tidak laam setelah ckrawayu dan Sulasih dua roang telah berdatangan dua roang perempuan dan seroang pri sudah lanjut usia 'tampknya kita sduah terlambat' 'benar suamiku adik dan adik ipar pastilah disni' mata kakeke itu menyapu pemandangan sekitar 'tuan muda pasti kumat tadi ' 'iapa yang kau maksdu ?' seroang wanita bercadar telah menyusul 'adik?' ''jagan heran tadi aku bertemu kirana jadi benar kaka dan kakak ipar sudah ---' tadi aku bertemu Kirana jadi benar kaka dan kaka ipar sudah -- tad sura orang bercadar berhetni lalu melesat seprti panah teerlipas dar ibusurnya 'sunggguh polemik yang tidak akan bersudahan' kata seroang kakek 'kakak, bagbiarkan adik pergi duluan, marilah kitta kubburkan merkea dengal ayak' sambil menggeleng kakaek itu bekerjadibantu nenek.
kedua pasang kekkasih meskipun sednag bercccccanda, tapi gerakan mereka amat lincah kaki merkea berdua seprti tidak menyentuh tanah bagi orang penglihatnaya kriang ti tajam. merek berdua salig mengejar, lagi meloncat dalhan pohon ke dahan pohon yang satu ke dahan pohon yang lian tapa dahan pohon bergoyang sedikitpun habka suara langkah mereka kurang jrlas bagi seseorang yang belum melatih pendengaran samapi tarap kessempurnaan, bagi pra pesilat kelas satu ke bawahpun hanya beberap orang saja yang mmempu mlihat terakan mereka berdua kerna sangat ceptnya, merupakan ilmu mujijat dari ashrama Bambu.
Sulasih terus berlari dibayangi oleh Ckarawayu, karena ilmu meringakan Sulasih jauh dibawah Cakrawayu, maka dari itu dia berusaha denga keras mengeluakan semau kemampuanya agar tidak ttersusul, rasa jrngah timbil di hatainya bila suminya dapt mendahuli lain halnya denga cakrawyu mengikuti dengan santia meeskipn bila dia mengingikan betu dari tadi sduah menyusul dnegan gampang karena meliaht semangat istrinya, dia hanya menguntit dari belakang beberapa kali dia ingin memeluk istrinyadari belakang tapi Sulasih dapt menghindar begitu Cakrawyu manrik kembali tanganya dia juga menikmati lenga-lengok tuubh Sulasih dari belakang smabil melontarkan beberapa pujian.
tiba-tiba sura mendesing berdatangna dari depan beberap buah senjat rahasia melunur, seprt ir bah datangya, mereka terkejut denga serang tibatiba, hampir saja mereka terken bueruntung merkea merupakan pesilat tingkat atas, berapa pun serangna itu dapt merkea hindari, denga belimpatan seeta menagkis luncuran senjata rahasia yang mencanir datang, hingga semua senjata jatuh, merka saling apdanga, memeriksa keadaan masing-masing, setelah yakin tidak ada yang teluka, hati merkea menjadi tnang, tapi mekra tetap waspada akan keadaan sekitar, sipa mengetahui ada musuh bersembunyi disekitar sana, namun keadaan tetap tenang , tidak ada yang mencengakan.
Cakrawayu dan USlasih tiba di tepi danau besar begitu dia melihat emandangan yang indah, sebuha kebun alam tetaa rapi denga berbagai tanaman yang terawat sangat baik, seprti mdirawat oleh seroang ahli, karena ingin seikit bermain-main sulasih memasuki taman, Sekalian istrirahat karena belum juga dapt menyusl Kyai Mrdu, melihat tumbuhan tertata denga rapi dimana lebah kumabang dan kupu-kupu salingbercanda menghilangkan dhaga, seprti anak kecil yang nemenemkan maiana USlasih segera meelpaskan lelah, meliaht ratiran kumbang diapun menari mengikuti aliran sepoi ngemerincing dedaunan bersahutan.
ombak danau besar yang bergulung, seprti gelombang wol yang dibentangkan denga buahih-buhi seputih susu, meneruang pantai danau denga sebiberskas-bersaks sinar matahari terpantul diantara hamparan warn biru, sangat menggairahkan dari kekotoran duania, denga buurng elang meukik, melayang seekor ikan telah meberontak dari ancaman kematian, tapi cakr itu terlalu kuat untuk dilawan oleh seekor ikan, yang telah jauh dddari ekosistem hidupnya menyambung rantai makanan yang telah diatur oleh alam denga rapi.
Cakrawayu melihat belahan jiwanya , menikmati pemandnagan denga riang gembira , hyan menonton sitriya, ia juga terkesima ddenga semua pemandagan yang sagat mendaikan hati, setsesekali pandagan matantanya setajan harimau mebindik mangsa menglihkan penglihatanya ke berbagai sudut kebuh alam, bagimana ita tertarik melihat prata katak sedang bermain-main beloncatan dari stu dau kedaun lianya susul menyusl membentuk sebuah lukisan ti tanah begitulah gerakan tanga Cakrawwwayu bergerak mengikkuti ritme katak, sapai dia asyik sekali dia tertunduk dnegan tersenyum melihat goresan karnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ashrama Bambu 1 : Urusan Sepuluh Tahun Lalu
Ficção AdolescenteCerita Silat tentang Ashrama Bambu