Chongfei Manual (End)

Ch. 117

Jiang Miao Lan awalnya tidak dimaksudkan untuk menjadi orang di dunia ini. Tapi, karena dia datang ke sini, dia harus melupakan segalanya tentang masa lalu dan tinggal di sini untuk terus hidup.

Jiang Miao Lan bertemu Wei Kun selama Festival Pertengahan Musim Gugur. Pada hari itu, dia menebak teka-teki di bawah lentera yang berwarna-warni. Pada saat itu, kekuatan utamanya adalah pengetahuan ilmiahnya. Dia dapat dengan benar menebak sepuluh teka-teki dalam satu napas tanpa salah. Saat Wei Kun jalan-jalan melewatinya, dia melihat separuh wajahnya dari samping dan menjadi bodoh. Lentera multi-warna di sekitarnya menerangi wajahnya.

Mata almondnya sama terangnya dengan permata berkilau. Hidungnya elegan dan matanya misterius. Bibirnya yang seperti bunga sedikit melengkung ke atas. Seluruh tubuhnya meledak dengan pancaran kegembiraan. Apa yang membuat Wei Kun merasa lebih tak terduga adalah pakaiannya sangat lusuh seolah-olah dia mengenakan pakaian orang lain. Itu tidak pas sama sekali. Bahkan ada tambalan yang sudah diperbaiki pada salah satu lengan. Dibandingkan dengan para wanita muda yang berpakaian bagus yang berada di Festival Lampion, penampilan Jiang Miao Lan bisa dianggap buruk. Namun, ini tampaknya tidak memiliki pengaruh sedikit pun padanya.

Dia memenangkan lentera satu demi satu sampai dia hampir tidak bisa menahan mereka dengan tangannya. Itu membuat para cendekiawan berbakat di sekitarnya dan wanita cantik melirik ke arahnya.

Jiang Miao Lan sangat bersemangat. Dia menunjuk ke arah lentera berwarna di sisi kirinya dan berkata, "Di gugus hijau, ada sedikit merah, xu fei ge, tebak sejenis ramuan obat."

"Kurasa cinnabar-nya (硃砂). Apa aku benar?"

(T / N: Xu fei ge artinya teka-teki di mana jawabannya adalah kata yang terdiri dari dua karakter bahasa China yang memiliki kesamaan yang sama (simbol di sebelah kiri setiap karakter).

Pemilik warung senang dan tertekan. Ekspresi wajahnya sangat kaya dan penuh warna. "Benar. Tapi ... bisakah kau pindah ke tempat lain? Kau sudah mengambil semua lentera dari tempatku. Ini tidak menyenangkan untuk orang lain ..."

Jiang Miao Lan mengambil lentera kelinci delapan harta dari pemilik kios, tersenyum, mengangguk, dan pergi.

Selama Festival Lampion, ada tempat-tempat untuk menebak teka-teki di mana-mana. Ketika dia terus berjalan di jalan, Jiang Miao Lan dengan mudah memenangkan lebih dari selusin lentera warna-warni. Dia dengan cerdik menjual lentera warna-warni itu kepada gadis pelayan wanita muda dari keluarga kaya yang berdekatan. Uang yang diperolehnya dari ini akan cukup baginya untuk hidup selama beberapa hari.

Seperti hantu, Wei Kun mengikutinya saat dia berjalan. Ketika dia berjalan ke pintu masuk terowongan, Jiang Miao Lan berbalik tanpa peringatan dan dengan segera menangkapnya.

Wei Kun menggosok hidungnya dan bertanya, "Saya melihat Anda sangat terampil dalam menebak teka-teki. Apakah Anda bersedia pergi ke kedai teh di jalan bersama saya?"

Sama seperti ini, ini adalah bagaimana mereka berdua bertemu.

Setelah Wei Kun menemukan bahwa Jiang Miao Lan yatim piatu, dia sangat peduli padanya dan bahkan membeli tempat tinggal untuknya tanpa sepengetahuan orangtuanya. Ketika Wei Kun punya waktu luang, dia akan pergi ke sana untuk melihatnya. Baru pada saat itulah dia menemukan gadis yang elok ketika dia tidak mengenakan pakaian lusuh. Selama malam itu di Festival Lampion, dia hanya melihat sekilas wajahnya yang kotor. Jadi, dia hanya mengira dia cantik. Dia tidak menyangka bahwa dia akan berkilau dan jernih seperti permata yang berkilau.

Jiang Miao Lan selalu memiliki banyak ide aneh. Misalnya, bermain poker, membuat parfum dari berbagai kelopak bunga, dan memfermentasi arak anggur ... Jiang Miao Lan memiliki suara yang indah. Dia akan menyanyikan lagu-lagu yang belum pernah didengar Wei Kun. Dia manis, menyenangkan, dan unik. Dia membuat orang merasa mabuk. Dari sudut pandang Wei Kun, Jiang Miao Lan adalah harta karun. Harta yang mampu melakukan apa saja.