Chapter 8

613 54 7
                                        

“Bagaimana dengan ini?”

Sowon berhenti memilih pernak pernik natal saat Yuju memanggilnya dan menunjukkan dua gantungan malaikat bersayap, gadis itu tampak senang dan antusias saat menatap Sowon meminta persetujuan membuat pria nya lantas menunjukkan segaris kurva di sertai anggukan. Ini luar biasa, pemandangan yang Sowon lihat sulit ia gambarkan dengan kata-kata dan ini sangat nyata.

Ada seorang gadis cantik disampingnya dengan senyum indah serta penampilan wanita berkelas, dan Sowon bangga mengatakan bahwa gadis itu adalah miliknya. Ini pertama kalinya Sowon berbelanja pernak pernik natal bersama orang yang ia sayang. Dulu sekali, Sowon pernah merencanakan banyak hal untuk merayakan natal bersama mantannya, tapi wanita itu sudah pergi menghianatinya sebelum impian itu terwujud dan kini impian itu benar-benar terwujud bersama gadis lain, gadis yang lebih baik dan terhormat, gadis yang sudah mencuri separuh dunianya.

Dia adalah Choi Yuju, gadisnya yang kini sedang memasukkan banyak barang keperluan natal serta hadiah-hadiah yang akan gadis itu berikan pada anak-anak di sebuah panti anak. Bahkan, gadis itu memiliki hati seorang malaikat. Dan jelas Sowon menyadari tatapan para pria yang memandang gadisnya dengan pandangan seperti dirinya. Sowon benci saat ada pria lain yang memperhatikan gadisnya, pria itu langsung memeluk pinggang Yuju posesif sambil menatap tajam pada pria-pria yang memilikinya seolah berkata.

‘Jangan tatap gadisku dengan mata kotormu’

Sementara Yuju tampak tidak perduli dan terus memilih banyak barang tanpa berniat melepaskan tangan Sowon di pinggangnya.

“Aku mulai berpikir, apa pohon natal kita tidak terlalu besar? Maksudku, pohon itu akan terbuang sia-sia setelah natal berakhir, jadi kenapa kita tidak beli yang lebih kecil saja?” Tanya Yuju sambil terus memasukkan barang-barang yang ia suka kedalam keranjang.

Sowon mendengus diatas kepalanya.

“Ini natal paling mengagumkan, sayang. Tidak ada salahnya merayakan dengan meriah, lagipula apartemen kita cukup besar untuk menampung pohon natal itu.” Kata Sowon enteng.

Yuju memutar matanya sebal.

“Sangat besar, apartemen mu sangat besar. Aku bahkan lebih setuju jika apartemen itu di sebut seperti rumah pribadi.” Sahut Yuju.

Sowon berhenti di depan tempat kotak musik membuat Yuju menatapnya sambil bertanya, pria itu hanya tersenyum sekilas lalu mengambil sebuah kotak musik besar berbentuk piano.

“Mau ini?” Tanyanya kemudian.

Yuju menggeleng kaku.

“Aku lebih suka mendengar kau bermain piano untukku daripada mendengar alat musik ini.”

“Hm, aku sudah menemukan hadiah natal untuk mu.”

“Dasar Tuan Tidak Mau Rugi.” Canda Yuju sambil kembali melangkahkan kakinya di iringi tawa Sowon.

.....

Tahun pertama.

Tahun pertama mereka merayakan natal dengan penuh suka cita, terhitung sudah sepuluh bulan mereka bersama walau banyak konflik yang terus menjadi kerikil di dalam hubungan mereka. Dan malam ini, mereka berdua duduk berbagi selimut sambil memandangi pohon natal yang berkerlap-kerlip indah juga hujan salju yang menghiasi kota Seoul melalui jendela kaca. Yuju menggeliatkan tubuhnya saat Sowon menekan tombol pada sofa dan mengubahnya menjadi sofa tidur yang nyaman. Yuju menempelkan kepalanya di dada Sowon saat pria itu merapatkan tubuh mereka.

“Ini natal pertama kita,” Kata Yuju di sela-sela tidur mereka.

“Aku sangat bahagia, biasanya aku merayakan natal sendirian terkadang teman-teman ku akan datang ke apartemen dan kami nonton sepanjang hari.”

Obssesion [SowonxYuju]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang