Meskipun aku mencoba tidur tapi hingga sore datangaku aku hanya memejamkan mataku sambil berbaring memikirkan hal yang tadi siang aku alami, dari pada pusing sendiri lebih baik aku keluar.
"Hyung mau ke mana?"
"Keluat beli minum, dari tadi siang kau baru mandi sekarang? Yeoja aneh"
"Aku tadi lelah arraseo" sungutnya.
Mungkin sedikit bir dingin bisa menenangkan pikiranku. Akh... bayangannya saat kita berhubungan tadi tidak bisa aku hapus dari pikiranku!!!
"Hyung waseo"
Sapa seseorang yang tengah duduk di bangku yang disediakan seveneleven jika ada pengunjung yang ingin sekedar duduk-duduk di depan toko, dia Minghao dan yanh di sebelahnya adalah pacarnya Wen Junhui.
"Hm? Waseo???" Tanyaku tak mengerti
"Hyung tidak tahu ya. Barusan aku mengirim chat agar Hyung datang kemari"
"Eoh... aku meninggalkan Hpku. Kebetulan sekali aku memang sedang membutuhkan ini" kataku mengambil sekaling bir setelah duduk bersama mereka,
"Bagaimana Hyung? Apa yang terjadi padamu tadi???" tanya Jun,
Sepertinya dia sudah mengetahui tentang aku dan bos kami, setelah aku menghabiskan sekaleng bir baru aku menjawab pertanyaannya. Setelah menjawab dengan panjang lebar seperti tembok besar cina reaksi pertama yang aku dapatkan adalah Jun yang tertawa begitu keras.
"Wae?! Apa ini sangat lucu bagimu?!" tanyaku sewot
"Tidak Hyung. Hahahahaha Mianhae"
"Aku stress kalian tahu! Ini merusak harga diriku! Bahkan tadi siang dia berkata bahwa aku tidak perlu lagi bekerja, aku dipecat. Tega sekali dia" kataku dengan berpura-pura berlinang air mata.
"Apa Hyung di pecat?! Heol!" teriak Minghao
"Mungkin Mingyu-ssi hanya bercanda, coba saja besok Hyung datang ke kantor, dan lihat bagaimana reaksinya?" lanjutnya lagi
"Menemuinya?! Lagi?! Bagaimana jika nanti dia menyerangku lagi?!"
"Tidak akan Hyung... percayalah padaku" kata-kata Jun terasa meyakinkan
"Baiklah akan aku pikirkan setelah menghabiskan 3 kaleng bir"
Selama hampir tengah malam aku hanya ngobrol sambil minum bersama mereka sampai mungkin setengah mabuk. Kulihat saat pulang rumah hampir sepenuhnya gelap hanya tinggal kamar Byul yang masih terang. Dengan sedikit terhuyung aku masuk kemudian mengunci pagar dan juga pintu depan
"Rasanya haus" gumamku kemudian menuju dapur untuk mengambil air,
"Hm... lampunya masih menyala?" kudapati Byul masih di dapur tengah menikmati sekotak ice cream
"Hyung! Aish... mengagetkan aku saja!" Umpatnya
"Jam segini masih makan begituan. Enggak takut gendut?"
"Aku tidak peduli. Hyung sendiri jam segini baru pulang bau alkohol pula! Pasti ada apa-apa..." katanya sambil memixingkan matanya ke arahku yang tengah meneguk air putih di gelas hingga habis.
"Kau ingin melelehkan gelas ini ya? Seperti superman? Menatapku sampai segitunya... ya ada! Aku baru saja di pecat!" jengkelku
"Seolma! Jinca?!" kagetnya tidak percaya
"Sudahlah aku mau tidur! Jangan bilang Abeoji dan Eomoni kalau aku di pecat"
"Eoh arraseo" katanya mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Let Go
RomancePokoknya sederhana aja~ Sekuat apapun penolakan di hati Jeonghan, namun Mingyu tetap mampu membuat dirinya sendiri masuk ke dalam relung hati Jeonghan... yang penasaran silahkan mampir...