ubun-ubun mengepul uap putih nenk sudandari berteriak keras suaranya melngking hebat, tubuhnya melesat ke dapat dengna cepat.

Ashrama Bambu 1 : Urusan Sepuluh Tahun LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang