Chongfei Manual (End)

Ch. 127

Pada saat yang sama Wei Chang Hong mengajukan pertanyaannya, dia juga melihat dua orang di seberang mereka.

Fu Xing Yun telah datang ke kediaman Duke Ying untuk mengobati kaki Wei Chang Yin beberapa hari sekali, sehingga orang-orang di kediaman Duke Ying semua mengenalinya. Wei Chang Hong juga telah melihatnya beberapa kali, jadi dia tidak merasa bahwa dia adalah orang asing ketika melihatnya sekarang. Wei Chang Hong melihat wanita di sebelah Fu Xing Yun. Wanita itu mengenakan jubah sutra putih dengan jubah luar warna musim gugur yang disulam dengan pola bunga dan derek. Berdiri di poros kereta, dia cantik dalam setiap aspek. Meskipun dia setengah baya, pesonanya yang elegan masih tetap ada.

Wei Chang Hong mengencangkan cengkeramannya pada kendali dan berhenti di pinggir jalan.

Ketika Wei Chang Hong meneliti Jiang Miao Lan, Jiang Miao Lan juga memandangnya dan Wei Luo. Wei Chang Hong mengenakan jubah ungu pucat bersulam dengan simbol keberuntungan, sabuk berwarna cerah, dan sepatu bot hitam. Posturnya sangat lurus saat dia duduk di atas kuda merah jujube. Tubuhnya tinggi dan kurus seperti pohon pinus.

Di sebelahnya, Wei Luo mengenakan atasan merah cerah dan rok kasa putih. Rambutnya diatur dalam gaya rambut ling yun dengan aksesori rambut tong tian dan sepasang jepit rambut bunga dan daun. Bunga-bunga empat kelopak itu sangat rumit dan indah. Gaya berpakaian Wei Luo yang megah menciptakan rasa percaya diri dan otoritas mutlak. Aura yang sangat mulia dan berharga mengelilinginya.

Sayangnya, mata Wei Luo dingin tanpa sedikitpun rasa ramah. Itu sangat dingin sehingga menyakitkan untuk dilihat.

Wei Luo mengangkat bibirnya dan berkata kepada Wei Chang Hong, "Bukan apa-apa. Kereta kita bertabrakan dengan kereta lain."

Dia berkata kepada supir, "Karena bukan apa-apa, mari kita terus maju."

Wei Chang Hong menatap kosong pada awalnya, tapi dia dengan cepat kembali normal. Dia mengangguk dan berkata, "Ada jalan alternatif. Meskipun akan membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai ke West Street, itu akan menghindari Kuil Yin Agung. Aku akan pergi ke depan untuk memimpin jalan."

Wei Luo mengangguk dan setuju. Dia menoleh dan memerintahkan sopir untuk mengikuti Wei Chang Hong, lalu dia membungkuk untuk memasuki kereta.

Perilaku mereka sangat tenang seolah-olah orang di seberang mereka adalah pejalan kaki yang tidak dikenal bukan ibu mereka.

Sebenarnya, tidak ada perbedaan antara Jiang Miao Lan dan seorang pejalan kaki di hati mereka. Dia telah melarikan diri ke tempat yang jauh selama beberapa tahun terakhir dan tidak menunjukkan sedikitpun kekhawatiran tentang mereka. Dia tidak pernah memenuhi kewajiban seorang ibu. Bahkan Madam keempat kediaman Wei telah melakukan lebih banyak hal untuk mereka daripada dirinya. Saat ini, atas dasar apa Wei Luo dan Wei Chang Hong harus menerimanya?

Jiang Miao Lan juga memahami hal ini. Selain itu, ketika dia memikirkan kata-kata yang Wei Luo telah katakan padanya, dia tidak memiliki wajah untuk memanggil dua saudara ini. Dia hanya berdiri kosong di depan kereta.

Fu Xing Yun memegang tangannya dan berkata ke arah kereta di seberang mereka. "Nona Keempat, Tuan Muda Keenam, tolong tunggu sebentar."

Wei Chang Hong mengendarai kuda ke samping mereka. Dia memiringkan kepalanya untuk melirik mereka dan bertanya, "Apa yang ingin kamu katakan?"

Fu Xing Yun berkata, "Hamba yang rendah hati ini menemukan masalah kecil ketika saya pergi mengobati kaki Tuan Muda Pertama kemarin. Apakah Anda berdua bersedia pergi ke Fei Cui dengan saya sehingga kita dapat mendiskusikan masalah ini tanpa terburu-buru?"

Wei Chang Hong menatapnya diam-diam. Bagaimana mungkin dia tidak tahu apa yang direncanakan Fu Xing Yun? "Sejak Dokter Fu menemukan masalah kemarin, mengapa kamu tidak mengatakannya?"