Chapter 12 End

982 59 9
                                    

Gangguan psikosomatis.

Sowon sudah menduga jika efek dari stres yang dialami Yuju akan berdampak gangguan mental seperti psikosomatis. Wanitanya sering merasa mual, sakit perut dan pusing berlebihan. Bahkan Yuju selalu merasa nyeri saat sedang berhubungan badan dengan Sowon. Efek dari gangguan ini pula Yuju tidak pernah lagi menunjukkan senyum yang Sowon sukai. Hanya ada kesedihan di wajahnya, selain dari perasaan sedih, Yuju tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Seperti saat ini. Sowon sengaja memberikan waktu untuk Yuju dan teman-temannya berkumpul, menghabisakan waktu bersama sementara ia mengawasi dari jauh. Sowon tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan hingga tertawa lepas. Tapi, Yuju tidak tertawa sama sekali. Ia hanya diam tanpa minat, bahkan sedikit lengkungan kurva pun tidak nampak di wajah cantik wanitanya. Sowon mendesah lelah, ia sangat marah pada dirinya sendiri.

Sebenarnya, teman-teman Yuju sudah sepakat untuk menghajar Sowon dan menjauhkannya dari Yuju begitu Yerin menceritakan kejadian di kedai tempo lalu, dan mengetahui fakta bahwa Yuju terkena gangguan psikosomatis semakin membuat mereka marah. Tapi Sowon terlalu pandai dalam merangkai kata-kata pedas hingga membuat mereka semua tidak berkutik. Mereka kalah, walau Joy masih bersikeras tidak terima jika Yuju kembali pada Sowon. Dan mereka semua benar-benar bungkam saat Sowon mengatakan jika dia sudah merenggut keperawanan Yuju, Sowon berjanji bertanggung jawab dan semuanya sudah benar-benar tidak tahu harus melakukan apa selain membiarkan Sowon bertanggung jawab atas perbuatannya.

"Wow. Wow. Wow.. akhirnya SinB mendapatkan Tzuyu. Kita harus merayakannya." Umji berseru antusias.

Eunha memutar handphonenya di atas meja kantin sambil mendengus.

"Aku rasa SinB cuma pelarian. Satu kampus bahkan tahu seberapa keras usaha Tzuyu untuk menggoda Sowon." Ucapnya sinis.

Irene berdehem sebentar setelah melirik Yuju yang masih tidak tertarik ikut dalam percakapan tidak penting menurutnya.

"Dan sayangnya Sowon sangat tergila-gila dengan Yuju." Kekeh Irene.

Yerin menggigit bibirnya kaku.

"Cinta itu buta. Padahal Tzuyu memiliki tubuh yang lebih indah dari Yuju."

"Tapi otaknya kosong. Memiliki tubuh indah tanpa isi otak lebih baik jika dia menjadi artis film porno."

Joy tertawa jahat setelah mengolok-ngolok Tzuyu. Semuanya mulai ikut mengolok-ngolok Tzuyu akibat dari ulah mulut pedas Joy.

Canda tawa tidak bisa terlewatkan saat itu. Pengecualian untuk Yuju. Gadis itu hanya mendengus sambil menopang dagu, sesekali matanya terpejam mencari ketenangan.

Ia sangat lelah. Mood nya sudah tidak terkendali. Tubuhnya bahkan bisa dikategorikan dengan tubuh semacam triplek. Sebenarnya Yuju sering diam-diam menangis di kamar mandi jika Sowon tidak ada atau saat Sowon sudah tidur pulas. Ia hanya tidak bisa menerima kenyataan. Oke, mungkin Sowon sudah menceritakan tentang masalalunya dan meyakinkan Yuju jika pria itu begitu mencintainya. Tapi rasa sakit yang terlanjur tergores susah untuk dikembalikan seperti gelas pecah yang sulit menjadi utuh kembali.

Yuju bahkan sudah bosan mendengarkan Sowon mengatakan kata cinta ratusan kali, ia tidak membenci Sowon. Ia hanya butuh waktu untuk memulihkan kembali goresan-goresan yang Sowon ciptakan akibat ulahnya ditambah ibu nya yang terus-terusan menghubunginya untuk bicara.

"Yuju, bagaimana Sowon? Aku lihat semakin hari dia semakin protektif. Aku bahkan iri, Park Kyung oppa terlalu cuek." Eunha mengerucutkan bibirnya sambil meminum jus wortel.

"Aku rasa aku tidak perlu menjelaskan."

Irene menyenggolnya main-main.

"Hey.. maksud kami apa kalian sudah baikan? Ini sudah nyaris satu bulan kau dan sikap keras kepalamu itu membuat Sowon frustasi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Obssesion [SowonxYuju]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang