38. Ending

1.1K 97 7
                                    

Jungkook's POV

"Tae Oppa! Antar aku pulang, palli!!"

Kedua mataku membola setelah mendengar Sinb meminta Tae-hyung untuk mengantarnya. Dia benar - benar sedang balas dendam padaku

"Aku yang akan mengantarmu pulang" Ucapkan sambil menarik tangan nya untuk mengikutiku, dengan buru - buru aku mengambil kunci mobil milik Jimin-hyung

Aku bahkan tidak sempat untuk mengganti bajuku dan masker ku yang tertinggal dinakas dalam kamarku. Sinb tidak mengucapkan apapun, Ia hanya terus menarik nafas seperti sedang menahan emosi atau entah apalah yang jelas diamnya Sinb adalah sebuah emosi terbendam

"Kau benar - benar, ya" desisku setelah kembali mengingat niatan Sinb yang meminta Taehyung untuk mengantarnya. Taehyung adalah salah satu member BTS yang harusku hindari untuk berdekatan dengan Sinb setelah Jimin-hyung dan Yoongi-hyung

"Kenapa kau melupakan maskermu?" Tanya Sinb membuatku kembali tersadar pada kenyataan, bahwa aku tidak memakai penutup wajah seperti masker atau topi. Tapi ada satu hal lagi, Sinb pun tidak memakai masker miliknya. Sepertinya dia tinggalkan dikamarku juga, ini bahaya

"Kau baru saja pulang, bagaimana jika seseorang menyadari kehadiran mu?"

Ck. Bodoh. Apa dia tidak sadar, dia juga tidak pakai masker dan sekarang dia mengkhawatirkanku. Seharusnya Sinb tidak perlu mengkhawatirkan ku. Aku dapat melihat dirinya yang mulai memejamkan kedua matanya, berusaha untuk tidur. Sebenarnya aku bisa memutar arah kembali ke dorm untuk memakai masker dan topi, tapi ini mulai sore bahkan matahari telah terbenam. Dan aku harus segera mengantar Sinb pulang dan menyuruhnya untuk beristirahat

Aku melihat seseorang yang tidak asing, dia berdiri dibalik pohon cukup tinggi dan lebar tapi tidak mampu menutupi wajah nya. Dia hanya memakai topi dan kedua tangan nya yang sibuk mengarahkan kamera miliknya pada mobil yang sedangku kendarai. Sial. Aku tidak bodoh untuk tidak menyadari siapa pria itu

Tanpa ragu, aku menginjak pedal gas. Dan mobil yang kukendarai berhenti ditepi jalan yang kebetulan lenggang. Aku dapat melihat Sinb yang merasa tidak terganggu dengan aku yang memberhentikan mobil yang kami tumpangi. Tanpa berfikir panjang, aku melepas self-belt dan mendekati Sinb berusaha agar wajah Sinb tertutupi olehku. Aku tidak peduli, yang aku pedulikan saat ini adalah Junki-hyung tidak mendapatkan gambar Sinb yang satu mobil dengan ku

Aku dapat melihat Sinb yang mulai menyadari bahwa mobil yang dirinya tumpangi telah berhenti. Sinb membuka kedua matanya perlahan, dan aku tahu dirinya pasti terkejut karena wajahku yang sangat dekat dengan wajahnya

"Jung.. Kenapa berhenti?" Tanya Sinb yang mulai kebingungan

Apa yang harus ku katakan

"Ka-kau ke-kenapa?" Lirih Sinb yang berusaha untuk menjauhkan wajahnya dari

"Sstt..." hanya ini yang bisa kulakukan, menempelkan jari telunjuk ku pada bibirnya berharap tidak kembali melontarkan pertanyaan yang tidak mampu ku jawab untuk saat ini

"Ada seseorang yang sedang memotret kita, aku hanya berusaha menutupi wajahmu. It's okay.. Jangan khawatir"

Dan itu adalah kalimat terakhir yang ku ucapkan pada Sinb, dia tidak kembali berbicara. Yang aku lihat, Sinb mulai tidak tenang dan tegang. Bahkan aku dapat merasakan remasan dikedua sisi baju yang kupakai. Apa yang harus aku lakukan?

Apa selama ini Junki-hyung menjadi seorang stalker dan terus mengikuti kemana pun Sinb pergi? Apa selama aku diamerika Junki-hyung terus mengikuti Sinb? Atau dia memiliki semua foto ku dengan Sinb? Opsi terakhir membuatku menarik nafas dan membuangnya secara kasar, aku telah membuat Sinb ketakutan. Aku merasa gagal saat ini

H.E.R [SINKOOK Ff] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang