Chongfei Manual (End)

Ch. 168

Ini adalah bab terakhir untuk cerita utama ChongFei Manual. Bab 169 dan 170 adalah cerita sampingan tentang Li Song dalam kehidupan masa lalu Wei Luo. Bab 171 adalah epilog untuk cerita utama dan kembali ke Wei Luo dan Zhao Jie.

Berhubung tinggal 3 bab lg,  ada yang punya saran /request untuk novel yg ditranslate berikutnya.😊

Wei Luo tidur selama sehari semalam.

Ketika dia bangun keesokan harinya, tubuhnya sudah dibersihkan dan dia telah berganti menjadi jubah tidur yang bersih. Secercah pertama fajar memuncak dari jendela dan ada noda pirus berwarna terang di cakrawala. Dia bisa samar-samar mendengar suara pelayan istana bergerak. Wei Luo memalingkan matanya untuk melihat seorang pelayan istana mengenakan jaket merah jambu dan rok menutup jendela.

Ketika pelayan itu memalingkan kepalanya dan melihat bahwa Wei Luo telah bangun, dia buru-buru memberi hormat dan berkata, "Yang Mulia, apakah kamu bangun?"

Wei Luo tidak mengenalinya. Dia mungkin salah satu gadis pembantu Zhao Yang Hall. Dia bertanya, "Jam berapa sekarang?"

Hamba istana menjawab, "7 pagi."

Setelah jendela ditutup, aula itu sangat sunyi. Pelayan istana melihat bahwa Wei Luo melihat sekeliling ruangan dan tahu bahwa dia sedang mencari seseorang, jadi dia menjelaskan, "Pangeran Jing mengawasi Anda sepanjang malam. Dia baru-baru ini mendengar bahwa Yang Mulia Permaisuri telah terbangun, jadi dia pergi menemuinya. Dia mungkin akan segera kembali. Pewaris kecil sedang tidur di kamar samping dan dia diawasi oleh perawat yang basah. Jika permaisuri putri ingin melihat ahli waris kecil, hamba ini bisa membawanya. "

Wei Luo mengangguk, "Bawalah dia untuk saya lihat." Karena bayinya lahir, dia hanya sempat meliriknya. Dia belum benar-benar melihat semangka kecil seperti apa. Meskipun dia agak jelek, dia masih putranya. Dia tidak akan tidak suka padanya.

Pelayan istana melangkah maju, membantu Wei Luo duduk, menempatkan bantal merah besar bersulam benang emas dan perak di belakang punggung Wei Luo, dan menambahkan, "Yang Mulia, apakah Anda lapar? Kamu harus makan sesuatu dulu. "

Wei Luo menggelengkan kepalanya, "Bawalah bayi saya dulu."

Tidak akan baik bagi pelayan istana untuk melawan kata-kata Wei Luo. Dia pergi ke ruang samping untuk membawa bayinya.

Semangka kecil dibungkus kain lampin merah yang disulam dengan bunga lotus. Dia baru saja selesai minum susu dan belum jatuh tertidur, jadi matanya terbuka lebar. Ketika pelayan istana menempatkannya di tangan Wei Luo, Wei Luo diam-diam membunyikan keterkejutannya. Itu hanya sehari dan dia sudah tampak tidak seburuk kemarin. Wei Luo menggunakan jari-jarinya untuk menyentuh wajahnya. Rasanya lembut dan gemuk. Dia hanya bola kecil, tapi dia agak menyiksanya kemarin.

Semangka kecil bertemu tatapannya dan membuka mulutnya untuk mengoceh.

Tidak heran Zhao Jie mengatakan bahwa bayinya mirip dia. Matanya yang hitam dan cerah tampak seolah dibuat dari cetakan yang sama dengan miliknya dan tampak seperti genangan air dalam yang sangat jelas sehingga Anda bisa melihat bagian bawahnya. Wei Luo menyentuh alisnya dan juga menyentuh hidung dan mulutnya. Semakin dia melihat, semakin dia menghormatinya. Jadi, ini adalah anak kecil yang tinggal di dalam perutnya selama sepuluh bulan. Wei Luo berkata, "Semangka kecil, aku ibumu. Apakah kamu ingat?"

Semangka kecil berkedip dan menatapnya dalam kebingungan sesaat sebelum dia membuka mulut kecilnya dan mengerutkan hidungnya untuk menguap lebar.

Wei Luo menganggap tindakannya lucu. Dia menyalin apa yang dilihatnya dari yang Liang Yu Rong lakukan dengan menepuk punggungnya untuk membujuknya tidur. Hanya butuh beberapa saat sebelum si kecil tertidur. Dia dengan patuh meringkuk di lengan Wei Luo dengan mata tertutup dan tidak rewel sama sekali.