“Kau aneh.” Sindir Yuju ketika Sowon memasuki kamar mereka dengan wajah kusut berantakan.
Sowon hanya melirik sekilas dengan wajah malas lalu melepaskan kaos biru bercorak abstrak dan melemparnya asal. Pria itu kemudian merangkak ke atas tempat tidur lalu memeluk perut Yuju posesif sambil menghisap dalam-dalam harum tubuh gadisnya, Yuju menjambak rambut Sowon. Hanya main-main dan itu terhitung lembut juga penuh perhatian.
“Ada apa? Sejak pulang dari Gwangju kau menjadi aneh. Kau tidak pernah fokus dan sering marah-marah. Apa kau masih marah padaku?” Tanya Yuju untuk kesekian kalinya.
Biasanya Sowon hanya diam sambil mencium bibirnya dan mengacak-acak rambutnya pelan, tapi kali ini Sowon tidak melakukannya. Sowon justru semakin memeluk Yuju lebih kencang dan menciumi payudara Yuju yang masih tertutup piyama berwarna pink pucat.
Yuju benar-benar tidak mengerti. Seharusnya dia yang marah karena Sowon masih tidak mau cerita mengenai wanita masa lalunya, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Sowon mogok bicara dan sering hilang konsentrasi. Bahkan, yang Yuju dengar Sowon semakin urakan di kampus, terlebih pada pria yang jelas-jelas menyukainya. Pria itu tidak segan memukul dan mengancam, seperti melampiaskan sesuatu yang lama terpendam. Sowon semakin tidak terkendali, semakin sinis dan kaku. Sowon juga menjadi pria menyebalkan yang tidak kenal bantahan dan Yuju cukup merasakan dampaknya. Pria itu melarang Yuju kemanapun sendirian, tidak tanpanya.
Dan semua itu di perkuat dengan kelakuan Sowon hari ini. Sowon membanting handphonenya, hingga hancur cuma karena mendapati dirinya sedang berbicara dengan SinB. Ekspresinya tajam, keras dan tidak terbaca. Mata Sowon semakin kelam saat Yuju meneriakinya dan mengatakan bahwa itu hanyalah SinB. Dan setelahnya Sowon pergi pegitu saja mengunci diri di ruang perpustakaan hingga sore menjelang malam.
“Kau milikku. Apapun yang terjadi kau milikku dan tidak ada yang boleh membawamu pergi dariku.” Racau Sowon.
Yuju hanya diam menerawang kaca besar di dalam kamar yang menembus kepadatan kota Seoul dengan lampu-lampu indah menghiasi perkotaan. Ia tidak bodoh, bukan gadis bodoh yang tidak mengerti kondisi saat ini. Ia pernah belajar psikologi, dan cukup tahu dasar-dasar sifat manusia.
Semuanya berubah sejak malam natal, sejak seorang wanita menyapanya di depan pertokoan. Yuju masih mengingatnya, tapi wajah wanita itu terlihat asing dan samar-samar hingga Yuju lupa seperti apa rupa wanita itu. Apa hubungan wanita itu dengan Sowon? Jika teman, Sowon tidak akan bersikap kasar dan uring-uringan. Tapi Sowon tidak pernah mengenalkan temannya, tidak satu pun dan Yuju sangat yakin bahwa Sowon tidak memiliki teman. Di kontak handphonenya, hanya ada namanya dan nama Ibu nya. Tidak ada yang lain.
Jadi, siapa wanita itu? Kenapa dampak dari pertemuan mereka bisa sebesar ini? Yang jelas, Yuju semakin merasa khawatir sekarang, juga waspada. Gadis bermarga Choi itu memilih melupakan semuanya, ia memilih menjernihkan pikirannya dan mencoba bersikap dewasa. Ia lelah bertengkar. Dan Yuju memilih melingkarkan tangannya di kepala Sowon sambil memejamkan mata berusaha untuk tidur. Ada pergerakan pada tubuh Sowon, tapi Yuju tetap memejamkan mata hingga ia merasakan tangan Sowon mengusap pipinya lembut sambil menyingkirkan helai rambut yang menutupi wajahnya, dan Sowon mencium bibirnya, lama dan hanya menempel.
“Aku mencintaimu.” Bisik Sowon. Ia menarik selimut hingga batas dada dan kembali memeluk perut Yuju, kali ini kepalanya menempel dengan kepala Yuju.
.
.
.
.
.
.“Iya aku janji akan langsung pulang, kau kuliah saja yang benar. Aku hanya ingin membeli roti. Em, kau tenang saja jika ada pria yang mendekatiku aku akan menendang selangkangannya. Ya Tuhan, jangan membolos hanya karena aku. Iya, Sowon aku akan langsung pulang, kau bawel sekali. Astaga pria ini! Duduk di bangku mu dan tenanglah, aku milikmu oke? Iya sayang, aku juga mencintaimu. Emm, dah.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Obssesion [SowonxYuju]
FanfictionCast : > Kim Sowon (Pria) > Choi Yuju (Wanita) Other cast : cari sendiri Genre : Romance, geben 17+ Langsung baca aja ?