**********
Semua orang sibuk menghentikan aktivitas nya sedangkan Jourdan radit dan guru guru lain nya sedang sibuk dirumah sakit.
Rain dimasukan kedalam ruang ICU semua terlihat panik apalagi Radit ia tidak kuasa melihat Rain sedang kritis seperti itu..
"Dokter pliss dokter izin kan saya masuk ke dalam dokter. saya mohon" Ujar Radit tak kuasa.
"Maaf keadaan pasien sekarang sedang koma.. Tunggu sampai pasien sadar baru bisa besuk.. Untunglah kalian membawa nya dengan waktu yang tepat karna pasien sekarang mengalami pendarahan yang sangat hebat dibagian kepala dan kaki nya..untuk itu kami memerlukan pendonor darah yang darahnya sama dengan darah pasien.. Oh iya apakah disini ada kedua orang tua dari pasien? "
"Saya teman nya Rain dokter tapi saya juga sudah menelpon orang tua nya kok.. Sekarang mereka sedang dijalan"
"Kalo bisa usahakan secepatnya.. Karena saya akan mencari orang yang sama darah nya dengan pasien"
"Baik dok.. "
Tak lama kemudian ibu Rain datang bersama ibu Radit diikuti oleh adik Radit dan juga annisa
"Apa yang terjadi dengan Rain? Tolong Jelaskan sama tante! Jelaskan Radit" Isak tangis yang keluar dari air mata momi.
Semua mata tertuju pada Radit..
Radit hanya terdiam tidak bisa menjelaskan apapun.. Ia juga tidak tahu mengapa rain sampai bisa melakukan hal bodoh seperti itu
"Radit jawab nak" Ucap bunda (ibu radit).
Radit hanya terdiam dan mengeluarkan air mata..
"Tante.. Rain terjatuh dari kebun teh dan itu semua salah saya karna saya tidak bisa menolong nya sampai akhirnya Rain mengalami pendarahan yang sangat hebat" Tutur kata yang diucapkan oleh jourdan.
Mendengar hal itu ibu Rain menangis tak berdaya "saya mempercayakan anak saya sama kamu.. Tapi kenapa kamu tidak bisa menjaga nya Radit! kenapa?andai saja dedi nya mengetahui hal ini mungkin dia akan menampar kamu."
Radit semakin tidak bisa berbicara apapun setelah ini mungkin dia juga tidak akan memaafkan dirinya sendiri.
"Tante cukup, radit ga salah tadi sudah dijelaskan bahwa jourdan lah yang bersalah" Sambung Annisa.
Tiba tiba saja ibu Radit memeluk erat tubuh ibu Rain.
"Angelin,atas nama radit Saya meminta maaf,Rain itu sudah saya anggap seperti anak saya sendiri saya juga tidak akan memaafkan Radit jika sampai terjadi apa apa sama Rain, tapi kita tidak akan pernah tahu kapan musibah akan terjadi..aku mengerti penderitaan mu karna saya juga seorang ibu" Ucap bunda RaditIsak tangis tak pernah berhenti yang keluar dari air mata seorang ibu.
"Lupakan lah, seharusnya aku juga tidak mengizinkan Rain untuk mengikuti perkemahan ini" Jawabnya.
"Maaf Bu sebelumnya kita harus cepat mencari pendonor darah untuk pasien, jika tidak maka pasien tidak memiliki harapan lagi" Ucap salah seorang perawat di salah satu RS itu.
"Golongan darah apa Suster yang diperlukan oleh pasien? Siapa tau ada di salah satu diantara kami" Ucap jourdan.
"Golongan darah pasien ini sangat langka, kita juga harus cepat mencari nya.. Pasien memiliki golongan darah AB Negatif" Ucap perawat tersebut."Golongan darah Rain sama dengan golongan darah dedinya, tapi untuk sekarang dedi nya sedang diluar negeri siapa yang akan mendonorkan darahnya?bagaimana ini ya tuhan " Momi terlihat sangat panik.
"Biar saya saja.. Golongan darah saya sama dengan golongan darah Rain"
Seketika suasana yang hening ini semua mata menatap ke arah Radit dengan rasa tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
General FictionCerita seorang perempuan yang hanya ingin hidup tenang dan bebas tanpa mengalami keganjalan dalam hidupnya.. Langsung dibaca aja oke!